Mobitekno – Akses telekomunikasi Palapa Ring Barat sempat terputus akibat kerusakan kabel fiber optik (fiber optics/FO). Terputusnya jaringan kabel FO ini menyebabkan telekomunikasi di wilayah Anambas dan Natuna mengalami gangguan pada jalur Batam – Tarempa yang menghubungkan Kabupaten Kepulauan Anambas serta Kabupaten Kepulauan Natuna. Kedua wilayah sempat mengalami gangguan pada tanggal 2 hingga 3 Februari 2021.
Sekadar informasi, jaringan komunikasi Palapa Ring yang disebut juga tol langit Palapa Ring merupakan salah satu infrastruktur Internet yang diresmikan pemerintah sejak Oktober 2019. Meski disebut sebagai tol, Palapa Ring sebenarnya merupakan sebuah proyek jaringan serat optik yang bertujuan memudahkan akses komunikasi digital ke seluruh Nusantara di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Syarif Lumintarjo, Direktur PT Palapa Ring Barat menyampaikan melalui konferensi pers online bahwa gangguan terputusnya Palapa Ring Barat ini bukan pertama terjadi terputus sejak diresmikan. Namun, peristiwa kali ini adalah yang pertama kali menyebabkan gangguan akses telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna.
Gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi pada tanggal 2 hingga 3 Februari 2021 lalu pada wilayah tersebut ini dinyatakan telah berhasil ditangani dan dapat kembali digunakan, dengan memanfaatkan akses jaringan Singkawang – Natuna – Anambas.
Syarif juga menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proses pemulihan dilaksanakan dengan secepatnya. Saat ini, lanjut Syarif, pihaknya tengah melakukan pemulihan kabel optik terputus secara intensif.
PT Palapa Ring Barat turut mengimbau berbagai pihak pengguna infrastruktur Palapa Ring Barat untuk berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar area infrastruktur. Sebab kesalahan kecil di area tersebut berpotensi menyebabkan dampak besar bagi masyarakat.
Japrizal, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas juga menyampaikan bagaiman terputusnya komunikasi ini menjadi perhatian warga di Anambas.
“Kami memantau pemulihan akses Komunikasi yang sedang berjalan. Memang sungguh sangat disesalkan hal ini terjadi, tiga hari sejak Selasa tanggal 2 Februari 2021 pemerintah daerah dan masyarakat Kepulauan Anambas tidak mendapatkan jaringan akses telekomunikasi yg maksimal sehingga berdampak kepada seluruh sektor kehidupan yg kami anggap sudah menjadi kebutuhan dasar di daerah perbatasan, ujar Japrizal.
“Namun sekarang kita bisa melakukan tindakan-tindakan preventif guna menghindarkan ini semua terjadi lagi di masa depan. Kami berharap masyarakat bisa terus mendapatkan akses internet layak bagi keberlangsungan sosial dan ekonomi sekitar,” tutup Japrizal.
Raja Darmika, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Natuna, mengatakan, “Kami peduli dan memahami bahwa terputusnya akses komunikasi beberapa hari kemarin sangat meresahkan masyarakat. Saya mendapat banyak keluhan langsung dari masyarakat bahwa proses belajar online, jual beli online, dan banyak aktivitas lain menjadi terhambat. Kami telah berkoordinasi dengan segala pihak agar masalah ini dapat segera diselesaikan sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa kembali.
Sebagai informasi, Proyek Palapa Ring Barat telah berlangsung sejak 2017 dan menghasilkan jaringan 4G untuk wilayah paket Barat ini telah menerapkan jaringan sesuai dengan praktik industri yang baik, yaitu memiliki jaringan dua arah serta memiliki main back up pada jaringan.
Palapa Ring Barat telah selesai membangun jaringan backbone berbasis serat optik yang menghubungkan kota atau kabupaten yaitu Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bemban (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga.
Jaringan backbone serat optik tersebut mempunyai kapasitas sebesar 100 Gbps dan kota yang dihubungkan Palapa Ring Barat ini telah dibangun NOC. Proyek ini juga menjangkau wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau sampai dengan Pulau Natuna, dan Kalimantan Barat, sebagai bagian dari interkoneksi dengan jaringan serat optik yang telah dibangun.
Total panjang kabel serat optik yang menghubungkan dan menjangkau wilayah tersebut dengan sekitar 2.000 km. Melalui ketersediaan infrastruktur telekomunikasi berkapasitas besar dan terpadu ini, pihak terkait berharap dapat memberikan jaminan kualitas komunikasi berkualitas tinggi, aman, dan murah kepada masyarakat di wilayah 3T.
Tags: jaringan optik, kabel bawah laut, Palapa RIng Barat, Telekomunikasi