May 18, 2018

Review Samsung Galaxy A8+: Fiturnya Sudah Mendekati Flagship Galaxy Seri S

Penulis: Hiro | Editor: Desmal Andi
Review Samsung Galaxy A8+: Fiturnya Sudah Mendekati Flagship Galaxy Seri S 

Mobitekno –  Samsung membagi tiga lini smartphone Android besutannya yang menyasar segmen berbeda. Seri J merupakan seri terendah, seri A untuk kelas menengah, dan seri S yang merupakan kasta tertinggi yang menyasar kelas atas. Namun seri A cenderung lebih dekat dengan seri S dari sisi desain serta fitur. Tidak heran jika Samsung mematok harga yang terbilang tinggi untuk smartphone kelas menengah terebut. Hal ini terlihat dari apa yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy A8+.

Hadir di tanah air bersamaan dengan varian lainnya yaitu A8, keduanya merupakan smartphone Samsung yang pertama kali muncul di awal tahun 2018. Jika dibanding dengan A8, seri A8+ memiliki spesifikasi yang sedikit lebih tinggi. Diantaranya dari ukuran layar, kapasitas RAM dan ROM, serta baterai. Untuk prosesornya sendiri, keduanya menggunakan prosesor octa core 2,2 GHz. Meski agak telat, dua varian seri A8 ini juga merupakan seri A pertama Samsung yang menyematkan dua kamera depan yang hadir bagi penyuka selfie. Selain desain dan fitur keren ala Samsung, apa saja daya tarik lainnya? Berikut ulasannya.

 

Spesifikasi

Samsung Galaxy A8+ memiliki spesifikasi sebagai berikut:

 

Layar

6 inci, Super AMOLED 1080 x 2220 pixels, 18,5:9 ratio

Chipset

Exynos 7785 Octa-core (6x ARM Cortex-A53 @1,5 GHz dan 2x ARM Cortex-A73 @2,1 GHz)

GPU

Mali-G71

Memori

6GB RAM + 64GB (storage) dan Micro SD hingga 400GB

Kamera Belakang

16 MP (f/1.7), phase detection autofocus, LED flash, video 1080p

Kamera Depan

16 MP dan 8 MP (f/1.9), soft flash, video 1080p

Sensor

Fingerprint, accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, NFC

Koneksi

Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot, bluetooth 5.0

SIM Card dan SD Slot

Nano SIM serta nano SIM dan micro SD (non-hybrid)

Baterai

Li-ion 3500 mAh

Ukuran dan Berat

159,9 x 75,7 x 8,3 mm dan 191 gram

Sistem Operasi

Android 7.1.1 Nougat

GPS

GPS, A-GPS, GLONASS, Beidou

Jaringan

FDD-LTE, TDD-LTE, WCDMA, GSM

Warna

Black, orchid gray, gold, blue

 

Desain dan Layar

Galaxy A8+ sekilas memiliki tampilan mirip dengan Samsung Galaxy S8+. Kebetulan dua smartphone yang MobiTekno pernah uji tersebut sama-sama berwarna hitam. Sisi depan dan belakangnya menggunakan lapisan mirip kaca dengan rangka alumunium sehingga membuatnya nyaris tidak terlihat beda antara dua sisi tersebut.

Dengan desain dibuat memanjang membuatnya ergonomis saat digunakan. Meski layar berukuran 6 inci terbilang besar, desain tersebut membuatnya terlihat ramping dan tetap nyaman digunakan oleh satu tangan. Ditunjang dengan built quality serta bobot yang agak berat memberi kesan kokoh seperti flagship Samsung seri S. Hanya saja dengan lapisan dengan desain glossy membuatnya licin dan mudah kotor oleh sidik jari.

Seperti varian Galaxy S8 dan S9, Galaxy A8+ juga mengusung konsep infinity display, meski rasio layar ke bodi-nya tidak seluas dua seri flagship tersebut. Agar ukuran layar tampil maksimal, tombol recent, home, dan back terdapat di dalam layar sehingga bezel bagian bawah bisa dibuat setipis mungkin. Tombol Power diletakkan di sisi kanan, berseberangan dengan tombol volume. Mobitekno menyukai posisi ini guna menghindari salah tekan tombol.

tombol

Layar tanpa batas tersebut memiliki rasio aspek 18,5:9 dengan tampilan horisontal yang memanjang. Ini membuat tampilan lebih luas sehingga menyaksikan konten video, bermain game, mengambil foto, menjadi lebih menyenangkan. Menariknya, Samsung menyediakan pengaturan jika terdapat aplikasi yang tidak atau belum mendukung rasio aspek tersebut agar tetap bisa ditampilkan secara layar penuh. Sehingga tampilan infinity display benar-benar bisa dinikmati dari beragam aktivitas.

