MOBITEKNO – Ramai dibicarakan sebagai salah smartphone paling menarik di akhir 2017, Google akhirnya memenuhi janjinya dengan memperkenalkan smartphone flagship Pixel generasi keduanya, Pixel 2 dan Pixel 2 XL pada acara khusus di San Francisco, California, AS pada Rabu pagi (4/10/2017) atau Kamis dini hari WIB (5/10/2017).
Seperti informasi yang telah beredar sebelumnya di Internet, spesifikasi dan desain dari kedua smartphone Google berbasis Android 8.0 Oreo terbaru ini tidak banyak membawa kejutan baru.
Meski demikian, masih ada informasi 'mengejutkan' yang disampaikan Google. Seperti, DxOMark yang menilai Pixel 2 membawa modul kamera dengan kualitas terbaik (berkat skor DxOMark tertinggi 98) setelah sebelumnya disandang oleh iPhone 8 Plus.
Ada pula fitur baru "Active Edge" yang memungkinkan pengguna Pixel 2/Pixel 2 XL untuk memanggil asisten digital Google Assistant dengan mudah, hanya dengan meremas bagian tepi (frame) kiri dan kanannya.
Kejutan lainnya, adalah penerapan teknologi eSIM yang berarti, baik Pixel 2 dan Pixel 2 XL tidak membutuhkan SIM card untuk terhubung ke layanan operator untuk menelpon, SMS, dan mengakses Internet. Syaratnya, operatornya berbasis MVNO (mobile virtual network operator) seperti yang sudah dihadirkan Google melalui Project Fi.
Meskipun Pixel 2 dan Pixel 2 XL berturut-turut diproduksi oleh HTC dan LG, Google menekankan campur tangannya yang dominan untuk menentukan berbagai aspek (hardware dan software) dari kedua flagship tersebut.
Sebut saja pada modul kamera yang di-tuning langsung oleh Google untuk memberikan hasil foto terbaik (rekor skor DxOMark). Begitu juga dengan layar, dimana Pixel 2 (5 inci, AMOLED, Full-HD, 1920 x 1080 pixel, AR 16:9) dan Pixel 2 XL (6 inci, Plastic OLED/POLED, QHD+, 2880 x 1440 pixel, AR 18:9) membawa peningkatan kualitas display signifikan dengan color space DCI-P3 100% dan contrast ratio 100.000:1.
Selain fitur "Always On Display" yang hadir bersama Android Oreo, layarnya juga datang dengan desain circular polarizer yang membuat tampilan layar lebih mudah dilihat di bawah pancaran sinat matahari. Tidak ketinggalan adanya proteksi layar Corning Gorilla Glass 5 dan ketahanan air dan debu (water & dust resistant) dengan rating IP67.
Seperti yang sudah diduga, dapur pacu keduanya juga tidak jauh berbeda dari berbagai smartphone flagship yang beredar tahun ini. Baik Pixel 2 dan Pixel 2 XL diperkuat dengan prosesor Snapdragon 835, RAM 4 GB (LPDDR4x), dan internal storage 64 GB/128 GB (UFS 2.0/2.1).
Selain telah mendukung standar Bluetooth 5.0, fast charging (power adapter 18 W), dan menyediakan port USB Type C (USB 3.0), keduanya tidak lagi menyertakan jack audio (headphone) seperti halnya iPhone 7 dan 8. Berkaitan dengan sistem audio, pengguna Pixel 2 akan menyukai hadirnya dual front-facing speaker (stereo speaker) yang akan menambah kenyamanan pengguna saat mendengar musik dan film.
Pixel 2 dan Pixel 2 XL berturut-turut diperkuat baterai 2700 mAh dan 3520 mAh (tidak mendukung wireless charging) yang terbilang kecil dibandingkan banyak smartphone yang berbedar saat ini. Meski kapasitas baterainya terbilang standar, daya tahan baterainya tidak serta merta akan lebih singkat (pendek) mengingat Google sudah pasti akan melakukan optimalisasi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi daya.
Berbicara mengenai smartphone seri Pixel tidak terlepas dari fitur-fiturnya yang berbasis AI, seperti Google Assistant dan terbaru adalah Google Lens. Seperti disebutkan sebelumnya, Google Assistant dapat dipanggil dengan meremas bagian samping bodi Pixel 2.
Hadirnya fitur "Active edge" yang sudah hadir pada HTC U11 dapat dipahami mengingat sebelumnya Google telah merogoh dana sekitar US$ 1,1 miliar untuk merekrut tim smartphone HTC pada bulan lalu. Menariknya, fitur "Active edge" ini bahkan tetap aktif meski Pixe 2 dalam kondisi OFF.
