MOBITEKNO – Akuisisi SolidFire senilai US$ 870 juta pada Desember tahun lalu untuk melengkapi portofolio solusi dan produk flash storage-nya tampaknya mulai menunjukkan hasil.
Belum lama, NetApp mengumumkan keberhasilannya menempati peringkat kedua di pasar All Flash Array berdasarkan riset IDC di kuartal pertama pada tahun finansial 2016.
Berdasarkan laporan dari IDC, NetApp menunjukkan pertumbuhan lebih cepat secara keseluruhan dibandingkan beberapa penyedia teknologi all flash array lainnya saat ini.
Dengan pertumbuhan pendapatan (year-on-year) sebesar 238,2 persen, NetApp berhasil menguasai pangsa pasar 2,7 kali lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pasar all flash. Menurut riset, pertumbuhan pasar all flash menunjukkan pertumbuhan year-on-year sebesar 87,4 persen.
Pada kuartal pertama ini, NetApp juga berhasil mendongkrak posisinya dari peringkat ke-4 ke peringkat ke-2, melampaui bebeberapa kompetitor sejenis, seperti Pure Storage, HPE, dan IBM. Hal ini berkat kesuksesan NetApp meraih pendapatan pangsa pasar sebesar 22,8 persen.
Brian Bakstran, Chief Marketing Officer, NetApp. Mengatakan, “Solusi Flash telah mengubah ekspektasi dan prinsip ekonomi dari dunia IT enterprise. Program 3-4-5 Flash Advantage dari netApp membuat teknologi flash menjadi lebih terjangkau, efisien, dan bebas risiko.”
“NetApp menawarkan portofolio all flash terlengkap di industri TI yang memungkinkan pelanggan mewujudkan data center yang sepenuhnya all flash selagi masih memakai data center yang telah terpasang, serta mengembangkan teknologi menuju implementasi cloud computing.
Ana Sopia (Country Manager, NetApp Indonesia) dalam temu medianya di acara berbuka bersama (23/6/2016) menyatakan bahwa raihan ini merupakan hasil kerja sama dari tim NetApp di seluruh dunia, termasuk di Indonesia untuk memaksimalkan setiap peluang yang ada sebagai antisipasi dari dinamisnya dunia TI.
Tags: Ana Sopia, bussines outlook, NetApp, NetApp Indoneisa, SolidFire, storage All Flash, storage technology
