February 16, 2017

ESET: Indonesia "Surganya" Peretas, Ini Faktanya

Penulis: Eko Lannueardy
ESET: Indonesia "Surganya" Peretas, Ini Faktanya 

MOBITEKNO – Akamai melaporkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang telah menjadi "surga" para penjahat dunia maya sejak 2013 lalu. Di tahun yang sama, Telematika Sharing Vision juga menyampaikan hasil penelitiannya bahwa Indonesia mendapat 42 ribu serangan dunia maya per harinya.

Data lainnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada tahun 2016 lalu juga telah menangani sekitar 1.207 kasus yang terkait langsung dengan kejahatan dunia maya. Sayangnya, belum ada data resmi dari Kepolisian RI atau instansi berwenang lainnya yang menyebutkan siapakan para peretas yang menggunakan fasilitas internet di Indonesia itu.

Namun sejak tahun 2012 hingga April 2015, Subdit IT/Cyber Crime telah menangkap 497 orang tersangka kasus yang berkaitan langsung dengan kejahatan dunia maya. Sebanyak 389 orang di antaranya merupakan warga negara asing, dan sebanyak 108 orang merupakan warga negara Indonesia.

Lewat rilis resmi yang dikirim ke Mobitekno.com, Yudhi Kukuh selaku Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia menegaskan bahwa untuk menemukan atau mengungkap siapa yang bertanggung jawab dibalik sebuah kejahatan cyber tidaklah mudah. Namun, ia juga mengatakan bahwa semakin banyak data yang menunjukkan pelaku cybercrime berasal dari Indonesia.

Kejahatan cyber di Indonesia polanya mirip dengan kejahatan narkoba. Jika dulu Indonesia hanya menjadi sasaran kejahatan cyber dengan besarnya jumlah pengguna internet yang mencapai 88,1 juta pengguna (data APJII), kini Indonesia telah berubah menjadi sarang pelaku kejahatan cyber.

"Sejak akhir 2016 kami sudah memprediksi kemunculan banyak malware lokal, terlebih lagi dengan mudahnya orang mendapatkan script yang disebar secara cuma-cuma atau diperjualbelikan dengan harga yang murah di dunia bawah tanah atau dark web. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu semakin maraknya kejahatan cyber di Indonesia," ujar Yudhi.

Lalu solusi terbaik seperti apa yang perlu dilakukan? Yudhi menambahkan baik pemerintah, korporasi maupun seluruh lapisan masyarakat perlu bersama-sama melakukan gerakan “Sadar Kejahatan Cyber”. Pemerintah perlu lebih optimal melakukan kampanye anti kejahatan cyber bagi masyarakat. Bagi korporasi harus memiliki program edukasi yang jelas dan berkala untuk setiap personel terkait keamanan data.

"Kami dari ESET Indonesia sebagai salah satu pengembang antimalware juga terus mengedukasi berbagai lapisan masyarakat yang aktif menggunakan beragam perangkat, seperti PC, notebook atau smartphone. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar seluruh perangkat mereka yang terhubung ke dalam jaringan sudah menggunakan antimalware yang memiliki kinerja lebih baik," pungkas Yudhi.

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS