MOBITEKNO – Microsoft jadi salah satu contoh sukses bagaimana suatu perusahaan berhasil melakukan transisi dari jualan produk konvensional ke jualan layanan di era cloud saat ini. Strategi yang dicanangkan Satya Nadella saat menjabat CEO Micrsoft sejak 2014 terbukti membawa angin segar bagi raksasa software asal Redmod, Washington tersebut.
Berkat dukungan layanan cloud computing Windows Azure, Microsoft, dalam hal ini divisi bisnis cloud-nya, untuk pertama kalinya berhasil mencatatkan pendapatan yang lebih besar dari langganan Office 365 daripada sistem menjual lisensi program-program Office secara tradisonal. Indikasi positif ini dikonfirmasi langsung oleh Amy Hood, Microsoft CFO, di hadapan para analis baru-baru ini.
Tidak mengherankan jika dampak positif pun dirasakan Microsoft dengan naiknya nilai saham hingga di rekor tertinggi (US$ 75) di bursa saham pada hari Kamis lalu (20/7/2017). Pertumbuhan jualan layanan cloud yang positif menjadi salah satu faktor pendukung utama dari laporan finansial Microsoft belum lama ini yang disebut lebih baik dari prediksi sebelumnya.
Pertumbuhan di sektor ini menjadi penting artinya bagi Microsoft mengingat terus berlanjutnya kondisi pasar PC yang kurang kondusif. Seperti diketahui, PC sebelumnya selalu menjadi ladang subur bagi Microsfot untuk menjual paket produk andalannya, MS Office.
Menurut laporan terakhir dalam kuartal terakhir (Q4 earning), pendapatan Microsoft (non-GAAP atau setelah disesuaikan) mencapai total US$ 24,7 miliar dengan pendapatan bersih US$ 7,7 miliar. Ini berarti, meningkat dari US$ 22,6 miliar dan pendapat bersih US$ 5,5 miliar pada peridoe yang sama tahun lalu.
Tags: bisnsi cloud, langganan software, Microsfot, Office 365, Windows Azure