Mobitekno – Tahun 2020 memang masa dimana semua lapisan masyarakat mempelajari hal-hal baru. Adanya pandemi Covid-19, membuat banyak orang harus mengubah kebiasaannya. Salah satunya adalah para pekerja mulai membiasakan diri bekerja dari rumah. Begitu juga dengan kebiasaan belanja yang kini mulai banyak yang beralih ke sistem online. Dan tidak ketinggalan di sektor pendidikan. Adanya anjuran social distancing membuat sistem belajar harus dilakukan dari jarak jauh, tidak dalam satu ruangan di sekolah. Hal ini sudah berlangsung sejak Maret 2020.
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini bahkan membuat tidak digunakannya Ujian Nasional sebagai faktor penentu kelulusan menjadi lebih cepat. Sebelumnya Pemerintah akan menghapus UN ini di 2021. Sistem PJJ ini tentunya memaksa pihak sekolah harus menyiapkan diri. Tidak hanya model pembelajarannya, tetapi juga perangkat-perangkat yang mendukung PJJ ini.
“pembelajaran jarak jauh kini menjadi salah satu syarat yang paling penting yang harus ada di sekolah. Walaupun nantinya keadaan sudah kembali normal, sekolah-sekolah juga harus siap menyediakan dua sistem pembelajaran, yaitu online dan offline,” ujar Zanipar A Siadari, Senior Product Marketing Manager Visual Instrument & Printer Epson Indonesia, dalam sebuah acara media gathering, Rabu, 23/9/2020.
“Namun, sistem pembelajaran jarak jauh ini masih banyak menemui banyak tantangan di Indonesia, mulai dari sisi infrastruktur, kondisi daerah, perekonomian, dan budaya. Inilah mengapa Epson melakukan empat hal penting untuk mendukung PJJ ini, yaitu kolaborasi dengan konsultan edukasi, melakukan beragam webinar, pelatihan sekolah-sekolah, dan menciptakan solusi pembelajaran jarak jauh yang bisa bermanfaat bagi guru dan sekolah,” lanjut Zanipar.
Solusi dari Epson untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Keempat hal utama yang dijalankan Epson Indonesia ini untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh juga harus didukung banyak pihak. Selain harus mendapat dukungan dari guru-guru dan sekolah, faktor orangtua murid juga penting. Hal ini agar proses belajar bisa lebih lancar dengan adanya pendampingan orangtua. Apalagi untuk anak-anak yang masih di jenjang pendidikan sekolah dasar.
Dari berbagai webinar yang dilakukan Epson ini, feedback pun didapat. Hasilnya, ternyata hanya 3% sekolah yang sudah siap menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Sementara 97% sisanya masih menemukan banyak tantangan. Dari angka ini, 31% masalah ada di konsentrasi murid yang tidak maksimal karena sistem pembelaajaran hanya satu arah, dan 24 % ada di adaptasi teknologi.
Melihat hal tersebut, Epson menghadirkan solusi dari sisi teknologi, yaitu dengan paduan perangkat proyektor interaktif, printer multifungsi, serta kamera untuk dokumentasi. Selain itu perangkat-perangkat ini jyga harus didukung dengan smart device lainnya seperti smartphone atau laptop.
Dengan proyektor interaktif misalnya. Ditambah aplikasi eazy interactive tools dari Epson, sekolah bisa menyelenggarakan proses mengajar dari jarak jauh dengan sisten 2 arah. Jajaran proyektor interaktif 3LCD ini memungkinkan proses belajar-mengajar jarak jauh terasa seperti belajar di sebuah ruang. Apa yang ditulis dan diterangkan guru di white board, akan sampai ke murid-muridnya. Dengan aplikasi ini, murid pun bisa berinteraksi langsung dengan gurunya.
Salah satu proyektor interaktif yang bisa digunakan adalah seri EB-1485Fi. Sementara solusi lainnya adalah dengan proyektor dengan sistem wireless seperti pada seri Epson EB-X400 atau EB-X450. Sementara peran printer multifungsi adalah untuk mencetak dokumen atau tugas-tugas. Guru pun menjadi lebih mudah memeriksa tugas anak-anak. Hal ini bisa ditunjang berkat adanya teknologi wireless. Contohnya bisa dilihat pada seri Epson WF-C579R yang memiliki fungsi Print, Scan, Copy, dengan teknologi ADF.
“Jadi, adanya pandemi ini bisa menjadi katalisator agar sekolah lebih cepat dan siap dalam menerapkan sistem pembelajaran online atau jarak jauh,” tutup Zanipar.
Tags: Epson, Epson EB-1485Fi, Epson Indonesia, Epson WF-C579R, Proyektor Interaktif EPson