Layar Penuh

Untuk kartu, Samsung menyediakan dua slot. Slot pertama terdapat di sisi atas yang menyediakan satu kompartemen sebagai tempat untuk menampung kartu SIM pertama dan kartu SD. Sedangkan slot kedua ditempatkan di sisi yang sama dengan tombol volume. Pada slot ini terdapat kompartemen untuk menampung satu kartu SIM kedua.

Beralih ke bagian belakang. Posisi kamera dam sensor sidik jari bersebelahan dengan posisi vertikal. Ini menyenangkan mengingat Samsung pernah menempatkan sensor fingerprint secara horisontal bersebelahan dengan kamera. Hal ini membuat pengguna sering salah menekan sensor sehingga kamera menjadi lebih mudah kotor oleh sidik jari.

belakang

 

Kamera

Seperti di sebut sebelumnya, Samsung Galaxy seri A8 merupakan lini smartphone dual kamera depan pertama di seri A ini. Ini pula yang menjadi salah satu fitur andalan di A8+. Kamera depan masing-masing memiliki resolusi 16 MP dan 8 MP serta bukaan aperture f/1.9. Kamera ini berguna untuk foto selfie dengan tambahan efek bokeh serta mampu menangkap cahaya lebih banyak saat foto dalam kondisi kurang cahaya. Selain kedua kamera memiliki bukaan aperture besar, juga telah diadopsi teknologi TetraCell yang semuanya cukup membantu mengambil gambar dalam kondisi low light.

kamera depan

Untuk memanfaatkan efek bokeh, Anda tinggal mengaktifkan fitur Live Focus pada aplikasi kamera. Dari sini Anda bisa pula melakukan pengaturan tingkat keburaman latar yang diinginkan. Menariknya lagi, ini tetap bisa dilakukan meski hasil foto telah tersimpan di Gallery. Hasil foto dengan efek bokeh yang didapat terlihat halus dan rapi. Mobitekno juga melihat efek yang dihasilkan tidak terlalu berlebihan sehingga masih terjaga keaslian dari foto tersebut.

Selfie

Untuk kamera utama, Samsung andalkan resolusi 16 MP dengan bukaan f/1.7 dan fokus otomatis. Meski kualitasnya tidak sebaik flagship seri S, namun kualitas foto yang didapat cukup tajam. Bahkan dengan bukaan yang besar tersebut, Mobitekno mendapati kualtas foto dalam kondisi low light hasilnya cukup baik dengan tingkat noise yang masih dimaklumi. Untuk hasil foto makro, hasilnya tajam dari jarak tertentu. Bahkan tanpa efek bokeh, mode makro mampu menghasilkan latar yang buram. foto_utama

Untuk menunjang kreativitas pengguna, kamera utama menyediakan berbagai mode pengaturan, termasuk Auto, Panorama, Night, Food, dan mode lain yang bisa diunduh. Anda juga akan mendapati mode Pro yang menyediakan pengaturan manual untuk hasil foto lebih menarik. Sedangkan untuk perekaman video, hanya disediakan mode hyperlapse dan tidak terdapat mode slo-mo.

Berikut beberapa hasil foto yang didapat dari kamera utama:

Fitur

Meski tidak selengkap seri S, A8+ mengadopsi beberapa fitur dari seri flagship tersebut. Yang tidak ketinggalan adalah Bixby. Asisten pintar besutan Samsung ini memang belum sehebat Google Assistant. Namun seiring waktu, perbaikan yang dilakukan makin membuatnya jauh lebih baik. Banyak yang bisa ditangani Bixby, misalnya memberi informasi secara lengkap dari benda-benda sekitar dengan memfotonya, mengatur fungsi pengingat, pengolah gambar, serta menyajikan berbagai informasi lainnya. Memang beberapa informasi yang ditampilkan terkadang kurang akurat namun kesempurnaan Bixby memang masih butuh waktu.

bixby

Fitur Always On Display juga menjadi daya tarik dimana layar akan menampilkan informasi penting seperti jam, tanggal, serta notifikasi saat layar dalam kondisi standby. Ini membuat pengguna tidak perlu membangunkan layar untuk melihat informasi tersebut.

Dari sisi keamanan, selain password, pattern, atau PIN, Anda bisa melindungi penggunaan dari orang tidak berhak dengan menggunakan sidik jari ataupun melalui pemindaian wajah. Keduanya mampu berfungsi dengan cepat.

