Mobitekno – Meta mengumumkan akan memulihkan dua akun Donald Trump di layanan populernya, Facebook dan Instagram dalam beberapa minggu ke depan. Akun-akun tersebut sempat dinonaktifkan sekitar dua tahun lalu karena dianggap menginspirasi penyerangan di US Capitol pada 6 Januari 2021 lalu.
Trump yang sebelumnya telah lama dikenal sebagai seorang pengusaha dan selebiriti, sebenarnya telah lama terjun ke bidang politik sejak tahun 1987 hingga akhirnya menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45 dan akhirnya kalah dalam pemilihan umum 2020 untuk periode kedua.
Ending Suspension of Trump’s Accounts With New Guardrails to Deter Repeat Offenses https://t.co/M6U6MIoEl2
— Meta Newsroom (@MetaNewsroom) January 25, 2023
Nick Clegg, presiden untuk urusan global Meta melalui pernyataannya di Facebook Rabu lalu menyatakan bahwa pemulihan akun Trump akan datang dengan batasan baru untuk mencegah pelanggaran sebelumnya kembali berulang. Akun Trump diharapkan akan kembali dipulihkan dalam beberapa minggu mendatang.
Keputusan Meta itu diambil dua bulan setelah bos Twitter Elon Musk mengaktifkan kembali akun Trump di platformnya. Sejak akun Twitter-nya dibuka, Trump masih belum aktif men-tweet. Padahal Twitter merupakan platform yang paling diandalkan dalam menyuarakan opini sejak terdaftar mulai Maret 2009.
Trump awalnya ditangguhkan dari platform Meta selama dua minggu setelah kerusuhan di Capitol pada awal 2021 lalu. Larangan tersebut kemudian diperpanjang menjadi dua tahun setelah Meta berkonsultasi dengan Dewan Pengawas (Oversight Board) semi-independennya, untuk menentukan apakah masih ada “risiko serius terhadap keselamatan publik” sebelum kembali mengizinkan pemulihan akun.
“Kami juga mengklarifikasi keadaan di mana akun tokoh masyarakat dapat dibatasi selama masa kerusuhan sipil dan kekerasan yang sedang berlangsung, dan memperkenalkan Protokol Kebijakan Krisis baru untuk memandu penilaian kami tentang risiko bahaya yang akan segera terjadi di dalam dan di luar platform sehingga kami dapat merespons dengan spesifik,” kata Nick Clegg, Presiden, Urusan Global dalam pernyataannya.
Meta menyatakan dalam rilisnya bahwa penangguhan Trump dari Facebook dan Instagram adalah karena alasan yang sama, tetapi setelah mengevaluasi situasi dan kondisi saat ini menurut Protokol Kebijakan Krisis (Crisis Policy Protocol) yang ada, Meta memutuskan bahwa risiko Trump terhadap keselamatan publik telah dianggap cukup berkurang.
Meski demikian, Meta tetap membatasi akun tersebut untuk mencegah pelanggaran berulang. Layaknya pengguna Facebook atau Instagram pada umumnya, Trump harus tunduk pada Standar Komunitas (Community Standards) yang dibuat oleh Meta.
Ketika dimintai responsnya, tim jubir Trump merujuk ke komentar Trump melalui platform media sosialnya saat ini, Truth Social. Di sana, Trump pada intinya Trump mengomentari pemulihan akunnya dengan mengulangi klaim sebelumnya bahwa Meta telah “kehilangan nilai miliaran Dolar sejak ‘mencabutnya’ dari platform favorit pengguna selama ini.
Sembari memuji platform yang dirintisnya Truth Social, Trump mengingatkan bahwa kejadian ini seharusnya tidak pernah terjadi lagi ini pada seorang Presiden yang sedang menjabat, atau siapa pun yang tidak pantas menerima pembalasan.
Sejauh ini Trump tetap konsisten di media sosialnya Truth Social yang diluncurkannya pada bulan Februari lalu. Menurut laporan April dari Forbes, platform tersebut memiliki setidaknya 2 juta pengguna aktif, termasuk banyak tokoh konservatif terkemuka yang menggangap platform seperti Twitter terlalu membatasi penggunanya alias tidak memberikan ruang untuk kebebasan berbicara.
Tags: akun, Donald Trump, Facebook, Instagram, Media Sosial, Meta, Truth Social, Twitter