Mobitekno – Semua mungkin sependapat jika Asus merupakan produsen smartphone yang paling mengundang perhatian konsumen selama paruh pertama 2018. Puncaknya terjadi saat produsen asal Taiwan ini mengumumkan kehadiran smartphone ‘Xiaomi Killer’, Zenfone Max Pro M1 dengan harga cukup menggoda (Rp 2,3 juta) pada April 2018 lalu.
Masuk di pertengahan Mei ini, Asus tampaknya bakal kembali mengundang perhatian publik di Tanah Air dengan ‘melahirkan kembali’ Asus Zenfone 5 yang di tahun 2014-2015 sempat berjaya sebagai smartphone favorit di segmen Rp 2 jutaan.
Tidak salah pula jika Asus memilih tagar #BackTo5 untuk menyambut hadirnya Asus Zenfone 5 (ZE620KL) 2018 dengan ‘spirit‘ yang kurang lebih sama, yakni smartphone berdesain dan spesifikasi kekinian tapi ditawarkan dengan harga yang tidak menguras isi dompet.
Sebagai bagian dari lini smartphone Zenfone 5 terbaru, Asus mencoba lebih relevan dengan tren pasar saat ini. Ini dibuktikan mereka dengan menghadirkan desain dan spesifikasi Zenfone 5 (ZE620KL) yang sesuai dengan feedback dari penggunanya selama ini.
Keinginan tersebut diwujudkan Asus dengan menghadirkan desain layar ala iPhone X (layar poni/notch screen), dukungan AI yang masif, chipset mumpuni, dan tentu saja optimalisasi Zen UI. Tentu saja semuanya demi experience yang optimal bagi penggunanya.
Apakah Asus benar-benar membuktikan janjinya dengan Zenfone 5 (ZE620KL) terbaru ini? Meskipun belum terlalu lama ‘mencicipi’ smartphone yang sisi depannya nyaris ditutupi layar ini (screen-to-body ratio 90%) ini, Mobitekno punya beberapa opini menarik yang dirangkum dalam review singkat berikut ini.
Kelengkapan
Model | Asus Zenfone 5 (ZE620KL) |
Sistem Oeprasi, Software | Android 8.0 Oreo (Zen UI 5.0) |
Layar | 6,2 inci, Full HD+, 19:9; 500 Nits bright, screen-to-body ratio 90% |
Prosesor/Chipset/SoC | Qualcomm Snapdragon 636 1.8GHz octa-core |
RAM | 4 GB |
Internal Storage | 64 GB, expandable (Hybrid slot) |
Kamera utama/belakang | 12 MP (Sony IMX363, f/1.8) dan 8 MP (OV8856, f/2.2, FOV 120 derajat) |
Kamera depan (selfie) | 8 MP (OV8856, f/2.0) |
Baterai | 3300mAh Non-removable Li-Ion |
Lain-lain | 4G VoLTE support, WiFi, Bluetooth, USB Type-C, OTG, GPS, NFC, Fingerprint sensor, Face Unlock |
Harga | Rp 4.299.000 |
Ini video unboxing ZenFone 5 dari Mobitekno:
Desain
Meski bukan yang pertama, harus diakui Apple sebagai pembawa momentum layar poni (notch screen) akhirnya juga ‘diamini’ produsen smartphone Android lainnya, termasuk Asus dengan Zenfone 5 (ZE620KL).
Asus bahkan menjadi salah satu produsen Android pertama (di luar Essential phone) yang berani memelopori pemakaian layar jenis ini. Selanjut, sudah dapat ditebak jika akhirnya, Oppo, Vivo, Huawei, dan lain-lain pun juga mengikuti jejak Asus tersebut.
Terlepas dari pro dan kontra layar notch, langkah Asus mengadopsinya tidak terlepas dari keinginan mereka menjawab tren pasar dan keinginan penggunanya. Dan perlu diingat, Asus masih mau berkompromi dengan menyediakan opsi untuk menyembunyikan notch/poni pada layar Asus Zenfone 5 (ZE620KL).
Sayangnya fitur ‘Hide notch’ ini belum ditemui pada Zenfone 5 (ZE620KL) yang diuji (Version V15.0616.1803.11). Pihak Asus sendiri berjanji akan menyediakan fitur ini pada update firmware mendatang. Sebagai solusi temporer, Anda dapat menggunakan
Jadi, pro dan kontra seharusnya tidak perlu berlanjut karena ‘jalan tengah’ dengan menyediakan opsi ‘Hide Notch’ di menu ‘Settings’ akan disediakan oleh Asus.
