MOBITEKNO – Aliran dana segar dari keuntungan bisnis suatu perusahaan teknologi biasanya bukan hanya hanya digunakan untuk riset dan pengembangan produk tapi juga untuk pengembangan bisnis, baik di divisi yang ada, berinvestasi di bisnis lain, hingga membeli unit bisnis baru.
Salah satunya adalah Google yang membeli perusahaan tertentu untuk mendapatkan paten teknologi atau masuk di bidang bisnis baru. Contoh lainnya adalah beberapa perusahaan teknologi Tiongkok yang membeli perusahaan asing agar bisa ‘going global’, seperti Lenovo, Huawei, Alibaba, Tencent dan lain-lain.
Demikian pula dengan raksasa TI lainnya, Apple. Meski produsen iPhone dan iPad tersebut selam ini lebih suka membeli perusahaan kecil dengan risiko rendah daripada mengeluarkan dana besar untuk membeli perusahaan yang sudah punya nama.
Namun, belakangan Apple mulai berani mengeluarkan dana besar untuk pengembangan bisnisnya, seperti yang terjadi belum lama ini dengan investasi Apple yang tidak kecil (sekitar US$ 1 miliar) ke layanan ride-hailing terbesar di Cina, Didi Chuxing. (Baca juga "Apa Agenda Apple Tanamkan Modal 1 Miliar Dollar di ‘Uber Cina’ Didi?")
Namun, sebagai perusahaan yang kerap dijadikan parameter perusahaan lain karena visinya yang jauh ke depan, Apple dikabarkan masih ingin merogoh kantongnya lebih dalam lagi dengan rencananya membeli perusahaan yang pernah menjadi konglomerat media dan hiburan terbesar di dunia, yaitu Time Warner.
Rencana ini sebenarnya sudah terhembus tahun lalu tapi belum menemui perkembangan berarti hingga kembali menghangat saat ini. Diskusi lebih lanjut rencana ini tidak pernah sampai ke level CEO dari kedua pihak, meski Apple, melalui salah satu petingginya, sebenarnya pernah menyatakan minatnya untuk menyediakan beragam hiburan orisinal (original content) di eksosistemnya (iTunes, Apple Store). Salah satunya adalah Eddy Cue, Senior VP Internet Software & Services Apple).
Selain Time Warner yang memilki (HBO), Turner Broadcasting System, Inc. (CNN), dan Warner Bros, Apple juga dikabarkan juga melihat alternatif pembelian media lainnya yang potensial, seperti Netflix.
Kabar rencana pembelian Apple ini tentu saja membawa efek domino ke pasar bursa. Baik saham Time Warner dan Netflix sama-sama mengalami peningkatan harga saham pada sesi premarket trading.
Tags: Apple, CNN, Didi Chuxing, HBO, Netflix, original content media, Time Warner, Warner Bros
