MOBITEKNO – Teknologi mengemudi otomatis (self driving) memang membutuhkan tambahan perangkat yang harganya cukup mahal dibandingkan dengan kendaraan dengan perangkat keamanan standar. Oleh sebab itu, saat mobil dengan teknologi self driving hadir di jalan raya pada 2021 mendatang, perusahaan pembuat mobil tentunya sudah meminta harga yang lebih tinggi kepada konsumennya.
Penambahan harga untuk mobil otonom ini ditentukan oleh berbagai macam perangkat canggih yang diintegrasikan ke dalam mobil. Konsumen akan membayar lebih untuk tambahan on board computer, sensor, radar, kamera, scanner, hingga LIDAR untuk membuat mobil menjai pintar.
“Akan ada perhitungan komputas yang besar di dalam mobil otonom,” ujar Eric Coelingh, head of Autonomous Driving Volvo, dalam sebuah konferensi di London, seperti dikutip dari Carscoops. “Di mobil otonom, kita akan berbicara mengenai prosesor yang menghitung data dalam Gigabytes, bukan kilobytes lagi seperti yang ada saat ini. Tentunya harga akan sangat bergantung pada berbagai komponen mahal di dalamnya yang membuat mengemudi menjadi lebih mudah,” tambah Coelingh.
Volvo, perusahaan otomotif asal Swedia ini juga memahami akan keselamatan dalam sebuah mobil otonom. Oleh karena itu, Volvo akan menggunakan sistem keamanan yang lebih baik, seperti yang dilakuan pada industri pesawat terbang. Hal ini berarti, Volvo akan menerapkan dua antilock braking pumps dan dua sistem electrical steering. Mengapa harus dua? Volvo ingin yang satunya merupakan sistem backup agar bisa mengambil alih jika sistem utama mengalami kegagalan.
Untuk mobil otonom, sistem yang digunakan Volvo ini menggunakan Nvidia Drive PX2 supercomputer yang sudah didesain untuk industri otomotif. Volvo sudah siap dengan teknologi ini. Bahkan, kabarnya perusahaan swedia ini akan melakukan ujicoba pada 100 kendaraan XC90 i jalan raya umum di kota Gothenburg pada tahun depan.
Sumber: carscoops
Tags: Autonomous Car, Driverless Car, Mobil otonom, Volvo