MOBITEKNO – Perlombaan menjadi yang terdepan atau terunggul tidak akan pernah selesai, termasuk di dunia superkomputer. Begitu ada satu pihak yang mengklaim superkomputernya adalah yang ‘tercepat’, pihak lainnya dengan spontan juga menyusul untuk menyamai atau bahkan mengungguli menjadi yang terbaik.
Setelah Cina mengumumkan hadirnya superkomputer Sunway TaihuLight dengan kemampuan komputasi (computing power) 93 petaflop (flops= floating-point operations per second), Jepang tampaknya tidak mau berlama-lama superkomputernya berada di bawah kemampuan superkomputer Cina.
Sebagai salah satu negara ‘Macam Asia’, Jepang, baru saja mengumumkan rencananya untuk membangun superkomputer tercepat di dunia. Superkomputer tersebut akan digunakan untuk membantu negaranya dalam berbagai proses manufaktur industrinya. Platform dari superkomputer akan mendukung industrinya mengembangkan dan meningkatkan teknologi mobil otonom (driverless car), robotik, dan diagnostik medis.
Menurut laporan Reuters, Kementerian Ekonomi, Perdagangaan, dan Industri Jepang, akan menyediakan dana hingga 19.5 miliar Yen (sekitar Rp 2,3 triliun) untuk proyek superkomputer bernama ABCI (AI Bridging Cloud Infrastructure) tersebut. Proyek ABCI ni sudah mulai ditenderkan dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 8 Desember 2016.
Siapa pihak yang ditunjuk nanti akan bertanggunggjawab membuat superkomputer yang memiliki performa komputasi hingga 130 petaflop atau jauh di atas superkomputer Sunway TaihuLight dari Tiongkok yang 'hanya' 93 petaflop.
Superkomputer ABCI akan beroperasi mulai tahun 2018. Pemerintah Jepang akan menyewakan fasilitas komputasinya yang super cepat ini ke berbagai perusahaan Jepang. Pemerintah Jepang berharap, perusahaan Jepang yang selama ini lebih sering memakai fasilitas superkomputer Google dan Microsoft perakah akan beralih menggunakan fasilitas dari Superkomputer ABCI.
Tags: 130 petaflop, 93 petaflop, Cina, Jepang, superkomputer, superkomputer ABCI, superkomputer Sunway TaihuLight
