Mobitekno – Mintel, perusahaan intelijen pasar terkemuka di dunia, menggelar ajang Mintel Big Conversation di hotel Westin, Jakarta, Selasa (28/2), event reguler Mintel pertama sejak pandemi. Di hadapan puluhan mitra dan klien, Mintel memaparkan hasil analisis dan prediksi tren tentang minat konsumen Indonesia pada kategori lifestyle, makanan dan minuman, serta kecantikan dan perawatan pribadi.
Riset Mintel Global Consumer mengungkapkan bahwa satu dari tiga (33%) konsumen Indonesia merasa kondisi keuangan mereka cukup baik, namun tidak memiliki cukup tabungan karena sudah habis untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar. Meskipun begitu, ketertarikan konsumen Indonesia untuk mencoba hal baru (adventure) dan menyenangkan (playfulness).
Dari paparan tersebut menunjukkan bahwa brand perlu lebih konsisten dalam mengkomunikasikan nilai-nilai produknya dengan cara yang menyenangkan di tengah masyarakat yang semakin sadar harga (price conscious).
Pada kesempatan media briefing yang diadakan hari ini, Huiqi Ong, Senior Consumer Lifestyle Analyst Mintel, APAC, menjelaskan bahwa konsumen sadar finansial (financially-conscious) akan membatasi pengeluaran mereka dan lebih mengutamakan brand yang memiliki dan mempraktikkan nilai.
“Mengkomunikasikan nilai baik dengan cara-cara yang ceria dan menyenangkan (fun) akan diterima dengan lebih baik oleh konsumen Indonesia,” ucap Ong.
Ribuan pemasar, ahli strategi, dan profesional di seluruh dunia mengandalkan laporan Mintel untuk meningkatkan pemahaman konsumen, memajukan strategi, memprediksi tren dan perubahan pasar, mengembangkan konsep produk baru, memantau aktivitas pesaing, dan memvalidasi proposisi.
Huiqi Ong, Senior Consumer Lifestyle Analyst Mintel, APAC
“Brand yang memiliki dan konsisten mengamalkan nilai baiknya akan menuai hasil yang paling besar,” ujar Huiqi Ong.
Kategori Makanan dan Minuman
Data Mintel menunjukkan meningkatnya minat terhadap pola hidup sehat yang dipengaruhi pandemi, dan lebih dari sepertiga (35%) masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang enak untuk mengurangi stres. Ini waktunya bagi brand untuk memposisikan ulang produknya sebagai salah satu cara untuk menghibur diri, misalnya sebagai teman saat bersantai, suplemen kecantikan (edible beauty regimen) hingga waktu memasak di rumah.
“Konsumen akan cenderung menghibur diri dengan memilih produk makanan dan minuman yang enak di masa-masa sulit, tapi sayangnya produk makanan dan minuman yang enak atau menyenangkan kerap dipasarkan sebagai produk yang berdosa atau tidak sehat. Brand bisa menggunakan cara baru dalam mempromosikan rasa enak pada produknya ke konsumen sehingga bisa dikonsumsi di rumah tanpa rasa bersalah (unguilty pleasure),” kata Heng Hong Tan, Senior Food and Drink Analyst, APAC.
Kategori Kecantikan dan Perawatan Pribadi
Seperti halnya makanan dan minuman, produk kecantikan dan perawatan diri juga akan berkontribusi pada pemulihan stress pasca pandemi.
Kesehatan kulit adalah salah topik menarik yang bisa diangkat oleh brand, di mana 59% dari konsumen Indonesia mengatakan bahwa berpenampilan menarik membuat mereka merasa lebih percaya diri. Suplemen kecantikan dengan klaim fungsional juga dianggap bermanfaat, sehingga produk ini bisa diintegrasikan ke dalam rutinitas perawatan kecantikan sehari-hari konsumen Indonesia.
KinShen Chan, Senior Beauty and Personal Care Analyst, South APAC, menerangkan bahwa kategori perawatan pribadi akan berkembang ke arah pembentukan komunitas, di mana konsumen ingin merasa terhubung dengan individu lain yang memiliki minat yang serupa.
“Gagasan tentang komunitas perawatan pribadi akan meningkat seiring dengan meningkatnya semangat bahu-membahu antar individu. Ekspektasi konsumen terhadap brand akan semakin meningkat mengenai bahasan topik-topik umum (misalnya masalah hormonal),” katanya.
Tags: Kecantikan, Lifestyle, makanan dan minuman, Mintel, Mintel Big Conversation