MOBITEKNO – Berbeda dengan kehadiran tayangan berformat Full-HD (1920 x 1080 pixels) yang butuh waktu sekitar satu dekade hingga akhirnya didukung secara luas di sisi infrastruktur atau konsumen, format 4K atau Ultra-HD diprediksi banyak pihak akan lebih cepat lagi penetrasinya.
Salah satu indikator yang bisa kita rasakan langsung sebagai kosumen adalah penurunan harga yang cukup drastis dari televisi (TV) yang mendukung format 4K sejak tahun lalu di Indonesia. Beberapa perangkat mobile, seperti notebook, smartphone, dan tablet pun mengikuti tren tersebut dengan mengusung layar 4K.
Berbicara mengenai content pun diantisipasi Google dengan menghadirkan format 4K di portal videonya, Youtube. Inisiatif Google ini wajar saja mengingat konsumen pun kini dengan mudah bisa merekam video berformat 4K dengan bantuan smartphone atau kamera yang telah mendukung fitur tersebut.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika NASA (National Aeronautics and Space Administration) juga tidak ingin ketinggalan mengikuti tren format 4K ini. Rencananya, badan antariksa AS ini akan membuka saluran TV non-komersial pada November tahun ini. Untuk merealisasikan rencana tersebut, NASA akan didukung oleh perusahaan spesialis infrastruktur video delivery, yakni Harmonic.
Niat NASA untuk membagikan berbagai tayangan video di luar bumi yang berkualitas tinggi ini bakal disambut positif oleh kalangan pemirsa yang menggemari tayangan ruang angkasa yang sebenarnya dan sangat luas cakupannya.
Salah satu jenis tayangan berformat 4K dari NASA merupakan video footage 4K dari stasiun ruang angkasa ISS (International Space Station) yang telah ‘ngendon’ di luar angkasa hampir 17 tahun lalu. Ada pula tayangan video misi NASA terdahulu yang di-remastered ke format 4K untuk dinikmati pemirsa.
Semua tayangan video NASA di saluran ini nantinya akan menggunakan resolusi 3840 × 2160 pixel dengan frame rate 60 fps (frames per second). Meskipun tayangan video NASA umumnya bukan kategori fast motion video (seperti tayangan olah raga atau action movie), kuaitas video dengan frame rate 60 fps tetap bisa dibedakan pengguna advanced.
Kamera 4K (Ultra HD Iris imaging device) yang dirancang UrtheCast telah dipasang NAA di stasiun ISS pada Juni 2015 lalu. Kamera ini sanggup merekam video berdurasi 60 detik di area seluas enam mil persegi pada resolusi satu meter.
Cukup mengesankan, mengingat ISS terbang pada kecepatan hampir 20 ribu mil/jam. Detail gambar videonya terbilang tinggi karena objek mobil di jalan raya masih dapat terlihat meski kamera berada di orbit yang sangat jauh di angkasa.
Saluran atau kanal 4K dari NASA ini akan ditayangkan awal sebagai stream video di Internet. Agar dapat menikmatinya secara optimal, pemirsa perlu menyiapkan TV yang mendukung format 4K dan koneksi Internet berkecepatan minimal 13 Mbps. NASA juga sedang bernegosiasi dengan operator TV kabel dan satelit untuk menayangkan via saluran/kanal konvensional.
Tags: 4K camera, 4K channel, ISS, NASA, TV 4K, UHD channel, UrtheCast