MOBITEKNO – Tingginya minat generasi muda Indonesia terhadap sains menginspirasi para pelaku industri startup di Indonesia untuk membuat platform berbagi ilmu pengetahuan, salah satunya adalah Kok Bisa?.
Kok Bisa? adalah channel YouTube yang bergerak di bidang edukasi. Video-video yang diunggah oleh Kok Bisa? adalah konten ilmu pengetahuan sehari-hari yang dikemas dengan animasi menarik sehingga mampu membawa kesan ringan dan fresh.
Kok Bisa? pun telah berhasil mencuri perhatian para penonton YouTube. Hal ini dibuktikan dari jumlah subscriber-nya yang telah mencapai angka 410.449 user dalam kurun waktu satu tahun.
Tak cepat puas dengan hasil yang sudah dicapai, Kok Bisa? senantiasa mencari cara untuk terus berkontribusi di dunia ilmu pengetahuan, khususnya Indonesia.
Pada awal Februari 2017, Kok Bisa? mengirimkan perwakilannya Karina Langit Rinesti selaku Science Communicator Kok Bisa? untuk mengikuti Week of International Scientific Young Talent 2017 di Paris.
"Di ajang tersebut, Langit turut mempromosikan sains di Indonesia melalui program yang mereka punya. Tak hanya itu, Langit pun berbagi pengalaman seputar sains dengan sesama ilmuwan muda dari seluruh dunia," ujar Gerald Sebastian, CEO Kok Bisa?.
Enam hari mengikuti seluruh rangkaian acara Week of International Scientific Young Talent 2017, Langit mengaku mendapat banyak sekali insight, baik dari para peserta maupun dari acara itu sendiri.
"Perancis sangat mengapresasi para ilmuwan dan pemikir asal negaranya. Negara ini memiliki misi untuk menyebarkan sains ke berbagai penjuru dunia, sama seperti Universcience Paris yang menyelenggarakan acara ini," ucap Langit.
Menjadi satu-satunya peserta dengan latar belakang YouTuber dari 42 peserta dari 26 negara yang mengikuti acara bergengsi di kalangan ilmuwan dunia ini, tidak menyurutkan semangat Langit dalam mempresentasikan Kok Bisa? di hadapan para peserta lainnya.
“Para peserta terkesan dengan Kok Bisa?. Mereka bilang Kok Bisa? itu tidak maksa harus berbahasa Inggris. Namun lebih memilih untuk jadi sederhana, dengan Bahasa Indonesia, konten yang sesuai dengan Indonesia, dan dengan cara yang kreatif," ujar Langit.
Kesempatan berharga ini juga disambut dengan sangat bahagia oleh Kok Bisa?. Lewat ajang seperti ini, membuktikan bahwa mereka sudah merencanakan untuk melakukan ekspansi ke tingkat global.
"Kami sudah siap untuk melakukan ekspansi ke tingkat global dan yakin konten kami sudah siap untuk go global. Program ini jadi kesempatan yang sangat baik bagi Kok Bisa? untuk berkolaborasi dengan pembuat konten dan ilmuwan dari negara lain," pungkas Gerald.
Tags: Kok Bisa?, Langit Rinesti, Perancis, Sain, Startup