MOBITEKNO – Didorong oleh keinginan mengolah dan menganalisa dark data yang jumlahnya begitu banyak, baik dalam bentuk file tulisan, foto, dan video, IBM melalui IBM Watson, berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik dalam mengelola dark data tersebut dengan solusi kognitif. Komitmen tersebut diungkapkan oleh Louis Richardson, IBM Watson Chief Storyteller dan Al Novam Basuki Wijaya, Country Manager Hardware serta Emanuel Setio Dewo, pendiri IT Corp, Hospitaloka, dalam acara sesi diskusi media di Jakarta, Selasa (7/03/2017).
Dalam diskusi tersebut dipaparkan tentang latar belakang komitmen IBM dalam mengelola dan menganalisa dark data dengan solusi Kognitif dari IBM Watson. Jumlah dark data di dunia yang mencapai 80% tersebut terkadang seseorang atau perusahaan belum bisa mengakses dan memanfaatkan data tersebut untuk keperluan yang lebih berguna. Padahal kalau bisa, hal itu tentu akan lebih meningkatkan kinerja perusahaan atau perseorangan.
IBM menyadari perlunya pendekatan baru yang mampu mengolah dan menganalisa data tersebut untuk memberikan keuntungan bagi siapapun yang mengaksesnya. Dengan IBM Watson, solusi kognitif dari IBM yang mampu mencari dan menganalisa jutaan data dan memberikan rekomendasi bahkan solusi untuk berbagai macam situasi
IBM Watson mampu mengerti jutaan data, termasuk yang dianggap dark data mulai dari buku, email, tweet, jurnal, gambar, suara, dan video yang kemudian memberikan rekomendasi dan saran bagi yang menggunakannya. Sama seperti kemampuan kognitif manusia, IBM Watson mampu menginterpretasikan data dan mempelajari setiap interaksi yang ada. Ketika kemampuan kognitif dan kemampuan teknologi bergabung, IBM Watson bukan hanya menjadi “pencari data” melainkan konsultan dalam mencari solusi.
Secara Internasional, kemampuan IBM Watson juga telah digunakan dalam 29 Industri di 36 negara, termasuk dalam industri kesehatan dan life science. Salah satunya adalah Watson Oncology, yang digunakan di Manipal Hosiptal untuk membantu para praktisi menganalisa dan memberikan solusi bagi kasus kanker di India.
Di Indonesia sendiri, sebagai langkah pembuka dalam implementasi solusi kognitif untuk Healthcare, dengan menjajaki kerjasama inovasi dengan O2 Medicare untuk memajukan kesehatan di Indonesia. O2 Medicare adalah aplikasi yang memudahkan akses layanan kesehatan dimana para pelanggan bisa membuat janji dokter, cek rumah sakit terdekat dan mendapatkan informasi kesehatan dimana saja dan kapan saja. O2 Medicare adalah nama baru dari Hospitaloka yang merupakan pemenang untuk kategori professional dalam ajang IBM Linux Challenge yang diadakan pada September 2016.
Menurut Gunawan Susanto, Presiden Direktur IBM Indonesia, data di Indonesia memiliki jumlah dan keragaman yang begitu banyak, sehingga sangat jarang satu solusi dapat mengatasi semua kebutuhan akan pemanfaatan data tersebut.
Dari jumlah dan keragamanan data yang begitu banyak tersebut, menurut Gunawan, sebenarnya semua data itu sangat berguna bila dapat diolah secara maksimal. “Dengan IBM Watson sebuah solusi kognitif yang kami miliki, kami percaya bahwa data-data tersebut, termasuk dark data, dapat dimanfaatkan oleh perorangan, perusahaan dan organisasi secara maksimal untuk mencari solusi yang efektif. Sudah saatnya Indonesia menjalankan tahap selanjutnya dalam transformasi digital,” ungkap Gunawan dalam paparannya di Jakarta.
Tags: Big Data IBM, Dark Data, IBM Indonesia, Solusi Cloud IBM, Solusi Kognitif