Mobitekno – Opera Software telah melanjutkan tren membuat browser khusus yang relevan dengan masa depan Internet, yakni Web 3.0 (Web3). Dilabeli Crypto Browser Project, browser khusus yang ‘ramah’ Web3 ini akan dioptimalkan untuk penggunaan blockchain dan cryptocurrency, sekaligus menyertakan dengan crypto wallet atau dompet khusus internal.
Opera mengatakan bahwa browser baru ini, akan tersedia dalam versi beta di platform Windows, Mac, dan Android, dengan versi iOS segera menyusul. Browser memiliki integrasi Web3 pada intinya untuk mempermudah bekerja dengan blockchain.
Web3 dianggap menjadi standar website di Internet masa mendatang karena meningkatkan website saat ini (Web2) dengan beberapa karakteristik, mulai dari verifiable, trustless, self-governing (DAO), permissionless, distributed, robust, stateful, dan native built-in payment.
Sebagian pihak menganggap beberapa karakter dari Web3 akan berdampak kurang baik karena memberikan perubahan ekstrem pada tatanan Internet saat ini, meski tidak sedikit juga yang mendukungnya. Dominasi perusahaan big-tech, seperti Google, Facebook/Meta, Microsoft di dunia maya menjadi salah satu alasan mulai banyaknya seruan Internet untuk mulai mengadopsi standar Web3.
Menurut Opera, saat ini masih sedikit browser atau aplikasi lain yang mudah digunakan dan dipahami untuk mendukung Web3 dan teknologi blockchain. Crypto Browser Project ingin mengubahnya dengan merilis browser bagi komunitas blockchain.
Pada awalnya, browser ‘Crypto Browser Project’ akan mendukung beberapa jaringan blockchain, seperti Bitcoin, Celo, Ethereum, dan Nervos. Selanjutnya Opera juga akan mendukung jaringan blockchain besar lainnya ke depan, mulai dari NEAR, Polygon, dan Solana.
Meskipun Opera sudah memiliki browser yang memiliki dompet kripto (crypto-wallet) berbasis Web3, brower ‘Crypto Browser Project’ sudah menyertakan crypto-wallet non-custodial yang memungkinkan pengguna dapat mengakses aset kripto langsung di dalam browser tanpa harus meng-install ekstensi tambahan.
Opera mengatakan bahwa crypto-wallet baru ini pada akhirnya akan menggantikan solusi crypto-wallet di browser yang ada sekarang. Selain itu, browser baru juga menyertakan fungsi clipboard yang aman saat menyalin dan menempel tanpa mengkhawatirkan adanya penyadapan.
Fitur menonjol lainnya adalah fitur ‘Crypto Corner’ yang berisi semua berita blockchain terbaru, termasuk podcast, vlog, dan informasi airdrop dan acara kripto mendatang. Tidak ketinggalan adanya fitur sidebar (sisi kiri browser) yang sudah ada sebelumnya untuk mengakses medsos Twitter, Discord, Reddit, Telegram, dan Whatsapp.
Menurut Opera, browser ini akan dirilis sebagai open source karena salah satu misinya adalah untuk mengintegrasikan teknologi blockchain dan decentralized DNS (domain naming systems) ke browser crypto Opera. Tentunya untuk bersiap menghadapi tren Internet di masa mendatang.
Perlu diketahui, Opera juga sedang mengembangkan solusi layer-2 untuk blockchain Ethereum. Apabila blockchain Ethereum merupakan mainnet (layer 1), solusi scaling bockchain, seperti layer-2 dianggap lebih efisien dalam energi dan ongkos menunggu kehadiran Ethereum 2.0 dirilis. Belum diketahui, apakah Opera mengembangkan layer-2 sendiri atau bekerjasama dengan solusi layer-2 yang populer saat ini, seperti Polygon (MATIC), Loopring (LRC), OMG Network (OMG), ZKSwap (ZKS), dan lain-lain.
Opera mengatakan bahwa adopsi layer 2 akan menyediakan transaksi dan menjalankan dApps (decentralized applications) yang lebih ramah lingkungan. Dampak lingkungan dan konsumsi energi dari penerapan teknologi blockchain belakangan memang mulai disorot meski masih bersifat argumentatif.