Mobitekno – Lazada Indonesia belum lama ini merilis hasil studi berjudul ‘Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce’. Dari studi tersebut diaporkan bahwa 87% UMKM di Indonesia belum terdigitalisasi, dan lebih dari separuh (65%) UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.
Sementara itu, 92% dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform eCommerce sepakat eCommerce sangat membantu kebutuhan logistik mereka.
Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia mengungkapkan, “Misi Lazada adalah untuk mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi. Hasil studi ini membantu kami memahami dukungan apa yang dapat kami lakukan untuk mendorong bisnis, khususnya UMKM,”
Dalam studi Lazada yang dilakukan pada kuartal keempat tahun 2020 ini, perusahaan dan UMKM yang sudah terdigitalisasi merujuk pada perusahaan dan UMKM yang setidaknya sudah menggunakan platform eCommerce sebagai salah satu strategi bisnisnya.
Studi menunjukkan digitalisasi melalui eCommerce mendorong inklusi digital UMKM melalui penyediaan akses ke berbagai fitur digital. Saat ini, kemudahan akses digital pada eCommerce ini baru dinikmati 13% UMKM di Indonesia. 94% dari UMKM yang telah terdigitalisasi ini juga merasakan manfaat program marketing dari eCommerce.
Kemudahan bisnis melalui eCommerce juga dirasakan dari sisi teknologi, inovasi produk, akses pendanaan, infrastruktur dan kapabilitas SDM, hingga manajemen pelanggan dan akses pasar.
Sebagai informasi, studi dilaksanakan dengan dukungan dari YCP Solidiance, konsultan manajemen ternama di Asia, dan bertujuan untuk jalankan misi dukung pemerintah Indonesia memberdayakan bisnis dan individu dalam menjalankan transformasi digital dan bertumbuh dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Solusi logistik Lazada untuk UMKM di Indonesia
Lazada hadir sebagai satu-satunya eCommerce yang memiliki ekosistem logistik berbasis teknologi yang terbesar dan paling inovatif di Asia Tenggara. Ekosistem logistik milik Lazada Indonesia terus berkembang dengan dukungan infrastruktur teknologi canggih Alibaba, dan sejak 2019 lalu, telah terintegrasi sepenuhnya dalam ekosistem eCommerce di Lazada.
Solusi logistik end-to-end Lazada memastikan proses logistik yang streamlined, termasuk konsep Fulfilment by Lazada, dimana brands dan sellers dapat menitipkan barangnya di warehouse Lazada untuk memastikan waktu pengiriman yang tepat waktu.
Country Chief Logistics Officer, Lazada Indonesia, Philippe Auberger menyampaikan, “Teknologi di sistem logistik kami juga memungkinkan bisnis untuk memprediksi dan menganalisis permintaan dan suplai atas produk mereka di periode waktu tertentu sehingga memudahkan mereka untuk melakukan perencanaan bisnis.,”
“Selain itu, jaringan regional kami juga memungkinkan bisnis yang sudah siap melakukan ekspansi ke negara lain melalui solusi cross-border kami. Kami berharap sistem logistik kami ini mampu menjadi salah satu solusi dari isu umum di industri eCommerce dan bisa berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.” ujarnya.
Lazada sendiri juga baru-baru ini menerima penghargaan WCO Certificate of Merit 2021 dari World Customs Organization (WCO) yang diberikan atas rekomendasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai platform eCommerce pertama di Indonesia yang menggunakan skema “Delivery Duty Paid” untuk penyelesaian kepabeanan atas impor barang kiriman eCommerce. Melalui skema ini, Lazada mampu menyelesaikan proses customs clearance secara lebih efisien, dalam hal waktu dan biaya.
Tags: Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, e-commerce, Lazada, Monika Rudijono, Solusi logistik Lazada, Studi Lazada