Mobitekno – Metaverse yang dianggap sebagai internet di masa mendatang secara sederhana adalah platfom yang berbasiskan model 3D untuk merepresentasikan dunia nyata agar pengguna dapat saling berinteraksi dengan siapa saja di Internet.
Dampaknya yang multidimensi membuat prediksi metaverse menjadi menarik bagi banyka pihak, seperti diungkap berikut ini. Menurut PwC, 23 juta pekerjaan akan terkena dampak teknologi yang mendukung metaverse (augmented reality dan virtual reality) pada tahun 2030 nanti. Metaverse dipercaya dapat meningkatkan ekonomi global hingga US$1,92 triliun.
Menurut Gartner, 25% individu di dunia akan menghabiskan setidaknya satu jam per hari di platform metaverse pada tahun 2026. Dari Microsoft Work Trend Index diketahui 52% karyawan terbuka untuk melakukan pertemuan rapat di metaverse, sedangkan 47% merespons “oke” dengan opsi unutk mewakili diri mereka sebagai avatar dalam rapat virtual.
Di Indonesia, perkembangan metaverse mulai menemukan momentumnya setelah banyak pelaku bisnis mulai mengadopsinya, termasuk dengan model kemitraan. Bidang pendidikan juga tidak ketinggalan mengingat perlunya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif di bidang teknologi metaverse.
Kabar terbaru, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggandeng WIR Group, mengembangkan platform teknologi metaverse dan membangun SDM di bidang teknologi yang unggul dan kompetitif. Kedua pihak belum lama ini (1/4/2022) menandatangani MoU di Kampus UMN, Serpong, Tangerang.
UMN diwakili oleh Rektor Universitas Multimedia Nusantara Dr. Ninok Leksono, M.Sc, sedangkan WIR Group diwakili oleh Gupta Sitorus, CMO Wir Gorup.
“Perkembangan teknologi yang kian canggih membuka akses di berbagai bidang, termasuk dunia pendidikan sehingga memberi kesempatan seluas-luasnya bagi pengembangan teknologi digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” sambut Ninok Leksono.
“Kurikulum kami dibuat untuk dapat memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang teknologi digital yang dapat mendukung terwujudnya transformasi digital di Indonesia serta mendukung pengembangan Metaverse Indonesia,” tambah Ninok.
Sementara itu, Gupta Sitorus mengatakan bahwa kerjasama WIR Group dengan UMN merupakan salah satu fase dari sejumlah kolaborasi pengembangan ekosistem untuk mendukung Metaverse Indonesia di sektor pendidikan. Hal ini guna membangun partisipasi pelajar dan mahasiswa dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi metaverse.
“Metaverse adalah keniscayaan dan applicable untuk semua sektor termasuk pendidikan, property, industri dan pemerintahan. Prinsipnya ini adalah kolaborasi yang diciptakan bersama untuk membangun metaverse Indonesia yang kredibel. Kolaborasi tentu mempertimbangkan kompetensi masing masing pihak,” kata Gupta.
Berkat teknologi AR, VR, dan AI (artificial intelligence) semua dapat berlangsung secara simultan dan parallel di Metaverse. Metaverse memiliki potensi besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan menjalani aktivitas lain dalam kehidupan sebagaimana di dunia nyata.
WIR Group merupakan perusahaan yang fokus pada teknologi Metaverse seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality, dan Artificial Intelligence. Perusahaan memiliki lima paten global untuk AR dan terdaftar secara nasional maupun Patent Cooperation Treaty (PCT) yang menjangkau hingga 153 negara seluruh dunia.
Tags: AI, AR, Metaverse, UMN, Universitas Multimedia Nusantara, VR, WIR Group