Mobitekno – Proses dekarbonisasi menuju target carbon neutrality (CN) gencar berbagai negara termasuk pemerintah Indonesia dan stakeholder pendukungnya. Salah satunya, melalui transformasi industri otomotif nasional dengan langkah strategis menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional.
SDM Indonesia memegang peranan penting sebagai fondasi utama juga penggerak menyongsong era Connected-Autonomous-Sharing-Electric (CASE). Era CASE yang diprediksi akan mulai terjadi di 20230 mendatang menggambarkan berbagai kendaraan bukan hanya mengandalkan listrik sebagai sumber tenaga tetapi juga saling terhubung, autonomous, dan berbagi.
Anak bangsa yang kompeten dan berdaya saing global dianggap menjadi elemen penting CASE, yaitu mobilitas yang terkoneksi dengan masa depan elektrifikasi.
Toyota Indonesia dan PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama melalui Manufacturing Practice Development Program (MPDP) untuk melakukan transfer knowledge dan pengembangan skill antara SDM terbaik dari Pertamina dan TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) melalui pelatihan berbasis kompetensi teknologi elektrifikasi.
Dalam keterangannya, Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN menyatkan bahwa aktivitas yang sudah berlangsung sejak 2011 ini menjadi media akselerasi keahlian SDM lokal yang berdaya saing global untuk pengembangan energi baru terbarukan.
Selain mengunjungi industri baterai Toyota di Jepang, aktivitas benchmark peserta MPDP lainnya di antaranya mengunjungi Kyushu University untuk mempelajari teknologi hydrogen & fuel cell, Kitakyushu Eco-Town untuk mempelajari isu renewable energy serta recycling and vehicle scrapt.
Peserta MPDP juga mendatangi kantor pusat Toyota di Jepang yaitu Toyota Motor Corporation (TMC) untuk membahas secara detail faktor keamanan dan kualitas pengembangan elektrifikasi khususnya evaluasi komponen baterai dalam kendaraan xEV. Ada pula aktivitas 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse) dan proses produksi komponen baterai di Toyota Chemical Engineering serta PEVE (Primearth EV Energy).
Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina, M Erry Sugiharto mengapresiasi Toyota atas program transfer knowledge MPDP ini dan berharap program ini bisa terus berlanjut ke tahap berikutnya terutama yang berkaitan dengan transisi energi yang difokuskan Pertamina.
Erry menambahkan, Pertamina saat ini memang tengah bersiap dalam menghadapi transformasi bisnis energi yang mengarah ke energi hijau, sehingga program kerja sama dengan Toyota Indonesia ini dirasa sangat diperlukan dalam hal pertukaran ilmu. Terlebih, lanjut Erry, kebijakan transisi energi menjadi perhatian pemerintah Indonesia dengan mencanangkan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Oleh karenanya, selain melakukan rejuvenasi infrastuktur existing maupun investasi aset baru dan tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan talent sebagai business driver dalam satu pengelolaan organisasi yang perlu dioptimalkan, termasuk perubahan mindset culture maupun penguatan skill dan knowledge. Untuk itu, sejak dini kami menyadari bahwa Pertamina perlu dukungan dalam menjalankan strategi inisiatif perusahaan,” jelas Erry.
Ery juga berharap program ini bisa terus berjalan tahun ini dan tahun berikutnya agar kerja sama ini bisa terus membantu Pertamina agar bisa siap menghadapi perubahan tantangan ke depan.
Salah satu peserta program MPDP, Komang Arie menyampaikan kesan dan pesannya mewakili rekan-rekan Pertamina yang telah mengikuti program MPDP. Menurutnya, seluruh tahapan kegiatan MPDP termasuk kesempatan benchmark secara langsung ke berbagai fasilitas industri baterai di Jepang, sangat relevan untuk melihat secara langsung implementasi NRE dalam aktifitas bisnis.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan melalui kerja sama dengan Toyota Indonesia,” tambah Komang.
Tags: ahli, CASE, elektrifikasi, MPDP, Pelatihan, Pertamina, SDM, studi perbandingan, TMIM, Toyota Indonesia