MOBITEKNO – Pasar PC boleh saja tidak menggairahkan, tapi Intel masih punya target pasar empuk lain untuk menjual prosesornya. Target pasar tersebut adalah pasar server yang terus bertumbuh sejalan dengan semakin bertumbuhnya data center di era cloud belakangan ini.
Salah satu prosesor andalah Intel untuk server adalah Xeon yang secara umu ditawarkan dalam tiga seri, yaitu Xeon E3, E5, dan E7 series. Dengan semakin tingginya kebutuhan komputasi server di data center, raksasa semikonduktor ini baru saja merilis seri Xeon terbarunya, E7-8894 v4
Spesifikasinya tentu saja serba ‘wah’ mengingat klaim Intel yang menyatakan bahwa Xeon E7-8894 v4 adalah prosesor server tercepatnya saat ini dalam menjalankan berbagai aplikasi di lingkungan enterprise.
Namun, faktor paling ‘wah’ dari Xeon E7-8894 v4 ini adalah harganya yang tercatat sebagai prosesor Intel termahal saat ini. Harga prosesor 24 core dengan clock maksimum 3,4 GHz dan besar cache 60 MB ini mencapai US$ 8.898 (hampir Rp 120 juta).
Ini berarti harga satu unit Xeon E7-8894 v4 bisa disetarakan dengan harga satu unit mobil LCGC (Low Cost Green Car), seperti Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, atau Suzuki Wagon R. Sebagai perbandingan, harga prosesor desktop termahal saat ini, Core i7-6950X, berkisar US$ 1,723 (sekitar Rp 23 juta).
Intel Xeon E7-8894 v4 merupakan prosesor server yang berbasis pada arsitektur Broadwell. Harganya yang mahal disebabkan peruntukannya yang khusus untuk server kategori fault tolerant untuk perusahaan finansial dan retail.
Kedua industri ini membutuhkan sistem komputasi yang cepat, akurat, andal, dan aman untuk proses transaksi dan fraud detection. Sedikit saja kesalahan terjadi pada penghitungan sistem (akibat eror prosesor), maka perusahaan di kedua bidang tersebut berisiko rugi ratusan juta dolar.
Xeon E7-8894 v4 merupakan penerus dari prosesor Xeon E7-8890 v4 yang juga tidak kalah mahalnya (US$ 7.174). Dengan menawarkan peningkatan clock maksimumnya (dari 2,2 GHz ke 3,4 GHz), Intel cukup ‘pede’ menawarkan Xeon E7-8894 v4 dengan harga yang lebih mahal US$ 1.716 (sekitar Rp 23 juta) atau setara satu unit prosesor dekstop high-end Core i7-6950X.