October 28, 2022

Sudah Ada 230 Operator 5G, Huawei Serukan Lintas Industri Global untuk Bersiap Menuju 5.5G

Penulis: Iwan RS
Sudah Ada 230 Operator 5G, Huawei Serukan Lintas Industri Global untuk Bersiap Menuju 5.5G  

Mobitekno – Forum Huawei Global Mobile Broadband Forum (MBBF) ke-13 telah berlangsung selam dua hari di Bangkok. Menyambut forum ini, Rotating Chairman Huawei, Ken Hu menyerukan berbagai pelaku industri di seluruh dunia untuk bersama-sama mendorong teknologi 5.5G yang menjanjikan layanan dan aplikasi canggih untuk bisnis dan konsumen ke depan.

“5G telah tumbuh lebih cepat daripada teknologi seluler generasi sebelumnya. Hanya dalam tiga tahun, kami telah melihat kemajuan yang solid dalam penyebaran jaringan, layanan konsumen, dan aplikasi industri,” ujar Hu.

Ia juga menekannkan perlunya kerjasama kolaboratif agar pemanfaatan 5G bisa lebih optimal, termausk memperluasnya ke layanan cloud dan integrasinya sistem.

Menurut Hu, setidaknya ada 230 operator di seluruh dunia telah meluncurkan layanan 5G komersial pada Oktober 2022. Secara total, industri telekomunikasi telah memasang 3 juta BTS 5G, melayani lebih dari 700 juta pelanggan di tingkat global.

Hu juga menyoroti bahwa layanan konsumen masih menyumbang sebagian besar pendapatan operator. Saat 5G sudah menjadi mainstream, akan terjadi perubahan dalam perilaku konsumen, termasuk peningkatan tajam dalam lalu lintas video HD.

MBBF 2022 01

Hu menekankan bahwa aplikasi seluler baru yang memanfaatkan keunggulan 5G (kecepatan/bandwidth tinggi dan latensi rendah) akan melipatgandakan konsumsi data rata-rata pengguna dan meningkatkan pendapatan rata-rata operator per pengguna (ARPU) hingga 20-40%.

Dia juga mengatakan bahwa aplikasi B2B 5G juga menjadi mesin baru untuk pertumbuhan pendapatan operator, yang melihat peningkatan nilai di industri seperti minyak dan gas, manufaktur dan transportasi.

Hu mencontohkan bagaiman operator China dapat menghasilkan pendapatan baru di atas CNY3,4 miliar (US$ 500 juta) dari lebih dari 3.000 proyek industri 5G pada tahun lalu.

Untuk memanfaatkan peluang ini, Hu mengatakan bahwa jaringan harus dibangun agar dapat mengoptimalkan hadirnya pengalaman bagi pengguna. Dia menjelaskan bahwa operator Cina telah mengoptimalkan jaringan mereka untuk TikTok dan layanan video populer lainnya, mengurangi input delay sebesar 50% dan frame freeze sebesar 90%. Pengalaman video di medsos yang lebih meningkat ini telah menggandakan konsumsi data dan menarik pengguna baru ke layanan 5G di China.

MBBF 2022 00

Mengenai potensi dan peluang teknologi 5.5G sebagai iterasi lanjutan dari 5G, Hu mengatakan bahwa Huawei bekerja dengan operator dan mitra industri dengan menawarkan empat fitur untuk evolusi 5G saat ini, yaitu: downlink 10 Gbps, uplink 1 Gbps, dukungan untuk 100 miliar koneksi, dan mendukung dalam pencapaian native intelligence.

“Industri perlu bersatu untuk menentukan standar, menyiapkan spektrum, dan membangun ekosistem,” ujar Hu.

Dia juga mencatat bahwa 5G dapat diintegrasikan dengan cloud dan AI untuk menyediakan layanan baru bagi konsumen dan bisnis. “Operator dapat memberikan pengalaman baru seperti extended reality (XR), cloud gaming, dan layanan panggilan yang diperkaya untuk konsumen individu, dan memberikan solusi transformasi digital yang lebih komprehensif kepada perusahaan.

Hal ini akan membuka aliran pendapatan baru, menghadirkan peluang bagi operator untuk melampaui konektivitas dan beralih ke layanan cloud dan integrasi sistem.

Sementara itu, pada keynote lainnya yang disampaiakan James Chen, President Global Sales Dept Huawei Carrier BG disebutkan bahwa sumber daya jaringan perlu dimaksimalkan agar komersial teknologi 5G dapat berjalan sukses.

MBBF 2022 08

Menurut Chen, untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi dari teknologi 5G, diperlkan akselarasi penyebaran jaringan 5G mengingat saat ini 5G baru tersedia untuk 29% populasi global, dibandingkan dengan 4G yang sudah mencapai 92%.

Chen juga menekan pentingnya operator untuk meningkatkan penggunaan spektrum untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang bisnis 5G. Semua pita spektrum dapat digunakan 5G dengan pita yang berbeda, seperti untuk TDD band, FDD band, dan mmWave band, untuk menghasilkan kinerja optimal dalam skenario yang berbeda.

“Semua band pada akhirnya akan berevolusi menjadi 5G, tetapi band yang berbeda memiliki fitur yang berbeda, dan ini memungkinkan operator untuk menawarkan layanan yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda.” kata Chen.

Selain pemanfaatan setiap spektrum, Chen juga menyorot massive MIMO perlu digunakan di setiap band untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap Hertz.

Begitu pula aspek dalam membangun efisiensi energi 10x lipat dari 5G melalui 4G, inovasi berkelanjutan perlu dilakukan pada tiga lapisan terpisah – peralatan, situs, dan jaringan – untuk memungkinkan setiap watt membawa lebih banyak bit, dan membantu membangun jaringan 5G dengan kinerja dan efisiensi energi. AI juga perlu diterapkan di jaringan 5G untuk memaksimalkan sumber daya jaringan yang terbatas.

Chen mengatakan bahwa 5G akan mengubah lanskap teknologi seluler, tetapi ini baru tahap permulaan. Huawei akan terus berinovasi dalam teknologi untuk memaksimalkan nilai setiap pita, hertz, dan watt, membantu pelanggan global membangun 5G jaringan dengan pengalaman terbaik, efisiensi energi yang optimal, dan efisiensi tertinggi, dan terus menciptakan nilai bagi pelanggan. Sebagai penutup, Chen menyatakan bahwa bersama-sama imlementasi 5G bisa berlangsung sukses secara komersial untuk semua pihak.

Tags: , , , , ,


COMMENTS