Mobitekno – Hasil penelitian terbaru dari LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, telah mengungkapkan dampak positif inovasi dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) yang bersifat generatif terhadap para profesional di Indonesia. Lebih dari 7 dari 10 profesional (sekitar 78%) di Indonesia percaya bahwa AI akan membawa perubahan signifikan dalam pekerjaan mereka pada tahun mendatang. Penelitian ini menyoroti bagaimana AI telah menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong perubahan dalam dunia kerja.
Salah satu temuan menarik adalah bahwa para profesional Indonesia tampak optimis dan siap menghadapi transformasi digital yang dipicu oleh AI. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu komunitas yang paling tidak cemas terhadap perubahan yang mungkin terjadi akibat AI di tempat kerja, dengan lebih dari seperempat profesional (26%) merasa percaya diri menghadapi masa depan AI. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti India (60%), Filipina (57%), dan Singapura (47%). Selain itu, sebagian besar profesional di Indonesia (30%) merasa tidak khawatir untuk mengikuti perkembangan AI di tempat kerja, yang lebih rendah dibandingkan dengan Singapura (48%) dan Malaysia (43%).
Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa lebih dari 7 dari 10 (sekitar 71%) profesional di Indonesia sudah menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin di kawasan Asia Pasifik dalam penerapan AI di tempat kerja, melebihi negara-negara seperti India (68%), Singapura (56%), dan Jepang (19%). Namun, meskipun banyak yang telah menggunakannya, lebih dari 6 dari 10 profesional di Indonesia (sekitar 66%) menyatakan keinginan untuk belajar lebih lanjut tentang cara memanfaatkan AI, tetapi mereka mungkin tidak tahu harus memulai dari mana.
Serla Rusli, LinkedIn Career Expert, memberikan komentarnya mengenai hasil penelitian ini. Dia mengatakan bahwa di tengah lanskap kerja yang terus berubah, penggunaan AI generatif di tempat kerja telah mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun proses adaptasi mungkin terasa sulit, banyak profesional di Indonesia yang percaya diri dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk berhasil di era AI. Mayoritas dari mereka (sekitar 92%) yakin bahwa AI akan menjadi ‘rekan kerja di balik layar’ dalam 5 tahun ke depan. Hal ini memberi mereka lebih banyak waktu untuk mempelajari keterampilan baru, fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan strategis, serta memperluas jaringan profesional untuk mendukung pertumbuhan karier mereka.
Serla Rusli juga menekankan pentingnya keterampilan “soft skills” di masa depan seiring dengan perkembangan teknologi baru. Meskipun AI dapat memberikan akses lebih cepat terhadap pengetahuan, keterampilan seperti problem solving (menyelesaikan masalah), komunikasi, dan kreativitas tetap menjadi kunci untuk kemajuan karier.
Dalam hal peluang karier, hampir semua profesional di Indonesia (sekitar 99%) merasa bersemangat untuk menggunakan AI di tempat kerja, dan sekitar 98% dari mereka percaya bahwa AI akan membantu meningkatkan karier mereka. Selain itu, AI juga dianggap dapat membuka peluang kerja yang lebih merata di luar kota-kota besar, karena semakin banyak orang mengembangkan keterampilan AI dan memanfaatkannya untuk bekerja jarak jauh. Bahkan, memiliki keterampilan AI dinilai sebagai peluang bagi banyak orang Indonesia (sekitar 50%) untuk mencapai posisi setara dengan profesional lain, terlepas dari latar belakang pendidikan mereka.
Dalam hal bagaimana AI dapat membantu kemajuan karier mereka, sekitar 74% profesional mengatakan bahwa AI membuat mereka lebih percaya diri dalam bekerja karena memberikan akses lebih cepat terhadap pengetahuan. Selain itu, sekitar 50% dari mereka mengatakan bahwa AI memberikan saran mengenai keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan, sedangkan 41% menyatakan bahwa AI mungkin dapat membantu mereka mendapatkan promosi lebih cepat dengan memungkinkan mereka fokus pada tugas yang lebih penting.
