Mobitekno – Kompetisi industri telekomunikasi yang semakin dinamis membuat para operator kembali memantapkan arah haluan bisnisnya. Pasalnya lahan bisnis di era layanan SMS dan suara terus menurun digantikan dengan kompetisi di layanan data, karena tren digital yang masuk ke seluruh aspek aktivitas manusia.
Operator telekomunikasi dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan persaingan pasar ini sehingga tetap bisa eksis memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Di sisi lain, era tranformasi digital kini sudah menjadi suatu keniscayaan. Terlebih lagi didukung dengan era Cloud, IoT, big data dan AI. Perkembangan teknologi tersebut akan merasuk ke berbagai bidang usaha dan sektor industri dan infrastruktur.
Keniscayaan transformasi digital tersebut bisa mengakibatkan terdisrupsinya suatu bisnis tetapi juga bisa menciptakan peluang-peluang bisnsis baru.
Terkait dengan hal itu, Pemerintah sudah mempunyai visi pada tahun 2020 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal yakni UMKM dan bisnis rintisan. Visi itu diwujudkan dalam target terciptanya 1.000 digital start-up dengan valuasi bisnis US$ 10 miliar, pertumbuhan e-commerce 50% per tahun dan transaksi US$ 130 miliar.
Atas dasar latar belakang itulah Indosat Ooredoo kini mengarahkan haluan bisnisnya dengan mentransformasi bisnis digital. Sehingga Indosat Ooredoo kini memposisikan diri sebagai trusted digital partner.
Indosat Ooredoo Business sebagai trusted digital partner telah banyak menyediakan berbagai macam inovasi produk dan layanan Information and Communication Technologies (ICT) bagi pelanggan enterprise maupun institusi pemerintah.
Indosat Ooredoo juga telah menyiapkan berbagai solusi ICT untuk menunjang infrastruktur publik tersebut.
Menurut Arief Musta’in, Direktur Indosat Ooredoo, teknologi digital khususnya ICT, saat ini menjadi faktor pendorong untuk melakukan inovasi dan peningkatan produktivitas dalam berbagai aspek, termasuk sektor infrastruktur publik.
“Seiring hal tersebut, Indosat Ooredoo juga tengah bertransformasi menjadi leading digital telko yang tidak hanya berfokus pada layanan jaringan tetapi juga menguatkan sektor solusi ICT yang dapat mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional,” ujar Arief saat memberikan paparan pada media di Jakarta, Rabu (14/11).
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa Indosat Ooredoo Business telah menyediakan ekosistem solusi digital yang lengkap mulai dari layer device, connectivity, platform, hingga vertical apps. Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telko digital yang menyediakan jasa ICT terlengkap di Indonesia.
“Indosat Ooredoo Business telah dipercaya menjadi mitra solusi ICT di beberapa proyek strategis. Seperti halnya di sektor transportasi, Indosat Ooredoo telah mewujudkan Airport Management System pada projek pembangunan Bandara Internasional Kertajati – Jawa Barat, “ jelasnya
Selain itu, di sektor institusi pemerintah, tepatnya di Kabupaten Banjar Kalimantan, Indosat Ooredoo telah membangun solusi smart city yang terdiri dari infrasruktur telekomunikasi, command center dan aplikasi-aplikasi pendukung yang berjalan secara terintegrasi.
Terkait dengan hal itu, Kepala divisi pengembangan ICT BIJB, Dadan Hadiyana mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur ICT di BIJB yang diinisiasi Indosat Ooredoo dengan solusi AMS (Airport Manajemen System) nya berjalan sangat cepat.
“Proses pembangunan infrstruktur ICT di bandara ini sangat cepat sekali, bahkan semua solusi IT bisa terkoneksi dengan berbagai fasilitas pendukung bandara lainnya yang begitu banyak dan tersebar di area yang sangat luas,” ujar Dadan memberikan testimoninya.
Selain itu menurut Dadan, meski tanpa menyebut angka pastinya, biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur ICT tersebut terbilang murah. Pasalnya sistem yang digunakan adalah bayar sesuai penggunaan ( manage service ).
Senada dengan Dadan, Kabid Penyelenggaraan e-gov Kab. Banjar Kalsel, Kristiyanto mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, proses pembangunan jaringan dan infrastruktur ICT untuk mendukung smart-city di Kab. Banjar berjalan sangat cepat pula.
“Prosesnya pengerjaannya hanya beberapa bulan saja, karena dikejar deadline agar semua dinas sudah terkoneksi saat ulang tahun Kab. Banjar,” ujar Kristiyanto menjelaskan. Ia juga memberi apressiasi pada team Indosat Ooredoo saat mengerjakan proyek tersebut, karena telah bekerja siang malam.
Selain menggarap proyek infrastruktur ICT di bandara dan pemerintahan seperti BIJB dan Kab. Banjar, Indosat Ooredoo juga telah dalam proses menggarap proyek-proyek smart-city di daerah lainnya.
“Kami sedang menjajaki pengenbangan proyek smart-city di 40 kota di Indonesia,” ujar Budiharto, Group Head ICT Product & Solution Indosat Ooredoo, pada kesempatan yang sama.
Tags: Digital Transformation, ICT, Indosat Ooerdoo, Infrastruktur Jaringan, Infrastruktur publik, trusted digital partner