MOBITEKNO – Kejahatan online tidak ada habis-habisnya. Semakin banyak orang yang mengandalkan sistem penjualan dan pembelian secara online, turut membuka lahan baru bagi para hacker. Laporan Norton Cybersecurity Insight yang baru saja dikeluarkan Norton by Symantec membuktikan kenyataan tersebut.
Survei yang dilakukan di 17 negara ini mampu menyoroti kenyataan pahit dari kejahatan online yang sering ditemukan oleh para pengguna kartu kredit. Selain temuan bahwa 62% orang sangat yakin akan kehilangan informasi kartu kreditnya, survei ini juga melaporkan bahwa 47% dari peserta survei pernah merasakan dampak dari kejahatan online.
“Kepercayaan konsumen sempat terguncang pada tahun 2014 ketika terjadi pelanggaran besar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengekspos identitas jutaan orang yang hanya melakukan pembelian rutin dari retailer yang sudah dikenal,” ujar Gavin Lowth, Vice President Norton Consumer and Small Business Asia Pacific and Japan. “Sayangnya, ancaman ini belum mendorong adanya pengadopsian perlindungan sederhana yang harus dilakukan orang untuk melindungi informasi mereka secara online,” tambah Lowthh.
Laporan yang dihasilkan Norton by Symantec ini juga menampilkan kerugian rata-rata konsumen yang hampir mencapai US$ 358 untuk setiap orang. Angka tersebut membuat total kerugian akibat kejahatan cyber mencapai sekitar US$ 150 miliar. Dari hasil survei ini tampaknya orang mulai sadar dengan keamanan informasi miliknya, terutama yang sering memanfaatkan transaksi secara online.
Tags: Cybercrime, kejahatan online, Norton, Norton Cybersecurity Insight, Symantec