Mobitekno – Otomotif menjadi salah satu sektor industri yang terkena dampak pandemi COVID-19 di kawasan ASEAN, khusnya di Indonesia. Menurut data dari Asean Automotive Federation (AAF), penjualan mobil di kawasan ini mengalami penurunan hingga 38,4 persen selama periode Januari – Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut AAF, penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan lebih dari 50 persen (51,1 persen) dari tahun sebelumnya (2019). Raihan ini berdasarkan angka penjualan 323.507 unit selama Januari – Agustus 2020.
Jatuhnya angka penjualan pada sektor otomotif nasional akibat pandemi Covid-19 ini juga menjadi perhatian pemerintah RI yang berencana mengeluarkan sejumlah stimulus, seeperti rencana penerapan pajak 0 persen bagi penjualan mobil.
Meskipun hampir seluruh negara ASEAN mengalami penurunan penjualan, Masih ada beberapa negara yang mengalami tren positif. Misalnya, Myanmar yang meraih kenaikan penjualan dari 12.475 unit menjadi 14.033 unit pada 2020 (kenaikan 12,5 persen) dan Brunei dengan kenaikan penjualan 9,3 persen dari 7.931 unit menjadi 8.670 unit pada 2020 (kenaikan 9,3 persen).
Indonesia mengalami penurunan 51,1 persen dari 661.919 unit pada 2019 menjadi 323.507 unit pada 2020. Kendati demikian, Indonesia berada di posisi kedua dalam urutan penjualan terbanyak. Posisi pertama dipegang Thailand sebanyak 456.858 unit pada 2020, turun 33,4 persen dari tahun lalu sebanyak 685.652 unit.
Apabila disimak lebih jauh, menurunnya penjualan terjadi pada bulan Maret hingga Mei saat pandemi COVID-19 yang mulai terjadi di kawasan ASEAN. Sedangkan pada bulan-bulan berikutnya penjualan berangsur naik.
Berikut total penjualan mobil ASEAN pada Januari – Agustus 2020:
1. Thailand: 456.858 unit (-33,4 persen)
2. Indonesia: 323.507 unit (-51,1 persen)
3. Malaysia: 285.045 unit (-28,4 persen)
4. Vietnam: 151.903 unit (-25 persen)
5. Filipina: 123.489 unit (-47,6 persen)
6. Myanmar: 14.033 unit (+12,5 persen)
7. Singapura: 33.467 unit (-47,8 persen)
8. Brunei Darussalam: 8.670 unit (+9,3 persen)