Mobitekno – Tantangan dan peluang bisnis global akan selalu ada seiring dengan perkembangan teknologi saat ini. Menurut Peter Sugiapranata, Country Manager SAS Indonesia, yang penting bagi bisnis adalah mengenali peluang dan menemukan kesempatan berharga yang sebenarnya sudah ada dalam jangkauan mereka.
“Dalam banyak kasus, ini bisa ditemukan dengan menggali data historis dan mengeksploitasi analisis yang menunjukkan jalan terbaik untuk meraih kesuksesan dalam bisnis, “ ujar Peter saat wawanaca dengan Mobitekno, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Peter menjelasakan bahwa memiliki data tanpa analisis sama dengan memiliki peti harta karun yang terkunci, namun tidak memiliki anak kuncinya. Terlebih saat ini eranya digital transformation dan era big data.
Pada tahun 2018, menurut Peter, SAS berharap dapat melihat peningkatan dalam pengadopsian analisis oleh perusahaan Indonesia saat mereka menyadari bahwa mengubah data operasional menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti dapat membawa keuntungan yang signifikan.
Meskipun pengadopsian analisis secara relatif berada di tahap awal, ada pengadopsi awal yang memanfaatkan analisis lanjutan untuk menghasilkan kecerdasan from hindsight to foresight.
Akan ada juga perubahan dalam jenis analisis yang diadopsi, dari tahap awal analisis deskriptif, di mana data historis digunakan untuk memberikan informasi tentang apa yang sudah terjadi, menjadi analisis prediktif dan preskriptif yang lebih kompleks.
Inovasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin/machine learning, menurutnya, akan mendorong adopsi analisis dan menimbulkan ekonomi analisis, dengan nilai dan transparansi data menjadi keharusan bagi organisasi.
“Di tahun 2018, kami berharap dapat melihat peningkatan kepercayaan terhadap analisis sebagai enabler bisnis yang penting; karena IoT, kecerdasan buatan dan machine learning akan mendorong pengadopsian analisis,” ujar Peter menjelaskan.
Menurutnya, manajemen data dan analisis itu sendiri akan menjadi lebih kompleks dan akan digunakan secara luas dan mendalam dalam organisasi untuk mengungkap kebenaran di balik kumpulan data tersebut. Seiring dengan volume dan kecepatan data yang terus tumbuh pada tingkat eksponensial, skala dan kematangan analisis dan pengelolaan data juga akan tumbuh.
Sehubungan denga hal itu, tahun 2018 SAS fokus untuk menjadikan analisis dapat diakses oleh semua orang dan memajukan keragaman analisis dalam skala yang jauh lebih besar. Untuk mendorong pengambilan keputusan bisnis, analisis harus bisa ‘melenturkan’ data, pengguna, dan masalah.
“Dengan para ahli kami di Indonesia, kami sangat siap untuk mempercepat pengadopsian pelanggan di dunia analisis yang menarik ini,” tegas Peter
“Kami juga fokus untuk mendorong kepercayaan nyata pada data. Untuk membuka potensi data sepenuhnya, analisis harus mengintegrasikan dan menyatukan sistem, manusia dan proses,” tambah Peter.
Peter mencontohkan, misalnya, pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan akan menuntut integrasi beberapa sistem analisis.
“SAS akan menyediakan analisis cepat dan skalabel untuk melengkapi sistem open source yang sudah ada dalam organisasi bagi perusahaan,” pungkasnya.
Yang penting lagi menurut Peter adalah organisasi atau perusahaan harus memiliki akses ke alat yang mendukung kecerdasan data yang efektif, akurat dan andal.
Tags: IoT, machine learning, Peter Sugiapranata, SAS, SAS Indonesia