Mobitekno – Kecanggihan teknologi manufaktur chip Intel yang pernah menguasai industri semikonduktor perlahan mulai digantikan oleh kompetitor asal Taiwan, yaitu TSMC. Ini terlihat ketika Intel masih berjuang mengejar ketertinggalannya dari TSMC dan Samsung dalam perlombaan die shrinks chip.
Namun, sejak di bawah komando bos barunya, Pat Gelsinger, Intel perlahan mulai menyusun strategi untuk kembali bisa kembali ke masa jayanya dulu di industri semikonduktor. Berbagai langkah mulai dilakukan, seperti pembangunan pabrik chip baru yang lebih canggih dan beberapa strategi lainnya. Tidak menunggu lama, hasilnya mulai terlihat dengan kabar MediaTek yang akan memanfaatkan teknologi Intel dalam proses pembuatan chip-nya di masa mendatang.
Intel dan MediaTek secara resmi mengumumkan kemitraannya dalam bisnis chip foundry, di mana MediaTek akan menjadi desainer chip semikonduktor (fabless semiconductor) pertama menggunakan layanan foundry dari Intel yang dikenal sebagai IFS (Intel Foundry Services).
Kemitraan tersebut akan membantu pembuat chip Taiwan tersebut dapat membangun rantai pasokan produksi chip yang lebih seimbang dan tangguh, dengan kapasitas produksi yang signifikan di AS dan Eropa.
MediaTek saat ini merupakan salah satu pemain dominan dalam industri chipset (SoC) smartphone untuk produsen besar, seperti Samsung, Oppo, Xiaomi, dan lain-lainnya.
Sebagian besar chip MediaTek diproduksi oleh pabrik atau foundry TSMC asal Taiwan yang berbasis di Taiwan, TSMC. Adapun Intel memproduksi chip 5G untuk perusahaan tersebut.
“Sebagai salah satu perancang chip fabless terkemuka di dunia yang memperkuat lebih dari dua miliar perangkat per tahun, MediaTek adalah mitra yang hebat untuk IFS saat kami memasuki fase pertumbuhan berikutnya,” ujar Randhir Thakur, Presiden di Intel Foundry Services.
“Kami memiliki kombinasi yang tepat antara teknologi proses canggih dan kapasitas yang beragam secara geografis untuk membantu MediaTek menghadirkan miliaran connected device di masa mendatang dalam berbagai aplikasi,” tambah Randhir.
Seperti diketahui, Intel meluncurkan program IFS tahun lalu sebagai upayanya untuk memenuhi peningkatan permintaan di industri manufaktur semikonduktor. Sebelum kemitraan dengan MediaTek, pembuat chip asal Amerika Serikat tersebut juga mengumumkan bahwa mereka akan membangun chip untuk produsen/desaine chip lainnya, yaitu Qualcomm.
Namun, selama tahun yang sama, rencana Intel untuk memproduksi chip di China untuk mengatasi kekurangan pasokan chip global terputus di jalan karena intervensi dari pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Biden. Salah satu penyebabnya disebut karena masalah keamanan dan mengurangi ketergantungan AS terhadap pasokan chip yang diproduksi di luar AS.
Tags: chip foundry, Chipset, IFS, Intel, Intel Foundry Services, MediaTek, Qualcomm, Semikonduktor, TSMC