November 28, 2023

Smartfren Buka Pintu Merger dengan XL Axiata, Menyehatkan Industri Telekomunikasi Tanah Air

Penulis: Rizki R
Smartfren Buka Pintu Merger dengan XL Axiata, Menyehatkan Industri Telekomunikasi Tanah Air  

Mobitekno – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyatakan keterbukaannya terhadap kemungkinan merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dalam menghadapi dorongan dari Pemerintah terkait konsolidasi perusahaan telekomunikasi. Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, menekankan tujuan merger ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam menghadapi perkembangan teknologi, terutama dengan adopsi teknologi 5G dan yang berikutnya, 6G.

“Sebagai industri seluler, Pemerintah sebagai pengelola spektrum ini mengalami suatu kendala kalau harus membagi spektrum yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan ke depan. Oleh sebab itu, Pemerintah mendorong industri ini konsolidasi,” kata Merza dalam public expose di kantor Smartfren, Jakarta, Jumat (24/11).

Merza Fachys President Director Smartfren dalam video penerimaan penghargaan Top 100 Valuable Brand

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mendorong soal konsolidasi operator seluler di Indonesia agar jumlah operator di tanah air menjadi tiga perusahaan saja.

Hal tersebut dilakukan untuk menyehatkan industri telekomunikasi tanah air, sekaligus memaksimalkan spektrum jaringan yang ada saat ini.

Smartfren secara positif menyambut upaya pemerintah ini, mengharapkan bahwa merger industri telekomunikasi dapat membawa efisiensi dalam melayani masyarakat.

Saat ini, Smartfren masih dalam tahap proses menuju merger, dan walaupun belum ada rincian lebih lanjut terkait target merger, perusahaan berharap dapat segera menuntaskan proses ini.

“Prosesnya, seperti menuju pernikahan. Kami masih melihat proses ini berjalan. Kalau memang jodoh, tentu saja merger itu terjadi. Kami pun sama-sama menunggu,” ungkap Merza.

Rencana Smartfren Ekspansi ke Indonesia Timur

Selain fokus pada potensi merger, Smartfren juga membuka peluang ekspansi ke Indonesia bagian timur dengan rencana pembangunan 2.000-3.000 Base Transceiver Station (BTS) baru pada tahun 2024.

BTS Smartfren di Bogor

Merza Fachys menyebut bahwa meskipun ekspansi di Indonesia Timur pernah dilakukan sebelumnya, penetrasi tidak secepat di wilayah lainnya. Untuk menghidupkan BTS di Indonesia Timur, diperlukan pembangunan jaringan yang menyeluruh agar seluruh masyarakat di sana dapat terkoneksi dengan wilayah lainnya.

“Penting untuk memanfaatkan belanja modal secara efektif dan efisien, dengan mengarahkan investasi ke tempat-tempat yang akan menyumbang pendapatan perusahaan,” tambahnya.

Dengan berbagai langkah ini, perusahaan yang mengunggulkan jaringan 4G-nya ini berharap dapat terus mengembangkan jaringan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Smartfren Kuota

Tags: , , ,


COMMENTS