Mobitekno – Berbicara soal keamanan dalam transportasi online, khususnya ojek online tidak bisa dipisahkan antara keamanan penumpang dan pengemudi. Keduanya memiliki hak yang sama. Namun yang terjadi belakangan ini, keamanan pengemudi cukup rentan. Apalagi saat ini pengemudi ojek online marak digandrungi kaum hawa yang terdiri dari berbagai macam latar belakang. Maka standar keamanan platform ojek online patut di-upgrade ke tingkat selanjutnya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Grab, belum lama ini yang bekerja sama dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dengan menggelar pelatihan anti kekerasan terhadap perempuan bagi mitra pengemudi perempuan untuk layanan GrabFood dan GrabExpress. Grab menilai dua layanan itu minim risiko kekerasan atau kejahatan pada perempuan. Sejak awal, Grab menyadari bahwa kendala utama bagi perempuan untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan peluang ekonomi digital saat ini adalah adanya kekhawatiran akan keselamatan pribadi mereka.
Kerja sama ini juga diiringi oleh peluncuran resmi armada khusus perempuan “LadyGrab” untuk kedua layanan: GrabExpress dan GrabFood di wilayah Jabodetabek.
Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia menyatakan bahwa keamanan merupakan prioritas dan solusi yang ditawarkan sejak Grab pertama didirikan 7 tahun lalu. “Kami senang dapat meningkatkan dukungan kami terhadap mitra perempuan melalui peluncuran ‘LadyGrab’ dan memotivasi mereka untuk mengejar aspirasinya,”
Sesi edukasi gelombang pertama diikuti oleh 100 mitra pengemudi perempuan GrabFood dan GrabExpress. Kegiatan itu merupakan kelanjutan dari kerja sama Grab dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) yang dijalin sejak November 2018. Sesi edukasi ini turut didukung oleh Forum Pengada Layanan Bagi Perempuan Korban Kekerasan (FPL) dan merupakan pembekalan untuk mengembangkan praktik terbaik dalam mencegah maupun menangani kekerasan seksual, serta membekali mitra pengemudi perempuan Grab terkait komitmen dan kebijakan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang dimiliki Grab Indonesia.
“Sesi edukasi ini terdiri dari dua bagian, online dan offline. Mitra “LadyGrab” dibekali dengan pelatihan anti kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, mereka juga akan diberikan atribut khusus untuk menunjang aktivitas kerja mereka,” jelas Neneng.
Sejak awal tahun 2018, berbagai fitur keamanan bagi mitra pengemudi dan pelanggan telah diperkenalkan oleh Grab di Indonesia termasuk fitur Verifikasi Wajah, Tombol Darurat, Bagikan Lokasi Perjalanan, dan juga Free Call menggunakan Voice Over Internet Protocol (VoIP). Ke depannya, Grab telah mengembangkan fitur komentar dan rating dari pengemudi untuk penumpang mereka.
“Jadi kalau ada penumpang yang ‘membandel’ bisa kami suspend akun mereka,” tegas Neneng.
Azriana Manalu, Ketua Komnas Perempuan Periode 2014 – 2019 yang juga hadir dalam peluncuran ‘LadyGrab’ mengatakan, “Kemitraan strategis yang kami jalin dengan Grab adalah wujud dari komitmen bersama kami dalam melibatkan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem bekerja yang aman dan nyaman bagi mitra pengemudi perempuan,”
“Upaya penghapusan kekerasan seksual baik fisik maupun verbal adalah tanggung jawab semua pihak. Kami menyambut baik dan tentunya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Grab selama ini dan masa mendatang demi meningkatkan keselamatan perempuan. Kami juga berharap pelatihan dan diskusi kali ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar para mitra pengemudi, khususnya perempuan dapat bekerja dengan lebih semangat dan produktif tanpa ada rasa khawatir tentang keselamatan dan keamanan di tempat kerja dan perjalanan,” papar Azriana.
Tags: 100 LadyGrab, Grab, GrabExpress, GrabFood, Komnas Perempuan, LadyGrab