A8+ masih menggunakan sistem operasi Android 7.1 Nougat namun sudah mendukung upgrade ke Android 8.0 Oreo. Tampilan antarmukanya sama dengan seri flagship yaitu TouchWiz Home.

sistem_ui

Dan tidak ketinggalan, Galaxy A8 memiliki sertifikasi IP68 sehingga debu tidak akan masuk ke dalam komponen perangkat serta tahan terhadap air hingga kondisi terendam air tawar sampai kedalaman maksimal 1,5 meter selama 30 menit.

 

Performa dan Baterai

Meski fitur (dan harga) sekelas premium, spesifikasi yang digunakannya menyasar kelas menengah. Dipersenjatai dengan chip Exynos 7785 Octa core ditandem dengan RAM 4 GB dan ROM 64 GB, kinerjanya cukup bagus. Kapasitas penyimpan yang terbilang lega juga menyenangkan untuk memasang game-game terkini yang rakus storage. Jika kurang Anda bisa menambahkan kartu microSD hingga ukuran 400 GB.

Berdasarkan skor uji yang dihasilkan, terlihat kinerjanya masih sanggup diadu dengan prosesor terkini. Hasilnya bahkan tidak kalah dengan Exynos 8895 yang digunakan Galaxy Note 8 dengan skor Antutu Benchmark berada di atas 100.000 poin. Bermain game juga sudah cukup ideal dimana pada pengujian 3Dmark – Ice Storm dan Ice Storm Extreme, hasilnya menunjukkan hasil Max yang artinya aplikasi ini terlalu ringan untuk Galaxy A8+.

hasil_uji

 

Selain benchmark menggunakan aplikasi yang biasa digunakan, MobiTekno juga memasang tiga game populer untuk melihat seberapa baik smartphone ini bekerja. Diantaranya PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, serta Tekken Mobile, Ketiganya mampu berjalan lancar dan mulus tanpa hambatan.

Untuk daya tahan baterainya terbilang tangguh. Berbekal kapasitas 3500 mAh, Galaxy A8+ mampu bertahan hingga 7 jam 21 menit. Ini berdasarkan aplikasi PCMark – Work 2.0 Battery Life menggunakan pengaturan yang MobiTekno lakukan. Jika digunakan untuk aktivitas keseharian seperti chat, browsing, aktivitas media sosial, serta streaming menggunakan mobile data, baterai akan bertahan dari pagi hingga malam hari. Tentu saja jika aktivitas yang menguras daya cukup besar seperti bermain game sering dilakukan, waktunya akan lebih cepat lagi

 

Kesimpulan

kesimpulan

Galaxy A8+ menawarkan sesuatu yang menarik khas Samsung dengan berbagai fitur. Hadir dengan desain modern berbekal teknologi infinity display, serta tampilan layaknya smartphone flagship yang ditopang dengan fitur pendukung, menjadikannya yang terbaik di jajaran seri A. Ini menjadi pilihan yang ditawarkan Samsung bagi pengguna yang ingin sedikit merasakan sensasi ala smartphone premium dari sisi desain maupun fitur.

Seri ini juga cocok bagi pengguna yang hobi selfie berkat ketersediaan dual kamera yang mampu menghadirkan foto memikat. Meski agak telat, namun ini bisa menjadi jawaban Samsung atas membanjirnya kompetitor yang menawarkan fitur dual kamera di kelas menengah.

Hanya saja yang masih sedikit mengganjal adalah harga yang ditawarkan. Meski berada di kelas menengah, harga yang ditawarkannya terbilang tinggi. Dari sisi harga, kompetisi justru hadir dari keluarga Samsung sendiri. Dibanding dengan ‘adiknya’ Galaxy A8, selisih harganya cukup jauh, yaitu sekitar 1,6 juta rupiah. Padahal perbedaan spesifikasinya tidak terlalu signifikan. Apalagi menurut Mobitekno, dua sektor penting yaitu prosesor serta fitur kamera depan dan belakang yang digunakan A8 dan A8+ sama persis. Ini membuat posisi Galaxy A8+ agak kemahalan. Belum lagi Samsung Galaxy Note FE yang siap bersaing dari sisi harga dengan tawaran spesifikasi yang juga menggiurkan.

Sedangkan dari kompetitor lainnya, Galaxy A8+ yang dibanderol Rp 8.099.000, bakal menemui pesaing di kelas menengah lainnya. Misalnya Nokia 8 yang yang menggunakan chip premium Snapdragon 835 ‘hanya’ dibanderol dengan kisaran harga 6,5 juta rupiah.

Jadi jika hobi foto-foto serta selfie dengan efek bokeh sempurna atau jika ingin smartphone Samsung dengan citarasa flagship harga terjangkau, Galaxy A8 bisa menjadi pilihan. Namun dengan spesifikasi yang diberikan, harga Galaxy A8 masih terbilang tinggi dibanding kompetitor yang setara.

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS