April 13, 2016

Picu Produktivitas Konten VR, Facebook Perkenalkan Kamera VR Surround 360 di Ajang F8

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Picu Produktivitas Konten VR, Facebook Perkenalkan Kamera VR Surround 360 di Ajang F8 

MOBITEKNO – Minat Facebook dan Sang CEO, Mark Zuckerberg, terhadap dunia VR (Virtual Reality) sudah terlihat sejak mereka membeli produsen headset Oculus Rift senilai US$ 2 miliar pada 2014 lalu.

Setelah mengakuisisi Oculus, Facebook mulai melakukan berbagai persiapan yang penting agar teknologi VR dan eksosistemnya bisa sukses dan diadopsi berbagai pihak. Misalnya dengan mendukung berbagai content creator menghadirkan konten menarik.

Konten VR yang menarik dan banyak tersedia akan menjadi ‘magnet’ tersendiri bagi konsumen untuk membeli perangkat VR dari Oculus. Untuk itu, para content creator harus didukung oleh perangkat yang memadai pula, salah satunya kamera VR Surround 360 yang baru diperkenalkan Facebook pada konferensi developer tahunan F8.

Prototipe kamera Surround 360 dengan sistem 3D video capture ini dilengkapi dengan 14 kamera wide-angle yang membentuk formasi lingkaran layaknya piring terbang UFO yang terpasang pada suatu tongkat. Selain 14 kamera, terdapat pula kamera fish-eye di atas dan dua kamera di bagian bawah sehingga jumlah karena totalnya ada 17 kamera.

Kamera VR Surround 360 mendukung output konten video dengan resolusi 4K, 6K, dan 8K untuk setiap mata. Khusus untuk output 6K dan 8K pada Gear VR, digunakan codec Dynamic Streaming untuk menyesuaikan besar bandwidth dan data.

Terlepas dari resolusinya, file output dapat dilihat dengan headset VR, seperti Oculus Rift dan Samsung Gear VR. Pengguna juga dapat menyebarluaskannya di layanan social media Facebook.

Facebook mengklaim kamera VR Surround 360 seharga US$ 30 ribu hanya membutuhkan proses post-production yang minimal sehingga para content creator bisa langsung mempublikasikannya secara cepat.

Seberapa canggihnya kamera VR Surround 360 tersebut akan kurang disrespon jika teknologi VR yang diusungnya belum open standard. Facebook sangat menyadarinya, oleh karena itu mereka pun berencana akan segera meng-open source-kan desain hardware dan kode video stitching melalui media GitHub. Layaknya gula, standar open source ini bisa menarik para ‘semut’ developer untuk menyempurnakan desain dan kodenya ke tingkat lebih lanjut.

 

Tags: , , , , , ,


COMMENTS