MOBITEKNO – Samsung ingin membuka lembaran baru untuk dapat melupakan phabletnya, Galaxy Note 7, yang sudah mulai ditarik dari peredaran. Salah satu lembaran barunya adalah produk samrtphone flagship yang akan diluncurkan mereka tahun depan, yaitu Galaxy S8.
Menurut laporan Wall Street Journal, Lee Kyeong-tae, Wakil Presiden Samsung mulai membuka sedikit demi sedikit informasi seputar smartphone penerus Galaxy S7/edge tersebut yang dianggap bisa menarik perhatian para fans smartphone Samsung dan melupakan kasus Note 7.
Seperti hanya sebuah smartphone unggulan terbaru, Lee menyebutkan bahwa Samsung akan melakukan pembenahan pada sisi desain dan kamera pada Galaxy S8 nanti. Namun, kedua fitur yang sudah menjadi keunggulan smartphone flasghip selama ini tampaknya masih dianggap belum cukup bagi Samsung.
Ditambahkan oleh Lee, Galaxy S8 akan datang diperkuat dengan sistem dan layanan enhanced AI (Artificial Intelligence) yang lebih cerdas. Teknologi AI menjadi aspek penting bagi berbagai perusahaan teknologi belakangan ini, baik untuk diterapkan pada produk, ataupun diwujudkan sebagai teknologi pendukung bagi suatu aplikasi atau layanan.
Komputasi yang semakin cepat, ledakan data, dan berbagai inovasi alogortime AI terbaru menjadi salah satu faktor pendukung pesatnya perkembangan teknologi AI saat ini.
Sayangnya Lee tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa keunggulan layanan dan asisten AI (AI assistant) tersebut. Kuat dugaan, Samsung akan memanfaatkan teknolog AI dari pembelian Viv Labs pada awal Oktober lalu untuk menghadirkan personal digital assistant, seperti Apple Siri ada Microsoft Cortana.
Pendiri Viv Labs, yaitu Dag Kittlaus, Adam Cheyer, dan Chris Brigham dikenal sebelumnya sebagai pihak yang mengembangkan personal asisten Siri sebelum akhirnya meninggalkan Apple dan mendirikan Viv Labs pada tahun 2012.
Tags: AI (Artificial Intelligence), AI assistant, Apple Siri, Galaxy S8, Lee Kyeong-tae, Microsoft Cortana, samrtphone, Samsung, Viv Labs