Mobitekno – Oppo Find X sudah diumumkan di Paris, Prancis pada tanggal 19 Juni 2018 lalu. Setelah kemunculannya di kota berjulukan The City of Light (La Ville Lumière) sebulan lalu ini, Oppo akhirnya menepati janji dengan meluncurkan smartphone/ponsel flagship Find X (baca Find Ex secara global, termasuk di Indonesia pada hari ini (18/7/2018).
Kehadiran ponsel berlayar penuh atau nyaris tanpa bezel (screen to body ratio 93.8%) ini menandai kembalinya seri Find di Tanah Air sejak merilis Oppo Find 7 pada 2014 lalu. Absennya seri premium selama empat tahun tersebut ‘diisi’ oleh produsen Tiongkok ini dengan serangkaian ponsel seri di bawahnya, Oppo F dan ind A. Strategi Oppo memprioritaskan seri F dan A selama beberapa tahun belakangan ini cukup membawa hasil. Terbukti, Oppo F7 (Rp 4,2 juta) yang dirilis April 2018 lalu berhasil menjadi ponsel terlaris dari semua lini ponsel Oppo.
Setelah sukses di pasar ponsel menengah berkat dukungan tokonya yang menjamur di penjuru Nusantara, Oppo mulai melihat peluang untuk ‘naik kelas’ alias turut berkompetisi di pasar ponsel premium. Segmen dengan margin produk lebih tinggi ini terbilang ‘sepi’ karena selama beberapa tahun hanya dinikmati oleh ‘duo’ produsen Samsung dan iPhone.
Nuansa ‘premium’ pada peluncuran Oppo Find X di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta juga terpancar dari kehadiran sederet selebritas yang menemani Alinna Wenxin (Marketing Director OPPO Indonesia), Suwanto (Marketing Pland Oppo Indonesia), dan Aryo Meidianto (PR Manager OPPO Indonesia). Tercatat, Chelsea Islan, Raisa Andriana, Isyana Sarasvati, Rio Motret, dan Morgan Oey yang ditunjuk Oppo menjadi Selfie Expert Member semuanya hadir memeriahkan acara tersebut.
Seperti yang sudah diberitakan Mobitekno sebelumnya, salah satu daya tarik utama dari Find X adalah modul motorized camera-nya yang dapat naik turun (slide in-out/popup) dari bodi atasnya. Modul kamera Find X ini terdiri dari kamera utama/belakang ganda dengan kombinasi sensor 16 MP (Sony IMX519, f/2.0) dan 20 MP (Sony IMX376, f/2.0), serta kamera depan/selfie 25MP.
Setiap kali ingin mengunakan salah satu kamera, pengguna harus melakukan gesture khusus atau menjalankan aplikasi kamera agar modul kameranya naik (slide-out/pop-up). Sebaliknya, modul kamera Find X akan turun (slide-in) jika pengguna menutup aplikasi kamera, berpindah ke aplikasi lain, atau menutup (menekan) modul kamera secara manual. Sesimpel itu meski mekanisme dan komponen yang terlibat di dalamnya cukup kompleks/rumit.
Untuk kamera depan 25 MP yang disebut 3D Stealth camera ini Oppo mengadopsi sensor Sony IMX576 (f/2.0). Perlu diketahui, modul kamera depan Find X juga telah dibekali fitur scanning tiga dimensi (3D) yang didukung kamera infrared untuk mendeteksi 15 ribu titik wajah. Fitur identifikasi biometrik (3D Face Key) ini bukan hanya untuk membuka layar (unlock screen), tapi berguna juga untuk aplikasi lain, seperti autentikasi pembayaran digital, aplikasi AR, game, dan 3D.
Meski proses identifikasi wajah berlangsung sangat cepat (hanya 0,6 detik), Oppo menjamin tingkat keamanan yang tinggi dari Find X dalam proses autentikasi wajah pengguna. “Tingkat kesalahannya hanya terjadi 1:1 juta”, tegas Suwanto, Marketing Plan Oppo Indonesia. Dengan kata lain, metode identifikasi wajah ini lebih aman 20 kali dari metode autentikasi umumnya, misalnya deteksi sidik jari (finger print).
