Mobitekno – Kyndryl, penyedia layanan infrastruktur TI global mengungkapkan tren yang perlu diperhatikan pengambilan keputusan TI di tahun 2023 mendatang. Dinamika teknologi dan masalah bisnis kompleks yang terus terus terjadi mendorong profesional TI harus siap menghadapi tantangan baru di masa mendatang.
Beberapa perubahan akan memicu inovasi, seperti teknologi AI meski memicu pro dan kontra terkait etika AI. Ada pula ancaman dunia maya yang memaksa perusahaan untuk memitigasi dan menghadapi risiko ini secara langsung.
Kyndryl bekerja bersama perusahaan di ASEAN dan seluruh dunia mencoba memberikan dukungannya bagi perusahaan dalam meraih tujuan bisnisnya yang utama dengan cara modern.
Melalui Sean Lee, Managing Director, Kyndryl Indonesia mencoba membagikan delapan tren teknologi yang harus diketahui oleh setiap pemimpin bisnis agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
1. Ketahanan siber akan menyusul keamanan siber sebagai masalah keamanan utama
Menurut Gartner, 88% dewan perusahaan telah melihat keamanan siber sebagai risiko bisnis daripada risiko teknologi. Ketahanan siber bukan hanya masalah bagi pemimpin bagian keamanan informasi di tahun 2023 tapi juga pemimpin eksekutif di organisasi.
Perusahaan harus memahami mereka harus melindungi semua area bisnis mereka di dunia maya. Ini berarti pekerjaan keamanan siber menjadi akan paling dicari di tahun-tahun mendatang.
2. Etika AI akan menjadi suatu keharusan
Solusi AI yang bertanggung jawab — area yang menangani kepercayaan, risiko, etika, keamanan, dan transparansi — akan diutamakan. Kita akan melihat solusi yang menargetkan wawasan (insight) yang dipersonalisasi — apakah itu terkait dengan aspek seperti risiko kredit, penjaminan emisi, atau sekadar mesin rekomendasi untuk penentuan harga yang dinamis atau memengaruhi keputusan pembelian.
Demikian pula, kemampuan observasi data akan menjadi sangat penting dan menjadi kunci untuk meningkatkan AI dalam berbisnis. Tanpa fondasi data dan DataOps yang kuat dan aman, akan sulit untuk menskalakan dan mendemokratisasi konsumsi data.
3. Komputasi awan (cloud computing) akan mendorong inovasi
Perusahaan yang telah menerapkan adopsi komputasi awan sebelum pandemi COVID-19 akan lebih baik dalam hal kemampuan mereka menjalankan model bisnis mereka dan memanfaatkan peluang serta menghasilkan aliran pendapatan baru. Hal yang sama juga berlaku jika terjadi penurunan ekonomi. Adopsi komputasi awan menjadi jalur tercepat menuju inovasi dan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis mereka di masa-masa sulit.
4. Perusahaan akan mengadopsi komputasi awan terdistribusi
Perusahaan disarankan mengambil jalur komputasi awan terdistribusi (distributed cloud) saat mereka menerapkan model yang terhubung antara komputasi awan dan komputasi edge. Salah satu keuntungan model terdistribusi, misalnya kemampuan untuk memvisualisasikan dan memanfaatkan data lebih baik di seluruh organisasi dalam mendorong nilai dan mengaktifkan kemampuan Web3 baru.
Di ekosistem komputasi awan terdistribusi, beban kerja diselaraskan dengan lokasi sumber daya tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan (compliance) dan persyaratan kinerja atau mendukung komputasi edge, sekaligus dikelola secara terpusat dari penyedia komputasi awan publik.
5. Jaringan komputasi awan akan tumbuh
Karena semakin banyak perusahaan mengalihkan beban kerja dan bisnis ke komputasi awan, mereka menggunakan sarana konektivitas yang berbeda ke komputasi awan daripada yang dibangun secara tradisional di masa lalu. Kami telah melihat peningkatan penyedia layanan yang memvirtualisasikan infrastruktur jaringan dan menyediakannya sebagai layanan untuk beragam perusahaan.
Namun, banyak dari perusahaan ini tidak memiliki saluran direct-to-enterprise yang baik. Akan ada peningkatan permintaan untuk mengintegrasikan konektivitas dengan layanan terkelola, dan membantu perusahaan mengelola multi-jaringan.
6. Jaringan 5G nirkabel privat untuk melampaui industri 4.0
Sementara industri manufaktur, petrokimia, gas, dan energi telah berhasil menerapkan solusi nirkabel dan komputasi edge privat untuk mendorong efisiensi bisnis dan penghematan biaya, segmen lain seperti ritel masih tertinggal.
Di 2023, penggunaan jaringan 5G nirkabel privat semakin populer dengan adanya pengujian di industri lain, dimana industri ritel yang akan memimpin. Mulai dari mengaktifkan pembayaran tanpa kasir (cashier-less), analitik real-time, promosi yang dipersonalisasi, pelacakan aset, dan pengoptimalan rantai pasokan, nirkabel privat dan komputasi edge akan menjadi kunci untuk membuka pengalaman belanja dan pengalaman pengguna generasi berikutnya.
7. Lingkungan kerja digital yang dipersonalisasi untuk karyawan harus dimiliki untuk pekerjaan hybrid
Tempat kerja digital telah berubah menjadi lingkungan di mana karyawan dapat memilih saluran apa yang ingin mereka gunakan di seluruh organisasi. Tantangan yang dihadapi organisasi adalah memastikan lingkungan baru berjalan mulus, memberikan pengalaman baik bagi karyawan dan pada saat yang sama, meningkatkan kolaborasi dan budaya organisasi. Pada tahun 2023, lingkungan kerja digital akan menempati posisi teratas dalam daftar periksa perekrutan dan juga akan memengaruhi retensi.
8. Mainframe akan memantapkan perannya dalam strategi komputasi awan hybrid
Perusahaan akan mempercepat modernisasi mainframe untuk terintegrasi penuh ke dalam lingkungan komputasi awan hybrid. Menghadapi pengurangan anggaran TI dan tantangan keterampilan, perusahaan akan mengambil pendekatan dari hulu ke hilir untuk mendapatkan hasil maksimal dari platform mereka melalui modernisasi, integrasi dengan hyperscaler, atau memindahkan beban kerja dari mainframe dibandingkan hanya melalui pendekatan tunggal untuk berpindah. Mereka juga akan memanfaatkan kemampuan integrasi yang diperluas dari platform komputasi awan untuk mengakses data mainframe dan aplikasi untuk memenuhi persyaratan bisnis baru dengan waktu yang lebih cepat untuk menilainya.
Tags: 5G, AI, Cloud, Komputasi Awan, Kyndryl, Teknologi, tren