Mobitekno – Oktober tahun lalu, Apple merilis seri ponsel iPhone 12, meliputi iPhone 12 mini , iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max. Satu yang baru dari seri ini adalah iPhone 12 mini.
Ya, ponsel iPhone dengan layar OLED 5,4 inci dan menjadi seri iPhone 12 paling murah dari raksasa Cupertino. Namun murahnya harga jual iPhone 12 mini tidak membantu penjualannya di pasar global.
Perusahaan investasi ternama JPMorgan Chase baru-baru ini merilis perkiraan terbaru, dimana seorang analis William Young memangkas perkiraan produksi mini iPhone 12 dan iPhone 12 masing-masing sebesar 9 juta dan 11 juta.
Di saat yang sama, dia juga memastikan permintaan pasar untuk iPhone 12 mini lemah. Sementara penjualan global terlalu rendah. Para analis, mengutip sumber rantai pasokan mereka, dan menyatakan Apple akan menghentikan produksi iPhone 12 mini pada kuartal kedua (Q2) 2021, demikian dikutip dari GizChina pada Selasa (9/2).
Dengan demikian, iPhone 12 mini akan menjadi model andalan paling pendek dalam sejarah iPhone. Pada saat yang sama, diharapkan di lini baru iPhone akan muncul lagi model kecil, tapi dapat dioptimalkan Apple dan dibuat lebih menarik. Sebab iPhone 12 mini daya tahan baterainya sangat buruk.
Analis tersebut juga menaikkan perkiraan penjualan iPhone 12 Pro Max sebanyak 11 juta unit. Apple sendiri mengambil alih Samsung untuk menjadi merek ponsel pintar terkemuka di dunia di tengah rekor penjualan ponsel iPhone.
Perusahaan menunjukkan lompatan besar pada kuartal terakhir tahun lalu, sementara posisi Huawei sangat melemah. Menurut Counterpoint Research, pengiriman smartphone iPhone meningkat 22% di kuartal sebelumnya.
Lonjakan tersebut didorong oleh rilis jajaran iPhone 12 yang mendukung jaringan generasi kelima atau 5G. Juga, penjualan model sebelumnya yang tidak turun dengan permintaan stabil setelah penurunan harga.
Tags: Apple, Cupertino, iPhone 12 Mini, JPMorgan Chase, Penjualan Rendah