Mobitekno – Solana Labs akhirnya mengumumkan smartphone atau ponsel perdananya, yaitu Saga. Ponsel Android yang didukung teknologi Web3 (Web 3.0) ini akan menerima pre-order bulan Mei nanti seharga US$ 1.000 (sekitar 14,7 juta) yang berarti setara dengan ponsel flagship Android yang ada di pasaran saat ini.
Ponsel Saga awalnya diumumkan pada Juni tahun lalu di New York berbarengan dengan diperkenalkannya toolkit open source Solana Mobile Stack (SMS) untuk digunakan para developer untuk membangun aplikasi Web3 di jaringan blockchain Solana secara native di Android mobile device.
Integrasinya dengan blockchain Solana menjadikan ponsel Saga berbeda dengan ponsel umumnya karena menyediakan langsung kemampuan mengakses aplikasi dan layanan aplikasi terdesentralisasi (decentralized applications atau dApps) tanpa memakai solusi pihak ketiga.
Berbeda dengan ponsel Android umumnya yang harus melalui prosedur tambahan, Solana Saga sudah mengintegrasikan fasilitas dompet kripto untuk digunakan oengguna dalam menyimpan, mengirim, hingga menerima aset/kripto.
Bekerja sama dengan Osom, perusahaan pengembang Android yang juga membuat ponsel untuk Google, Apple, dan Intel, Solana menggambarkan ponsel Saga sebagai ponsel yang menyediakan pengalaman premium berkualitas tinggi bagi pengguna krypto.
Fitur keamanan ponsel Saga terintegrasi dalam perangkat Seed Vault Osom untuk melindungi hak kepemilikan dari dompet kripto melalui mekanisme keamanan yang ketat. Aplikasi ini dirancang sangat ketat menjaga keamanan dan privasi pengguna, bahkan sistem operasi Android pun tidak dapat mengaksesnya. Seed Vault Osom telah diintegrasikan dengan toko aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang saat ini menyediakan lebih dari 12 aplikasi.
Ponsel Saga mengusung semua fitur keamanan chipset Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1 dengan kecepatan pemrosesan data dan kemampuan menjalankan aplikasi berat secara multitasking. Ponsel berlayar AMOLED 6,67 inci (1080p, refresh rate 120 Hz) ini juga mendukung konektivitas 5G dan fitur keamanan yang ada pada ponsel premium Android umumnya.
Untuk kamera, Saga mengusung dual camera 50 MP (f/1.8 Wide, OIS) dan 12 MP (f/2.2 ultrawide) dan kamera selfie 16 MP (f/2.4, wide). Sedangkan kapasitas RAM dan internal storage berturut-turut sebesar 12 GB (LPDDR5) dan 512 GB (UFS). Baterai ponselnya berkapasitas 4.110mAh dan pengisian dayanya melalui USB-C serta kompatibel dengan Qi wireless charging.
Sejauh ini penerapan teknologi Web3 pada ponsel Saga masih di tahap uji coba beta. Meskipun demikian, pengguna yang aktif dalam dunia blockchain dan cryptocurrency diklaim akan dapat merasakan dampaknya yang signifikan. Misalnya, pengguna dapat melakukan transaksi aset kripto untuk token USDC dan Solana (SOL) melalui aplikasi DApp Jupiter swap aggregator hanya dalam hitungan beberapa menit.
Solana Mobile berharap para pengembang dapat mendukung optimalisasi teknologi Web3 ini untuk berbagai aktivitas transaksi, bukan hanya transfer dana dan menerima pembayaran tetapi juga mengelola dan melakukan transaksi NFT melalui Tiexo marketplace.
Terkait NFT, pengguna dapat langsung mengambil foto dan mencetaknya sebagai NFT melalui aplikasi Minty Fresh. Namun, mengingat masih fase awal, proses penciptaan NFT ini masih memiliki beberapa bug yang sejalan waktu akan terus disempurnakan.
Tags: aset kripto, blockchain, dApps, NFT, OSOM, ponsel, ponsel Web3, Solana, Solana Labs, Solana Saga