Mobitekno – Krisis global chip semikonduktor yang terjadi amat sangat memengaruhi industri otomotif. Baru-baru ini, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengonfirmasi bahwa saat ini pemesanan Honda Brio harus inden, karena adanya keterbatasan komponen.
Tentunya krisis tersebut menghambat proses produksi Brio di Indonesia.
“Normalnya kami bisa jual hingga 5.000 unit lebih, tapi September kemarin kami hanya menjual 1.000 unit. Jadi saat ini harus inden sekitar 1 hingga 2 bulan. Kami mohon maaf kepada konsumen karena harus menunggu,” ungkap Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy dalam konferensi pers peluncuran Brio Virtual Drift Challenge 2, Kamis, (7/10).
Keterbatasan komponen akibat krisis chip semikonduktor ini berdampak pada produksi Honda Brio di Tanah Air. Pada September 2021, Honda hanya memproduksi 3.000 unit mobil dari yang semula bisa mencapai 10.000 unit.
“Produksi Honda Brio terkendala part limitasi. Kami tidak mau menyebut part apa, yang jelas ini dampak dari krisis semikonduktor,” kata Billy.
Honda menyebut pasokan komponen yang kekurangan tersebut saat ini sudah mulai dibenahi. Menurut Billy, di bulan ini pasokan komponen sudah lebih baik dan diharapkan hingga akhir tahun ini, produksi Honda Brio sudah bisa kembali normal.
Selain untuk pasar domestik, Honda Brio diketahui juga diekspor ke Filipina dan Vietnam. Honda Brio mengisi segmen city car dan Low Cost Green Car (LCGC). Sejak 2019, model ini sering menjadi mobil terlaris di pasar otomotif Indonesia.
Tags: Honda Brio, Inden, krisis chip semikonduktor, PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy