Mobitekno – Mensosialisasikan mata uang (cryptocurrency) atau aset kripto Bitcoin ke masyarakat luas bisa dilakukan dengan berbagai cara. Agus Artemis, warga Bandung sudah mencobanya dengan dua cara. Setelah mendirikan Cryptoiz (http://cryptoiz.net), media edukasi cryptocurrency berbasis komunitas di Bandung tiga tahun lalu, kini Agus juga memodifikasi motor retro Kawasaki W175 miliknya dengan tematik Bitcoin agar ‘raja’ koin kripto semakin dikenal masyarakat.
Selain berkecimpung di dunia kripto, Agus memang memilki hobi di dunia motor sekaligus aktif di komunitasnya. Perkenalannya dengan bengkel modifikasi motor, Speedking Garage, jugalah yang akhirnya berujung kolaborasi keduanya untuk memodifikasi desain motor retro Kawasaki W175 agar dapat menjadi ‘etalase berjalan’ atau kanvas edukasi cryptocurrency.
Motor Kawasaki W175 dipilih Agus karena look-nya yang dianggap simpel dan klasik. Pas dengan tema pilihannya, Bitcoin yang dipadukan dengan konsep Cafe Racer Classic. Modifikasi motor Agus ini bahkan ditangani langsung oleh pemilik Speedking Garage, Susanto Gunawan.
Berhubung tema yang dipilih adalah Bitcoin, jenis warna yang dipilih untuk beberapa part motor tersebut adalah warna hitam (black), emas (gold), dan sedikit sentuhan warna kuning pada number plate bagian depan seperti warna dari visualisasi Bitcoin. Adapun cat motornya sendiri menggunakan warna deep black dan yellow custom menggunakan merek Sikken.
Tingkat kesulitan modifikasi motor ini tergolong tinggi. Bodi motornya dimodif sesuai grafis bertema Bitcoin dan logo Cryptoiz. Bodi motornya juga memiliki hornet (buntut tawon) yang dibuat dengan teknik clay modelling dan berkonsep mirip cafe racer pada umumnya. Single seat motor ini pun dapat dibuat menjadi double seat dengan hornet yang bisa dilepas tanpa menghilangkan ‘nyawa’ dari cafe racer itu sendiri.
Pada berbagai bagian atau part kecil penunjang estetika motornya, Speedking Garage menggunakan teknologi laser CNC. Hal ini bertujuan untuk membuat bentuk dan ukurannya serupa dengan ‘penampakan’ keluaran pabrikannya.
Menurut Susanto Gunawan, basic dari Kawasaki W175 ini berukuran sangat kecil dengan sedikit kelemahan yaitu bentu gas tank-nya yang agak besar, maka dia menggantinya dengan saudara kembar W175 yaitu TR175. Menurutnya, TR175 memiliki dimensi gas tank yang lebih ramping dan pas diusung di cafe racer tanpa banyak perubahan namun tetap terlihat sangar.
Dengan basic swing arm yang pendek, motor ini diganti dengan swing arm custom yang lebih panjang 5 cm. Sehingga bentuk motor terlihat lebih panjang dan good looking. Untuk sektor suspensi depan,dia menggantinya dengan merek premium Ohlins.
Sistem suspensi juga lebih tinggi 2 cm dari pada suspensi bawaan pabrik dengan warna gold khas Ohlins yang membuat motor terse4but terlihat lebih mewah. Dan dari segi redam kejut, tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, sektor suspensi depan juga diganti dengan up side down merk Showa menggantikan suspensi depan yang teleskopik bawaan pabrik. Hal ini membuat kaki depan bias dibilang up grade secara kemampuan dan membuat motor terlihat kekar di sektor depan.
Sistem pengereman (brake system) depan juga tidak luput digarap. Sistem standarnya diganti dengan sistem floating disc agar daya cengkram motor lebih mumpuni. Dari sektor footstep, motor ini mengalami perubahan dari bentuk mid control bawaan pabrikan menjadi bentuk racing mengingat cafe racer memiliki speed concept. Namun kelebihan dari Speedking adalah tetap mempertahankan tombol belakang pabrikan untuk menjaga estetika klasiknya.
Beralih ke bagian ban, motor yang berkapasitas mesin standard ini, memiliki velg bermerk DFT dan ban bermerk Pirelli Diablo Rosso dengan ukuran ban belakang 130/70-17 dan ban depan 120/70-17. Bagian ini membuat motor ini menjadi padat dan sangar tanpa mengganggu performa motor karena over speck. Sedangkan untuk knalpot,Susanto Gunawan menggunakan brand Daytona Classic Stainless yang tidak diragukan lagi namanya.
Untuk sektor penerangan, semua bawaan pabrik yang basic dan masih menggunakan bohlam diganti full set menggunakan LED yang lebih eye-catching tanpa menurunkan pamor motor klasik ini. Selain itu, bagian head lamp dari motor ini juga bisa dibuka sehingga bisa diatur; warna putih untuk di dalam kota dan warna kuning untuk touring dan juga dapat difungsikan sebagai fog lamp.
Biaya total untuk modifikasi Kawasaki W175 dengan tematik Bitcoin ini berkisar Rp40 juta. INi berarti, biaya modifikasi motor ini (spare part dan jasa) sudah melebihi harga jual resmi (OTR) di pasaran saat ini. Wajar saja, mengingat Yank, panggilan akrab Susanto Gunawan berani mengklaim jika hasil modifikasi Kawasaki W175 tersebut merupakan modifikasi Kawasaki W175 terbaik di Indonesia.
Tags: bengkel custom, Botcoin, Cryptoiz, Kawasaki, Kawasaki W175, modifikasi motor, Speedking Garage, W175