Mobitekno – Poco, brand/merek smartphone yang dibentuk oleh Xiaomi sejak dua tahun lalu kembali menggulirkan ponsel model terbarunya di penghujung tahun. Sejak berpisah dari Xiaomi sejak awal tahun ini, Poco menjadi perusahaan yang lebih independen dalam memutuskan strategi pemasarannya sendiri.
Dua tahun lalu, Poco yang sempat menarik perhatian konsumen Tanah Air dengan ponsel flagship killer-nya Poco F1 karena dibanderol dengan harga terjangkau meski mengsung spesifikasi teknis kelas atas.
Kali ini Poco menghadirkan ponsel Poco M3 ke pasar global untuk segmentasi mid-low. Sebagai anggota ketiga dari lini Poco M series, Poco M3 hadir dengan tampilan dan warna menarik. Salah satunya adalah modul multi-kamera yang berada di sisi panel belakang.
Bagian atas panel belakang yang menjadi tempat untuk modul triple camera yang disusun vertikal. Panel ini sepenuhnya mengisi sisi atas bodi. Dengan desain ini, Poco M3 terlihat berbeda dari kebanyakan smartphone yang beredar di pasaran saat ini.
Salah satu keunggulan ponsel ini adalah kapasitas baterainya yang besar, yaitu 6.000 mAh yang juga didukung teknologi pengisian cepat (fast charging) 18 W. Dengan kapasitas sebesar itu, Poco mengklaim ponsel ini sanggup digunakan selama 5 hari untuk penggunaan ringan, 3 hari untuk penggunaan normal, dan lebih dari satu hari untuk penggunaan intensif/berat.
Pandangan mata dan pendengaran telinga pengguna juga siap dimanjakan berkat ukuran layar IPS LCD yang mencapai 6,53 inci ((Ful-HD+, refresh rate 60 Hz, proteksi Gorilla Glass 3) dan hadirnya dual speaker di kedua tepinya.
Layar ponsel ini masih menganut konsep notch (layar poni) kecil berdesain tetesan air (waterdrop notch) untuk meberi ruang bagi kamera depan/selfie 8 MP (f/2.1). Sedangkan modul triple-camera belakangnya terdiridi dari lensa utama dengan sensor 48 MP (f/1.8), kamera makro 2 MP (f/2.4), lensa depth dengan sensor 2 MP (f/2.4) untuk pengambilan foto portrait.
Kemudian untuk dapur pacunya perusahaan mempercayakannya pada chipset cota-core Qualcomm Snapdragon 662 (CPU: 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold & 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver + GPU: Adreno 610) yang didukung oleh RAM 4 GB dan internal storage 64 GB (UFS 2.1) atau 128 GB (UFS 2.2.).
Sebagai gambaran, menurut Qualcomm, chipset Snapdragon 662 yang dibuat dengan proses produksi 11 nm diposisikan sebagai chipset yang berada di antara chipset tiga lalau lalu Snapdragon 660 (14 nm) dan Snapdragon 665 (11 nm).
Poco M3 mengadopsi pemindai sidik jari di sisi samping seperti pada beberapa ponsel mid-low di pasaran. Selain speaker stereonya, ponsel ini masih menyediakan jack audio 3.5 mm dan IR blaster yang menjadi salah fitur khas ponsel Xiaomi. Handset ini menjalankan sistem operasi Android 10 dengan interface MIUI 12 dengan polesa Poco Launcher.
Rencananya, perangkat ini akan dibanderol dengan harga US$ 149 (sekitar Rp 2,1 juta) untuk varian RAM.storage 4/64 GB dan US$ 169 (sekitar Rp 2,4 juta) untuk varian RAM/storage 4/128 GB.
Penjualan perdana di kawasan Eropa akan dimulai akhir November mendatang. Beberapa negara di Asia Tengara, seperti Malaysia juga sudah memilki skedul rilis yang tidak jauh berbeda, meski konsumen Tanah Air masih menunggu konfirmasi dari pihak Xiaomi Indonesia. Semoga saja.