Banyak profesional di Indonesia juga sudah merencanakan cara untuk menggunakan AI dalam meningkatkan produktivitas mereka. Sebanyak 85% dari mereka berencana untuk menggunakan AI untuk mengatasi masalah atau hambatan di tempat kerja, hampir 8 dari 10 (sekitar 76%) akan menggunakan AI untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mereka rasa sungkan tanyakan kepada rekan kerja, dan 77% mengatakan bahwa AI dapat mengambil alih tugas harian yang membosankan sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan yang sesuai dengan minat dan passion mereka. Bahkan, sekitar 67% profesional di Indonesia juga mengaku mendapatkan ide-ide baru saat menggunakan AI untuk mendapatkan nasihat terkait karier mereka.
Dalam rangka memanfaatkan potensi AI di tempat kerja, banyak profesional Indonesia yang tertarik untuk menginvestasikan waktu luang mereka dalam memperkuat jaringan profesional (sekitar 45%) dan mempelajari keterampilan baru yang sesuai dengan pekerjaan mereka (sekitar 55%). Ini menunjukkan bahwa para profesional di Indonesia siap untuk menghadapi perubahan yang akan dibawa oleh AI dan bersedia untuk terus belajar dan berkembang untuk memajukan karier mereka.
Tips Memanfaatkan AI dari LinkedIn untuk Profesional di Indonesia
Untuk Anda yang tertarik untuk memanfaatkan AI dalam perkembangan karier dan pekerjaan Anda dan para Profesional di Indonesia, ada beberapa langkah yang dapat Anda ikuti. Serla Rusli, Career Expert LinkedIn, memberikan beberapa tips yang berguna untuk memulai penggunaan AI:
- Terhubung dengan Para Pakar dan Manfaatkan Jaringan: Pertama, pastikan Anda aktif berkomunikasi dengan jaringan profesional Anda. Berbagi pembelajaran dan mendapatkan informasi seputar perkembangan AI sangat penting. Anda dapat melakukannya dengan mengikuti para thought leaders dan pakar di berbagai bidang di LinkedIn. Dengan berinteraksi dengan mereka, Anda dapat mengakses wawasan terbaru seputar AI dan perkembangan di industri Anda.
- Pertajam Keterampilan “Soft Skills”: Jangan mengabaikan pentingnya keterampilan “soft skills” meskipun AI terus mengubah cara kerja kita. Data dari LinkedIn menunjukkan bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk banyak pekerjaan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan sebesar 21% sejak tahun 2015. Kehadiran AI yang mempercepat perubahan ini akan mengubah pekerjaan dengan cepat, dan keterampilan seperti problem solving, pemikiran strategis, dan manajemen waktu akan menjadi semakin penting. Berinvestasi dalam pengembangan keterampilan ini akan membantu Anda tetap relevan dalam era AI.
- Manfaatkan Tool AI yang Tersedia: LinkedIn menyediakan berbagai tool AI yang dapat Anda manfaatkan. Salah satu contohnya adalah artikel kolaboratif, yang mencakup topik pengetahuan yang diterbitkan oleh LinkedIn dengan wawasan dan perspektif yang ditambahkan oleh komunitas LinkedIn. Artikel-artikel ini didukung oleh AI dan dapat membuka percakapan yang berharga. Selain itu, Anda dapat menggunakan WorkLab Guides dari Microsoft untuk memahami cara menggunakan AI dalam tugas-tugas Anda dan bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas tim Anda.
- Kenali Rasa Cemas Anda: Jika Anda merasa cemas atau gugup mengenai kehadiran AI, ingatlah bahwa perubahan ini adalah hal yang wajar. Banyak orang juga merasa cemas ketika teknologi baru diperkenalkan. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Mereka berkembang seiring waktu, dan Anda memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari perubahan tersebut. Cobalah untuk melihat AI sebagai alat yang dapat meningkatkan kemampuan Anda, bukan sebagai ancaman.
- Terus Melatih Keterampilan AI Anda: Keterampilan AI dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan. LinkedIn menawarkan kelas AI terpopuler di Linkedin Learning secara gratis hingga 15 Desember 2023. Ini adalah kesempatan bagus untuk memperluas pengetahuan Anda tentang AI dan menjadi yang terdepan dalam mengikuti perkembangan teknologi ini.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memanfaatkan potensi AI untuk mendukung perkembangan karier Anda. Jangan ragu untuk terlibat dalam komunitas profesional di Indonesia dan terus belajar agar tetap relevan dalam dunia kerja yang terus berubah.
Tags: linkedin, Profesional di Indonesia, Survei LinkedIn