MOBITEKNO – Raksasa e-Commerce asal AS, Amazon, dikabarkan akan melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia. Apabila Amazon benar-benar membuka bisnisnya di tanah Air, Indonesia menjadi negara berikutnya di Asia setelah sebelumnya hadir di Jepang, Cina, dan India.
Kabar bakal hadirnya Amazon dilansir dari media ekonomi Kontan saat mewancarai Daniel Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) belum lama ini (20/6/2016).
Menurut Daniel tanpa merinci tanggalnya, "Amazon akan membuka e-commerce di Indonesia. Mereka sudah menyiapkan investasi senilai US$ 600 juta (sekitar Rp 8 triliun) untuk tahun pertamanya di Indonesia.”
Selain Indonesia, Amazon juga akan membuka layanannya di Singapura untuk diperluas ke negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Sejauh ini, belum diketahui negara mana yang akan dipilih Amazon sebagai basis pertamanya di kawasan Asia Tenggara.
Bebeda dengan dominasinya di AS, sepak terjang Amazon di Asia masih belum menuai kesuksesan menyeluruh di setiap negara. Meski relatif sukses di pasar e-commerce India (bersaing ketat dengan pemain lokal Flipkart), Amazon masih harus berjuang, jika tidak bisa dibilang gagal, di pasar e-commerce Cina.
Berdasarkan data awal tahun 2015, Amazon hanya sanggup mencicipi pangsa pasar di Cina sebesar kurang dari 1.5 persen. Amazon masih harus mengakui keperkasaan pemain e-commerce lokal di Cina, yaitu Alibaba dan Taobao.
Sukses tidaknya Amazon di pasar Indonesia masih perlu dibuktikan nanti. Hal ini mengingat Alibaba yang berhasil ‘mengalahkan’ Amazon di Cina sudah terlebih dulu hadir di Indonesia melalui akuisisi e-commerce Lazada yang dimiliki Rocket Internet sebesar US$ 1 miliar.
Kehadiran Alibaba melalui Lazada di Indonesia dan Asia Tenggara tidak dapat dipungkuri juga menjadi salah satu alasan Amazon akhrnya memutuskan ekspansi ke Asia Tenggara. Amazon tentunya tidak rela membiarkan pelaku e-commerce lain menikmati sendirian pasar e-commerce yang terus bertumbuh di Indonesia.
Tags: Alibaba, Amazon, AS, Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa, e-commerce, Indonesia
