MOBITEKNO – Bulan terakhir di tahun 2015 digunakan Intel untuk meluncurkan prosesor Intel Core generasi ke-6 (6th Gen Core processor) terbarunya berjulukan Skylake di ajang sehari penuh, Intel Innovation Day 2015, di Jakarta Convention Center, Jakarta (8/12/2015).
Apabila Intel Broadwell tergolong prosesor pada fase ‘tick’ yang membawa perubahan teknologi proses (14 nm), Intel Skylake tergolong prosesor yang dikembangkan pada fase ‘tock’ yang membawa perubahan pada desain mikroarsitektur.
Harry K. Nugraha, Country Manager Intel Indonesia, di hadapan para ratusan developer dan para mitra Intel yang hadir mengatakan, “Prosesor ini menawarkan berbagai kemajuan penting dalam komputasi yang pernah dilakukan (Intel) selama ini".
Selain Harry K. Nugraha, Intel Innovation Day 2015 juga dihadiri oleh perwakilan Intel Corporation, yaitu Gregory R. Pearson. Gregory yang telah bekerja di Intel selama tiga dekade ini kini menjabat sebagai Senior VP, GM Sales & Marketing Group Intel Corporation.
Dalam sambutannya, Gregory menyampaikan bahwa hadirnya prosesor Skylake terbaru ini merupakan perwujudan Intel untuk terus berkomitmen dalam menghadirkan inovasi dan pengalaman baru bagi pengguna.
“Teknologi pintar dari Intel sudah ada sejak dulu. Namun, saat ini perkembangan inovasi dan teknologi semakin cepat dan mengalami lompatan inovasi. Di sinilah peranan para developer lokal menjadi sangat penting dalam menghadapi perubahan ini," tambah Gregory.
Apa yang disebutkan Gregory tersebut meliputi inovasi Intel dalam computing device dengan form factor baru, Internet of Things (IoT), dan menemukan kategori baru di dunia komputasi (computing).
Berkaitan dengan ajang hari, Innovation Day 2015, Intel mengajak para developer menciptakan beragam inovasi aplikasi baru (tentunya dengan melibatkan produk hardware Intel) untuk menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat.
Raksasa semikonduktor sebagai perusahaan hardware ini tampaknya menaruh harapan masa depannya pada software, dalam hal ini aplikasi. Dunia software bukan hal baru bagi Intel. Terhitung ada sekitar 5 ribu karyawan yang terlibat di unit software group Intel saat ini. Itu berarti, Intel tidak main-main dalam misinya di dunia software.
Sebagai keluarga prosesor dari fase ‘tock’, Intel Skylake diklaim membawa peningkatan performa (CPU dan GPU) yang signifikan dibanding prosesor generasi sebelumnya.
Apabila dibandingkan keluraga prosesor Core generasi pertama yang diliris lima tahun lalu, prosesor 6th Gen Intel Core diklaim Intel menghadirkan peningkatan performa hingga 2,5x, peningkatan performa grahics 30x, dan peningkatan data tahan baterai hingga 3x.
Intel sangat optimis dengan prosesor Skylake karena bisa arsitekturnya bisa diimplemetasikan pada beragam computing device, mulai dari tablet, notebook, convertible/notebook, desktop PC, all-in-one PC, hingga perangkat dengan form factor baru, seperti compute stick dan NUC (Next Unit of Computing).
Sayangnya sepak terjang prosesor Intel Core di mobile device smartphone masih belum dapat diemban oleh prosesor 6th Gen Intel Core ini. Saat ini, Intel masih tetap mengandalkan pada prosesor Atom (Z35xx series) dengan arsitektur Silvermont.
Di ajang Intel Innovation Day 2015, Intel juga memamerkan beragam penerapan teknologi mereka dalam kehidupan masyarakat. Beberapa inovasi aplikasinya merupakan hasil karya developer lokal yang dibantu dengan teknologi Intel, seperti development board Intel Galileo, development system Intel Edison (wearable devices dan IoT), dan Intel RealSense.
Salah satunya bisa disebutkan di sini, mobil listrik berbasis Intel Galileo yang dibuat mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Yogyakarta, aplikasi Feeder untuk memberi makan ikan dan mengatur suhu air secara remote dan otomatis, dan juga permainan kontrol ‘tangan robot’ yang dibantu dengan kamera Intel RealSense.
Tags: 6th Generation Intel Core, Intel, Intel Innovation Day 2015, Intel Skylake