Adapun fitur Google Lens yang sudah diperkenalkan di ajang Google I/O 2017 lalu ini berguna sebagai tool pelacak objek visual (visual search) yang memanfaatkan kamera Pixel 2 untuk mengetahui informasi tentang suatu objek.
Bagi yang pernah menggunakan aplikasi “Google Goggles” mungkin dapat langsung mengetahui fungsi dari “Google Lens” ini. “Google Lens” bisa disebtu sebagai penerus dari “Google Goggles” yang sudah lama tidak di-update oleh Google. Untuk menggunakan fungsi ini, pengguna cukup men-tap icon lensa dan mengarahkannya (kamera) pada suatu objek yang ingin diketahui informasinya. Adapaun objeknya dapat berupa e-mail, nomor telepon, alamat, buku, karya seni, atau film.
Khusus penggemar audio, selain hadirnya speaker stereo, Pixel 2 juga mengusung fitur berguna untuk mengidentifikasi lagu secara otomatis (seperti aplikasi Shazam atau SoundHound) tanpa harus terkoneksi ke Internet.
Hal menarik yang mungkin paling ditunggu dari penggemar Pixel adalah kualitas kamera yang disung pada Pixel 2 dan Pixel 2 XL. Seperti Pixel 2016 tahun lalu, kualitas kamera Pixel 2 juga masih diakui menjadi yang terbaik oleh DxOMark.
Meski masih argumentatif, julukan kamera terbaik (skor DxOMark Mobile 98) langsung diberikan DxOMark setelah kedua flagship ini diperkenalkan Google ke publik. Ini juga membuktikan bahwa smartphone kamera satu lensa masih dapat bersaing dengan berbagai smartphone dengan dua lensa (dua camera configuration) yang tren saat ini.
Baik Pixel 2 dan Pixel 2 XL sama-sama menggunakan kamera utama (belakang) atau rear camera dengan kualitas 12,2 MP, aperture f/1.8, ukuran pixel 1,4 μm, sistem Autofocus (laser dan DPAF), OIS (Optical Image stabilization), dan EIS (Electronic Image Stabilization. 'Kolaborasi' antara OIS dan EIS ini disebut Google sebagai Fused Video Stabilization. Adapun kamera depan (selfie camera) diperkuat sensor 8 MP, aperture f/2.4, ukuran pixel 1,4 μm, dan fixed focus system.
Kemampuan rekam video pun tidak kalah dengan smartphone kompetitor yang ada di pasaran. Keduanya sudah mendukung format 1080p pada 30, 60, atau 120 FPS pada kamera utamanya (rear camera).
Dengan dukungan dual-pixel Autofocus, computational photography dan machine learning, Google ingin menegaskan bahwa untuk membuat sebuah foto dengan efek bokeh menawan tidak harus menggunakan metode dual lensa.
Fitur Portrait mode yang didukung dual pixel dari kamera Pixel 2/Pixel 2 XL disebut Google mash dapat menangkap scene dari dua perspektif berbeda untuk menciptakan efek 'shadow depth-of-field' yang baik. Fitur "Portrait mode" bahkan berlaku juga untuk kamera depan Pixel 2/Pixel 2 XL.
Perbandingan hasil foto dari Google Pixel 2 (kiri) dan Apple iPhone 8 Plus (kanan). Manakah yang memberikan efek 'depth-of-field' lebih baik menurut Anda?
Pixel 2 yang tersedia dalam tiga warna (Just Black, Clearly White, dan Kinda Blue) dibanderol seharga US$ 649 dollar (sekitar Rp 8,7 juta) untuk model 64 GB dan US$ 749 (sekitar Rp 10,1 juta) untuk model 128 GB. Pixel 2 akan tersedia mulai bulan ini (Oktober 2017).
Sedangkan harga yang dipatok Google untuk Pixel 2 XL yang tersedia dalam dua warna (Just Black dan Black-White) mulai dari harga US$ 849 (sekitar Rp 11,4 juta) untuk model 64 GB dan US$ 949 (sekitar Rp 12,8 juta) untuk model 128 GB. Rencananya, Pixel 2 XL akan tersedia mulai bulan depan (November 2017).
Tags: Active Edge, Always On, DXoMark, eSIM, Google, Google Lens, Google Pixel 2, Google Pixel 2 XL, kamera smartphone terbaik, Layar AMOLED, layar POLED, MVNO, Pixel 2, Pixel 2 XL, Portrait mode, Smartphone, Spesifikasi