Mobitekno – ShopeePay Talk kembali menyapa masyarakat Indonesia untuk memberikan tips jitu bagaimana menjalankan sebuah bisnis agar bisa berjalan sukses. Kali ini, menjelang akhir tahun, ShopeePay Talk mengangkat tema “Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan”. Tema ini diangkat karena dalam membangun sebuah bisnis yang berkelanjutan, dibutuhkan tujuan jangka panjang yang akan menentukan bertahan lama tidaknya sebuah bisnis. Untuk itu, dibutuhkan fondasi yang kuat dalam membangun sebuah bisnis.
Pada ShopeePay Talk episode Desember ini, pihak ShopeePau mengundang dua pebisnis sukses, Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv dan dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup, serta pakar bisnis Wendy Pratama, Founder & Chief Executive Officer of Lingkaran. Keduanya berdiskusi tentangstrategi membangun brand purpose yang dapat menjaga kelangsungan bisnis, memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.
“Di tengah era digital, persaingan bisnis dalam meraih perhatian konsumen kini menjadi semakin ketat. Tidak lagi terpusat pada fungsi sebuah produk maupun jasa, namun salah satu hal terpenting yang mempengaruhi cara pandang konsumen adalah konsistensi bisnis dalam mewujudkan brand purpose yang bermakna dan dapat membawa perubahan bagi masyarakat secara jangka panjang. Kami harap ShopeePay Talk kali ini dapat membangkitkan gelora semangat pelaku bisnis tanah air untuk bersama-sama memulai dan mengembangkan bisnis bermakna sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia menyambut tahun 2022 mendatang,” ujar Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay.
Brand purposes sendiri seringkali memainkan peranan penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Ini bisa menentukan kesuksesan sebuah bisnis atau usaha yang dijalankan oleh seseorang. Oleh sebab itu, brand purpose bisa dikatakan sebuah fondasi yang dapat mengarahkan dan mendorong sebuah bisnis untuk terus berkembang. Tujuan akhirnya tentunya membawa dampak posistif bagi banyak masyarakat.
Memetik pelajaran berharga dari kisah perjalanan Audrey Maximillian Herli membangun Riliv melawan stigma negatif isu kesehatan mental dan dr. Shirley Oslan yang vokal mendobrak standar kecantikan dengan bisnisnya Mad for Makeup, berikut dua strategi jitu mereka yang dapat menginspirasi perumusan brand purpose dalam sebuah bisnis:
“Kunci utamanya adalah fokus pada masalah yang ada, bukan hanya sekadar mengikuti tren terutama di tengah dinamisnya perubahan industri bisnis. Lebih dari sekadar menciptakan bisnis, jadilah sebuah bisnis yang dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang ada,” ujar Audrey.
“Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, bisnis kita akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia. Kehadiran Riliv diharapkan dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental,” lanjut Audrey.
Atur target audiens yang mau disasar
Tak dapat dipungkiri bahwa brand purpose memainkan peranan penting dalam membantu sebuah bisnis membangun ikatan emosional yang lebih kuat dengan target audiens mereka. Hal tersebut akhirnya mendorong pelaku bisnis menjadi lebih aktif menciptakan brand purpose yang dapat menyentuh sisi emosional para target audiens yang mau mereka sasar.
“Sebagai dokter estetik, saya ingin merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Brand purpose tersebut kami sampaikan salah satunya lewat produk make-up yang sehat bagi kulit, mudah digunakan untuk sehari-hari dan pemula, dan harga yang terjangkau. Sejak awal, kami berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik dan menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens kami. Kami secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek yang kami lakukan. Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen kami dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami. For the people of tomorrow, that we called Rebels!,” jelas dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup.
Menutup acara ShopeePay Talk: Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan, Wendy Pratama, Founder & Chief Executive Officer of Lingkaran menambahkan bahwa, “Dalam industri bisnis, kehadiran brand purpose menjadi salah satu bagian esensial yang tidak dapat disamakan dengan strategi marketing maupun slogan bisnis. Brand purpose merupakan janji atau komitmen jangka panjang sebuah bisnis kepada para konsumennya yang harus selalu mereka jaga secara konsisten. Walaupun bisnis tersebut mengalami pivot, pergantian produk maupun jasa, bisnis tersebut harus berupaya mewujudkan janjinya sehingga bisnis tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Secara jangka panjang, brand purpose juga dapat membangun komunitas konsumen yang lebih loyal, hingga pada akhirnya juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis tersebut.”
ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful. Nantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya.
Tags: Mad for Makeup, Riliv, ShopeePay, ShopeePay Gak Cuma Cuan, ShopeePay Talk