Ingin menepis keraguan soal ringkih tidaknya mekanisme motorized camera pada Find X, mewakili Oppo, Suwanto memberikan jaminan bahwa daya tahan modul kamera ini untuk mekanisme naik-turun dapat mencapai 300 ribu kali (berdasarkan durability test Oppo). Itu artinya, kamera Find X aman digunakan minimal lima tahun (tergantung pemakaian). Selama jangka waktu tersebut pun umumnya pengguna sudah mengganti Find X dengan ponsel baru.
Selain durability test untuk daya tahan motor kamera, Find X juga dibekali fitur ‘Auto Retract’ yang akan menutup/memasukkan modul kamera secara otomatis jika ponsel terjatuh secara tidak sengaja. Fitur ini bertujuan mencegah terbenturnya modul kamera saat dalam kondisi/pososi naik (terbuka) yang rentan rusak.
Keraguan lainnya terkait motorized camera Find X adalah boros tidaknya konsumsi baterai. Hal ini juga ditepis oleh Oppo. Menurut Suwanto, mekanisme kamera Find X untuk digunakan (naik/pop-up) sebanyak 200 kali terhitung hanya mengkonsumsi daya satu persen dari kapasitas baterai Find X (3.730 mAh). Sangat hemat meski perlu dibuktikan lebih lanjut saat digunakan pengguna secara langsung.
Seperti ponsel premium lainnya, Find X didukung spesifikasi dapur pacu yang gahar mulai dari chipset Qualcomm Snapdragon 845, RAM 8 GB, dan internal storage yang lega (256 GB). Selain itu, kapasitas baterainya juga lumayan besar (3.730mAh) untuk mengakomodir konsumsi daya motor kameranya. Pengisian baterainya juga sudah mendukung teknologi charging Oppo, yaitu VOOC Flash Charge.
Find X mengusung layar 6,42 inci yang nyaris tanpa bezel yang disebut Panoramic Arc Screen. Panel layarnya (Full-HD+, resolusi 2340 x 1080 piksel, 401ppi, Gorilla Glass 5) telah menggunakan teknologi AMOLED dengan kedua sisi melengkung (2.5D glass screen). Seperti ponsel keluaran 2018 lain, Find X sudah menjalankan sistem operasi Android 8.1 Oreo dengan ‘lapis’ interface ColorOS 5.1.
Oppo sudah mengkonfirmasi akan menyediakan dua varian warna Find X di Indonesia. Masing-masing varian warna Bordeaux Red dan Glacier Blue. Tertarik menjajal kamera unik dan layar penuh yang nyaris tanpa bezel dari Find X? Langsung saja pre-order di e-commerce Lazada dan toko terpilih lainnya mulai tanggal 18 Juli hingga 31 Juli 2018 seharga Rp 12.999.000,-.
Mahal tidaknya Oppo Find X tentunya relatif bagi konsumen. Yang jelas, banderol harga Find X di Indonesia masih lebih rendah/murah dibandingkan harga Find X di negara Eropa (999 Euro atau sekitar Rp 16 juta). Pertanyaanya, apakah kembalinya seri premium Find melalui Find X dengan segala keunggulan dan keunikannya bakal sukses menggebrak ‘benteng’ pasar ponsel premium yang didominasi duo raksasa Samsung (Galaxy S-series) dan Apple (iPhone) selama ini? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.
Walau demikian, keberanian Oppo merilis Find X di Indonesia patut dihargai. Pasalnya, rival beratnya di Cina, Xiaomi dengan berbagai pertimbangan hingga kini masih ‘galau’ merilis ponsel flaghsip dari seri Mi (kecuali Mi A1) di Indonesia. Xiaomi tampaknya cukup puas dan ‘pede’ memasarkan ponsel seri sejuta umatnya yaitu Redmi.
Sukses tidaknya Oppo Find X bergantung banyak faktor, misalnya strategi pemasaran Oppo yang agresif dan konsisten, kematangan konsumen dalam menilai produk ponsel, ekosistemnya (garansi, service, komponen, aksesori, harga jual bekas), dan faktor-faktor lainnya. Anda tentu setuju jika kondisi pasar ponsel premium akan jauh lebih sehat jika kompetisinya bukan dihuni dua pemain saja.
Tags: 3D Face Key, 3D Stealth Camera, Find 7, Find X, motorized camera, OPPO, ponsel premium, Smartphone, Snapdragon 845, VOOC Flash Charge