Secara umum, desain Zenfone 5 terlihat sangat elegan berkat layarnya yang dominan menutupi sisi depan dan pola ‘concentric circle’ khas Asus di sisi belakang yang berkilau, unik, dan menawan karena dilapis bahan kaca (glass).
Layar (2.5D dengan proteksi Gorilla Glass) yang nyaris mendominasi seluruh permukaan/sisi depan membuat sensor fingerprint pun akhirnya berganti lokasi di belakang (tengah atas). Adapun tombol ‘Power’ dan ‘Volume rocker’ seperti Zenfone 4 terdahulu masih tetap berada di sisi samping/tepi kanan.
Selain cukup nyaman (enteng) digenggam (155 gram), bodi aluminum Zenfone 5 pun dirasakan cukup solid. Pada sisi bawahnya terdapat speaker grill, port USB 2.0 Type-C, dan Audio Jack 3.5 mm. Selain sensor fingerprint, Zenfone 5 juga menyediakan fitur autentikasi biometrik lainnya yang lebih simpel, yaitu Face Unlock.
Saat pengujian, klaim Asus jika fitur Face Unlock dapat membuka layar (unlock screen) dalam 0,1 detik sepertinya dapat diterima. Tentu saja dengan syarat kondisi pencahayaannya yang memadai (tidak di ruang minim cahaya/low light).
Layar/Display
Panel layar IPS LCD 6,2 inci (2,246 x 1,080 pixel, Full-HD+) dari smartphone ini sudah mengadopsi aspect ratio 19:9 yang artinya terlihat lebih ‘ramping’. Namun, jika notch-nya diabaikan (disembunyikan), rasio layarnya menjadi 18:9 seperti kebanyakan layar smartphone masa kini.
Warna yang ditampilkan pada layar Zenfone 5 terlihat lebih nyata dengan level contrast yang tinggi. Dengan kecerahan hingga 500 nits, layar smartphone ini masih cukup nyaman dilihat di luar ruangan.
Kiprah teknologi AI mulai terlihat pada tombol ‘Auto color temperature’ di menu ‘Quick Settings’. Jika posisinya ‘on’, fitur ini akan secara otomatis men-tuning ‘color temperature’ sesuai ambient light yang ada. Saat pengujian, fitur ini bekerja seperti yang diharapkan. Kontibusi AI juga terdapat pada fitur ‘Smart screen on’ yang akan membuat layar tetap aktif/hidup jika pengguna masih menatap ke layar.
Selain ototmatis, temperatur dan saturasi warna juga dapat dapat diatur secara manual. Termasuk opsi untuk memfilter sinar biru (Blue light filter) yang dapat merusak kesehatan mata.
Performa dan Software
Zenfone 5 datang dengan dapur pacu (chipset/SoC/mobile platform) Snapdragon 636 yang didukung RAM mulai 4 GB dan internal storage mulai 64 GB. Chipset yang dibuat melalui teknologi proses 14 nm ini jug digunakan saudaranya, Zenfone Max Pro M1 atau rivalnya Xiaomi Redmi Note 5.
Snapdragon 636 dengan basis arsitektur core Kyro 260 terdiri dari 8 custom Kryo 260 yang ‘denyut’ maksimumnya mencapai 1.8 GHz. Selain 8 core CPU Kryo 260, pengolahan graphics untuk aplikasi dan game akan ditangani oleh GPU Adreno 509.
Bagi Anda yang penasaran, apakah Zenfone 5 cukup lancar digunakan bermain game populer cukup terjawab saat pengujian Mobitekno. Game mobile populer, seperti PUBG Mobile, Tekken, ‘Arena of Valor’, hingga ‘Mobile Legends’ dalam ‘high graphics setting’ dijamin berjalan lancar (frame rate tetap tinggi) dan bebas masalah.
Sesekali sisi belakang atasnya terasa hangat saat dipegang, tapi belum tergolong panas sehingga masih nyaman digunakan dalam waktu yang lama. Seperti juga Zenfone Max Pro M1 yang memakai chipset sama, Zenfone 5 menawarkan gaming experience yang setara, bahkan boleh dikatakan lebih baik.
Zenfone 5 diperkuat baterai 3300 mAh yang dapat bertahan dalam penggunaan normal selama seharian. Selain fitur fast charging, Asus juga menyertakan fitur smart (AI) pada mekanisme charging-nya agar baterai menjadi lebih awet.
