Mobitekno – Huawei ingin menutup tahun 2018 ini dengan ponsel flagship terbaik dengan serangkaian inovasi canggih yang mungkin sedikit membuat iri para pesaingnya di kasta ponsel high-end (baca: Samsung dan Apple).
Bagi sebagian pengguna, flagship andalan Samsung Galaxy Note 9 mungkin menjadi sedikit kurang menarik dengan hadirnya Huawei Mate 20 Pro atau phablet gaming kejutan, Mate 20 X, dengan layar ekstra lebar 7,21 incinya.
Seperti yang sudah ditebak, Huawei membekali Mate 20 Pro dengan chipset/prosesor Kirin 980 untuk ditandem dengan RAM 6 GB. Huawei mengklaim superioritas chip mereka tersebut terhadap chip Qualcomm Snapdragon 845 yang populer digunakna dalam ponsel flagship sepanjang tahun ini.
Sebagai chip 7 nm pertama untuk ponsel Android, Kirin 980 merupakan octa-core CPU yang terdiri dari 2×2.6 GHz Cortex-A76, 2×1.92 GHz Cortex-A76, dan 4×1.8 GHz Cortex-A55. Untuk GPU-nya sendiri, Kirin mengandalkan Mali-G76 MP10 terbaru.
Selain performa CPU dan GPU, chip Kirin 980 juga mengusung modem LTE Advanced Category 21 (Cat.21) yang kecepatan download maksimumnya bisa mencapai 1.4 Gbps. Tidak kalah penting adalah dua dedicated-NPU (Neural Processing Unit) yang sangat penting dalam mempercepat beragam komputasi AI (AI task).
Mate 20 Pro hadir dengan layar OLED 6,39 inci (QHD+, 3120×1440 piksel, AR 19.5:9, 538 ppi). Berbeda dari Mate 20 dengan notch kecil (waterdrop notch), desain notch pada layar Mate 20 Pro masih menyerupai iPhone Xs Max.
Meskipun berdesain mirip, bezel dan notch pada Mate 20 Pro masih lebih tipis dari iPhone Xs Max. Huawei masih dapat mengoptimlkan tebal bezel menjadi hanya 2,1 mm dan lebar notch hanya 32,8 mm. Bandingkan dengan ukuran bezel dan notch pada iPhone Xs Max yang berturut-turut 4 mm dan 34,5 mm (lihat gambar).
Meski lebih kecil, Mate 20 Pro juga sudah menyertakan sistem 3D facial setara Face ID iPhone Xs Max terbaru. Huawei bahkan lebih unggul karena juga menyertakan sistem autentikasi sidik jari langsung pada layar (in-display/in-screen fingerprint sensor).
Seperti ponsel flaghsip P20 Pro sebelumnya, Mate 20 Pro juga mengandalkan kamera utama (belakang) dengan 3 lensa (sensor) yang sudah diakui kualitasnya (skor DxOMark tertinggi 109 poin).
Pada Mate 20 Pro, Huawei melakukan sedikit modifikasi, baik susunan dan jenis lensa/sensornya. Selain tidak menggunakan sensor 20 MP B/W (diganti dengan sensor 20 MP ultra-wide, ketiga lensa juga tidak disusun vertikal melainkan digabung dengan LED flash membentuk ‘kotak’. Huawei menyebutnya sebagai Matrix Camera system.
Ketiga lensa terdiri dari 40 MP wide-angle (f/1.8, 27 mm), 20 MP super-wide-angle (f/2.2, 16 mm), dan 8 MP telephoto (f/2/2, 80 mm, 3x zoom). Triple camera ini didukung oleh image processing engine baru yaitu Huawei Master AI 2.0.
Kekuatan triple kamera Mate 20 Pro terbaru juga didemokan Huawei terkait fitur 3D Live Emoji. Fitur berbasis teknologi Google AR Core ini terlihat lebih mumpuni dari AR pada Apple iPhone dan Samsung Galaxy.
Pada demo, kamera Mate 20 Pro dapat membuat 3D real-world object dari object boneka panda sebenarnya dengan men-scan sisi bineka tersebut (3D sensing object). Hasilnya adalah sebuah object animasi AR yang dapat digabungkan dengan lingkungan nyata. Sangat menarik untuk diimplementasikan dalam berbagai aplikasi.
Seberapa baik Huawei menyempurnakan modul kamera pada Mate 20 Pro dari P20 Pro yang notabene sudah diakui menjadi ponsel dengan kamera ‘terbaik’?
Sangat mungkin Mate 20 Pro akan menggantikan P20 Pro untuk menduduki takhta puncak peringkat DxOMark Mobile setelah pengujian komprehensif terhadap ponsel triple camera ini selesai dilakukan. Kita nantikan saja!
Mate 20 Pro yang sudah menjalankan OS Android 9.0 Pie (EMUI 9.0) ditenagai oleh baterai berdaya besar (4200 mAh) yang mendukung fitur super-fast charging (via USB Type C). Huawei mengklaim pengisian baterai hingga 70 persen hanya membutuhkan waktu 30 menit.
Namun, inovasi sistem charging paling menarik dari Mate 20 Pro tentunya adalah kemampuannya mendukung 2-way wireless charging. Richard Yu, CEO Huawei CBG, dengan bangga menyatakan bahwa Mate 20 Pro dapat digunakan mengisi baterai iPhone terbaru secara wireless (tanpa kabel) dengan fitur 2-way wireless charging tersebut.
Cukup dengan menempelkan sisi belakang kedua smartphone tersebut proses wireless charging langsung aktif. Buklan hanya iPhone, mayoritas ponsel yang mendukung fitur wireless charging, seperti Pixel 3 XL juga dapat diisi oleh Mate 20 Pro.
Mate 20 Pro dalam model standar dengan RAM 6 GB dan internal storage 128 GB akan dibanderol di beberapa negara Eropa, seharga € 1.049.
Apabila Mate 20 Pro masih terlalu mahal, tersedai model Mate 20 (RAM 4 GB atau 6 GB) yang didukung Kirin 980 meski dengan triple kamera berbeda. Kombinasi tripe camera-nya terdiri dari 12 MP wide-angle (f/1.8, 27 mm, 1/2.3″), 16 MP ultra-wide angle (f/2.2, 17 mm), dan 8 MP telephoto (f/2.4, 52 mm, 2x zoom).
Mate 20 memiliki layar sedikit lebih besar (6,53 inci, panel LCD DCI-P3 HDR) namun dengan resolusi lebih rendah (FHD+, 2244×1080 piksel, AR 18.7:9) dan notch/poni berdesain waterdrop. Tidak seperti Mate 20 Pro, Mate 20 masih menyediakan standar port audio jack 3.5 mm.
Mate 20 dibanderol jauh lebih murah. Harganya € 799 untuk model RAM 4 GB dan € 849 untuk RAM 6 GB. Apakah kedua ponsel ini (Mate 20 Pro dan Mate 20) juga akan dipasarkan di Indonesia seperti P20 Pro? Sejauh ini, pihak Huawei Mobile Indonesia masih belum dapat memberikan konfirmasi ke media.
Tags: 2 way wireless charging, 3D Live Emoji, Huawei, Kirin 980, Mate 20, Mate 20 Pro, Matrix Camera system, Smartphone, Spesifikasi