Mobitekno – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Agama (Kemenag) jalin kerja sama membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk mengantisipasi adanya insiden siber. Kerja sama ditandai dengan seremoni pemberian Surat Tanda Registrasi Nomor 140/CSIRT.01.01/BSSN/02/2023 saat launching Kemenag-CSIRT yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Kepala BSSN Hinsa Siburian menyampaikan bahwa bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya keamanan siber, menjadi isu strategis di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, ancaman kejahatan siber dan penyalahgunaan data dapat berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, serta perekenomian nasional.
“Jenis serangannya ada berbagai macam. Ada Phising, Web Defacement, SQL Injection, Brute Force Attack, Malware Attack, Denial of Service dan Distributed Denial of Services, Man in the Middle Attack, Cross Site Scripting, dan DNS Attack,” kata mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat tahun 2017 lalu.
Untuk itu, lanjutnya, dalam mengantisipasi serangan-serangan tersebut perlu dilakukan upaya pengamanan terbaik guna menjaga optimalisasi layanan. Salah satunya membentuk CSIRT atau tim tanggap insiden siber, sebuah kelompok yang bertanggung jawab untuk menangani insiden siber di Kemenag.
“Langkah membentuk CSIRT saya rasa sudah tepat untuk mendukung transformasi digital. Terlebih, ada lima sistem elektronik bersifat strategis yang harus diamankan di Kemenag,” jelas Hinsa.
Ia berpesan, kemampuan Kemenag-CSIRT harus selalu ditingkatkan sebagai bekal pelaksanaan tugas-tugasnya dalam menjalankan perannya pada administrasi pemerintahan. Peningkatan kapasitas sumber daya manusianya dapat dilakukan melalui program-program seperti pelatihan teknis, workshop pengelolaan, cyber security drill, pembinaan, dan peningkatan tingkat kematangan penanganan insiden siber level 2 ke level 3.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan terima kasih kepada BSSN yang telah melakukan asistensi hingga ke pembentukan Kemenag-CSIRT. Pihaknya berharap seluruh layanan di instansinya dapat berjalan dengan baik.
“Kunci sukses layanan maksimal kepada masyarakat adalah kolaborasi. Dengan mengoptimalkan 5 sistem elektronik yang ada, publik dapat mengakses layanan yang ada di Kemenag dengan baik dan cepat,” ujarnya.
Hadir dari BSSN dalam seremoni tersebut Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi Dono Indarto, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi Dominggus Pakel, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Sulistiyo, serta pejabat tinggi madya dan pratama berikut staf dari kedua instansi.
Tags: BSSN, Computer Security Incident Response Team, CSIRT, Cyber Attack, insiden siber, Kemenag, LockBit, malware, phising, Ransomware