Mobitekno – Huawei baru-baru ini menyampaikan laporan kinerja bisnisnya selama tiga kuartal (9 bulan) di tahun 2020. Selama periode tersebut, Huawei berhasil mencatat pendapatan sebesar CNY 671,3 miliar, meningkat 9,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan pada periode ini adalah 8,0%.
Tanpa merinci secara detail, perusahaan Tiongkok ini mengatakan bahwa kinerja bisnisnya dari bulan Januari hingga September pada dasarnya telah memenuhi ekspektasi. Marjin laba bersih selama periode ini adalah 8,0%. Sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (8,7%).
Saat dunia masih bergumul dengan pandemi COVID-19, rantai pasokan global Huawei berada di bawah tekanan kuat dan produksi serta operasionalnya menghadapi tantangan yang signifikan. Huawei terus berupaya mencari solusi terbaik agar bisa bertahan dan terus berkembang, serta memenuhi kewajibannya kepada pelanggan dan pemasok.
Ke depan, Huawei akan memanfaatkan keunggulannya di bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), seperti AI, cloud, 5G, dan komputasi untuk memberikan solusi berbasis skenario, mengembangkan aplikasi industri, dan memberi manfaat jaringan 5G bersama para mitranya.
Huawei ingin membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dan membantu pemerintah mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri, memberi manfaat kepada konstituen, dan meningkatkan tata kelola secara keseluruhan.
TIK telah menjadi landasan penting bagi masyarakat modern serta menjadi pendorong utama pembangunan lingkungan, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Huawei percaya bahwa perkembangan yang cepat dan sehat dalam industri TIK akan bergantung pada kolaborasi terbuka dan rasa saling percaya di seluruh industri global, sehingga Huawei akan terus bekerja sama dengan mitra globalnya dan menggunakan teknologi TIK yang inovatif untuk menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan di tengah situasi yang kompleks yang sedang dihadapi.
Menurut analis Canalys, perkembangan bisnis Huawei mungkin akan terpengaruh tekanan karena adanya larangan pemerintah Amerika Serikat (AS) atas penggunaan peralatan telekomunikasinya di berbagai jaringan telekomuniaski AS, termasuk nantinya negara lainnya yang dilobi pemerintah AS, seperti Inggris dan Swedia. Namun, Huawei masih optimis akan prospek pasarnya di banyak negara di kawasan Asia Timur.
Tags: 5G, AI, Canalys, Huawei, pertumbuhan bisnis, TIK