MOBITEKNO – Komputasi awan alias cloud computing dapat menjadi solusi yang tepat bagi pemerintah untuk mendukung pengimplementasian e-government di Indonesia. Melalui komputasi awan, pemerintah dapat dengan mudah dan aman membangun pusat data yang terkonsolidasi antar intansi terkait.
Setidaknya itulah penjelasan singkat bersama Tony Seno Hartono, National Technology Officer, Microsoft Indonesia dan Michael Sunggiardi, Praktisi Teknologi Informasi bersama sejumlah media di Jakarta, (26/4) yang mengulas mengenai Komputasi Awan Dukung Masa Depan Pemerintahan Berbasis Digital.
Tony menegaskan bahwa seluruh data yang tersimpan dalam komputasi awan dapat selalu diperbarui dengan informasi terkini. Dengan begitu, solusi ini benar-benar membantu pemerintah untuk memiliki data yang up-to-date. Komputasi awan juga dapat mempermudah pemerintah melakukan proses analisis, seperti pemetaan demografis masyarakat, ekonomi dan sosial.
"Memahami seluruh data tersebut akan mempermudah pemerintah menetapkan kebijakan ataupun menyelesaikan permasalahan yang ada. Tak hanya itu, data yang disimpan ke dalam komputasi awan juga terjamin keamanannya karena berbagai aturan serta standar praktik keamanan informasi, seperti ISO27001 turut mengelola sistem keamanan komputasi awan," ujar Tony.
Hal senada juga ditegaskan oleh Michael Sunggiardi yang biasa disapa Opa. Ia menegaskan bahwa dukungan teknologi yang tepat sangat penting untuk menciptakan pusat data yang terkonsolidasi. Sebagai contoh, pemerintah sudah memiliki susunan perencanaan yang dikenal dengan Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019.
"Dalam Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019, pemerintah sudah membuat program unggulan melalui konsolidasi data yang terpusat, dimana seluruh sektor pemerintahan dapat berbagi data dalam satu tempat. Sayangnya, hal ini belum terlaksana sepenuhnya alias masih jalan di tempat," ujar Michael.
Salah satu program e-government yang dapat terbantu oleh komputasi awan adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Hingga saat ini, program e-KTP masih banyak mendapat kritik karena implementasinya belum maksimal. Selain itu, utilisasi dari e-KTP pun dinilai belum maksimal bagi masyarakat.
Baik Tony dan Michael pun sepakat bahwa komputasi awan juga ideal digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang perlu diakses oleh jutaan orang dalam waktu bersamaan karena solusi ini memiliki sifat elastis dan dapat menyesuaikan beban pekerjaan yang ada. Sebagai contoh, aplikasi pilkada, pemilu, ujian nasional dan pelaporan pajak.
"Pada akhirnya, data yang terkonsolidasi menggunakan teknologi komputasi awan memungkinkan Indonesia memiliki pemerintahan berbasis digital. Beragam kebijakan dan bantuan pemerintah pun dapat ditujukan ke sasaran yang tepat. Masyarakat pun dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan," tutup Tony.
Tags: Cloud Computing, e-Government, Komputasi Awan, Microsoft