Satu hal positif dilakukan Asus pada interface besutan terbarunya, Zen UI 5.0. Berbasis Android 8.0 Oreo, Asus mulai mengurangi beberapa aplikasi yang dianggap kurang penting (bloatware) dari Zen UI 5.0.
Saat Zenfone 5 pertama kali dijalankan dan di-update, kapasitas penyimpanan yang terpakai/digunakan hanya ekitar 6,38 GB (sisa 49,45 GB) dari total storage 64 GB
Hasilnya, navigasi antar menu, perpindahan antar-aplikasi, dan lain-lain terasa labih lancar dan mulus (snappy).
Kamera dan Galeri Foto
Kamera menjadi salah satu fitur terpenting smartphone di era social media saat ini. Tidak heran, Asus sangat peduli dalam mengembangkan kamera Zenfone 5, baik sisi hardware maupun software-nya.
Mengikuti tren kamera ganda (dual camera) akhir-akhir ini, Zenfone 5 datang dengan kamera utama/belakang ganda dengan kombinasi sensor 12 MP (Sony IMX363, aperture f/1.8) dan sensor 8 MP (OV8856, aperture f/2.2, wide angle 120 derajat).
Bagi pengguna yang mau lebih leluasa mengutak-atik setting/konfigurasi kamera untuk situasi dan kondisi pemotretan tertentu, Zenfone 5 juga menyediakan fitur Pro mode.
Seperti seri Zenfone 5z di kelas atas, kamera Zenfone 5 juga telah mendukung fitur OIS (optical image stabilization) yang biasanya jarang diusung smartphone kelas menengah (mid-range). Salut buat Asus yang membawa fitur premium ini ke smartphone segmen menengah.
Klaim “Intelligent phone” disandang smartphone ini dengan hadirnya fitur AI photography. Peranan AI diaplikasikan melalui fitur AI Scene Detection (16 scene), AI photo learning, real-time portrait mode, dan real-time beautification.
Contoh ‘Scene Detection’ yang didukung kameranya, misalnya orang, makanan, anjing, kucing, panggung, salju, teks, pemandangan, dan lain sebagainya.
Kamera belakangnya juga telah mendukung fungsi Beauty, Depth Effect, Super-Resolution, Panorama, Time-Lapse, Auto, Pro, GIF animation, Slow Motion, dan beragam filter siap pakai.
Kamera depan (selfie camera) Zenfone ‘hanya’ menggunakna sensor 8 MP (OV8856, aperture f/2.0, area pandang/FOV 83 derajat). Kamera depan ini juga menyediakan fungsi yang lebih sedikit dibandingakn kamera utamanya. Diantaranya, fungsi Beauty, GIF animation, Auto, Selfie Panorama, dan filter.
Fitu ZenUI yang berkaitan langsung dengan kamera yang layak disebut adalah Zenimoji. Dapat ditebak, fitur ini mirip seperti fitur Apple Animoji atau AR emoji dari Samsung.
Berikut ini beberapa hasil foto dari kamera Zenfone 5:
Kesimpulan
Saat pertama kali diluncurkan sekitar 4 tahun lalu, seri ZenFone 5 generasi sudah diakui merupakan smartphone terjangkau yang dapat menawarkan performa cukup mumpuni untuk menjalankan berbagai aplikasi dan game di Android.
Lahirnya ZenFone 5 (ZE620KL) terbaru kali ini tentu punya misi yang tidak jauh berbeda dari pendahunya. Asus mungkin saja mengulang kesuksesannya dulu dengan ZenFone 5 ini. Modal awalnya sudah ada, seprti desain elegan dan menawan, spesfikasi hardware (chipset, RAM, layar) yang cukup mumuni, dan tentu saja kamera yang bisa menjawab kebutuhan fotografi mayoritas pengguna saat ini.
Kuncinya lebih banyak bergantung pada banderol harga yang menarik di tengah kompetisi ketat saat ini dan ketersedian unit ZenFone 5, baik di offline dan online saat diluncrukan nanti.
Apabila itu semua ‘syarat’ itu terpenuhi, tagar #BackTo5 menjadi penegasan jika Asus telah kembali mendapat tempat di hati para ZenFans dan bukan hanya sekadar ‘penggembira’ di industri smartphone Tanah Air.
Tags: ASUS, Review Asus Zenfone 5, Review Mobitekno, Review Smartphone, Snapdragon 636, Zenfone 5