Mobitekno – Siapa yang tidak kenal brand Samsung? Brand asal Korea Selatan ini merupakan salah satu perusahaan raksasa di bidang teknologi yang mempunyai sejarah panjang. Sebelum sesukses sekarang, Samsung telah melalui sejarah panjang dan mengalami jatuh bangun dalam perjalanannya di dunia bisnis. Perusahaan ini kini berhasil mendominasi penjualan ponsel pintar setelah berhasil melakukan kolaborasi dengan Android sebagai sistem operasi utama produk mereka. Sejak saat itu, hp Samsung menjadi salah satu ponsel pintar yang paling diminati oleh banyak kalangan, termasuk pengguna smartphone di Indonesia.
Kesuksesan Samsung tentunya tidak datang begitu saja. Perusahaan ini mengalami perjalanan berliku yang panjang. Bahkan, sebelum memasuki industri teknologi, sejarah Samsung berawal dari sebuah toko grosir yang berjualan sayur, buah- buahan dan ikan di di Taegu, timur laut Korea.
Samsung sendiri didirikan oleh Lee Byung-Chull pada 1 Maret 1938. Ia memulai bisnisnya di Taegu, Korea, dengan berdagang mie dan barang-barang lainnya yang diproduksi di Korea dan mengekspornya ke China serta Jepang selama Perang Dunia II.
Kepiawaian Lee Byung-Chul melihat peluang, menjadikan Samsung mempunyai lini usaha di berbagai bidang, dari pabrik terigu, perbankan, sekuritas, asuransi, pupuk dan semen.
Samsung pun sempat mendapatkan proteksi setelah pemerintah Korea mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk membantu dan melindungi perusahaan- perushaan asal Korea Selatan dari persaingan dan memberikan mereka pembiayaan atau modal yang mudah.
Pada tahun 1967, Lee Byung-chul mengundurkan diri sebagai Chairman Samsung setelah tersandung kasus bahan baku ilegal yang menjerat Hankuk Fertilizer yang didirikan Samsung pada tahun 1963.
Samsung mulai masuk ke industri elektronik pada tahun 1970 setelah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan Jepang, salah satunya Sanyo. Samsung dan Sanyo berhasil memproduksi TV hitam putih dan kemudian memperluas jangkauannya ke pembuatan kapal, petrokimia, dan mesin pesawat terbang. Pada periode itu, Samsung juga berhasil memproduksi transistor TV hitam putih, TV berwarna, lemari es, kalkulator meja listrik, dan AC. Pada tahun 1978, perusahaan asal Korea Selatan ini berhasil menjual 5 juta TV ke seluruh penjuru dunia.
Baru pada tahun 1980, Samsung mulai berinvestasi pada riset dan pengembangan teknologi di bidang elektronik yang menjadikan Samsung sebagai market leader di industri elektronik dewasa ini.
Samsung Electronics
Wafatnya Lee Byung-chul pada November 1987, membuat anak ketiganya, Lee Kun-hee naik tahta menggantikan posisi ayahnya di pucuk tertinggi perusahaan. Dari sini lini bisnis utama Samsung berubah. Lee Kun-hee memecah Samsung menjadi enam perusahaan: Samsung, Hansol, Saehan, Shinsaegae, CJ, dan JoongAng Ilbo. Di bawah kendali Lee Kun-hee juga Samsung mulai fokus menjadikan telekomunikasi dan semikonduktor sebagai lini bisnis inti.
Samsung Electronics didirikan sebagai bagian dari Samsung Group pada tahun 1969 di Suwon, Korea Selatan. Perusahaan ini merupakan gabungan dari dua anak perusahaan Samsung, yakni Samsung Semiconductor & Communications dan Samsung Electric Industries.
Samsung Electronics meluncurkan ponsel pertamanya pada tahun 1988, untuk pasar Korea Selatan. Sayangnya, ponsel pertama buatan Samsung tersebut kalah laku dari Motorola di pasaran dalam negeri.
Namun keputusan Lee Kun-hee untuk mengubah strategi bisnis Samsung membuat peruashaan yang berada di bawah kendalinya tersebut berhasil mendahului laju Sony sebagai produsen elektronik terbesar di dunia. Pada tahun 1993, Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung dan menggabungkan operasional perusahaan lainnya untuk berkonsentrasi pada tiga industri, yakni elektronik, teknik dan bahan kimia.
Keputusan tersebut terbukti jitu, sepuluh tahun kemudian Samsung berhasil menjadi salah satu perusahaan paling menguntungkan di industri elektronik dunia.
Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea Selatan lainnya, Samsung berhasil selamat dari krisis keuangan yang melanda Asia pada tahun 1997. Keputusan Samsung menjual salah satu anak perusahaan mereka, Samsung Motors ke Renault berhasil menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
Sejak 2006, perusahaan ini telah menjadi produsen televisi global terlaris di dunia dengan produk unggulan TV LED mereka.
Pada September 2014, Samsung mengumumkan Gear VR, perangkat realitas virtual yang dikembangkan untuk digunakan sebagai bagian dari pengembangan smartphone Galaxy Note 4.
Pada 2015, Samsung memiliki lebih banyak paten yang disetujui di Amerika Serikat dibandingkan dengan perusahaan lain, lebih dari 7.500 paten diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat ke Samsung hingga akhir tahun 2015. Pada 2017, Samsung diberi izin oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mulai menguji mobil self-driving.
Tahun 2000-an akhir menjadi saksi kelahiran seri smartphone Samsung Galaxy, yang dengan cepat menjadi salah satu produk yang paling dipuji dan dibanggakan oleh Samsung sendiri, tetapi juga menjadi salah satu lini produk Samsung yang menduduki daftar tahunan teratas dari smartphone terlaris di dunia. Mulai tahun 2010, seri Galaxy diperluas ke gawai tablet dengan diperkenalkannya Samsung Galaxy Tab.
Terlepas dari keberhasilan perushaan dalam menguasai pasar elektronik dunia, Samsung juga pernah terlibat dalam skandal kasus suap dan gugatan pelanggaran paten.
Pada tahun 2016 lalu misalnya, Kantor-kantor Samsung Electronics di Seoul digeledah oleh kejaksaan dan kepolisian Korea Selatan karena diduga mengirimkan 2,8 juta euro ke sebuah perusahaan milik Choi Soon-sil, teman dekat Presiden Park Geun-hye yang sedang terlibat skandal korupsi.
Samsung Menguasai Pangsa Pasar Smartphone
Pada tahun 1977 Samsung Electronics memulai ekspansi di industri jaringan telekomunikasi. Di awal tahun 1980, Samsung mulai berinvestasi pada riset dan pengembangan teknologi di bidang elektronik dan berhasil mengembangkan produk telekomunikasi selulernya yang kemudian menjadi mesin pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Pada tahun 1986, Samsung merilis telepon seluler pertamanya, SC-100, tetapi produk tersebut gagal di pasaran karena kualitasnya yang buruk dan konsumen lebih memilih telepon seluler buatan Motorola dibanding Samsung.
Meski gagal, Samsung memutuskan untuk bertahan di industri ini dan melakukan riset selama lebih dari dua tahun untuk mengembangkan telepon genggam, SH-100 pada tahun 1988. SH-100 merupakan telepon seluler pertama yang dirancang dan diproduksi di Korea Selatan. Meski begitu, pangsa pasar telepon seluler sangat rendah. Meski Samsung terus memperkenalkan model baru setiap tahun, masing-masing model hanya laku terjual di angka seribu atau dua ribu unit per modelnya.
Perjalanan Samsung untuk menguasai pangsa pasar smartphone bersama Apple dijalani dengan jatuh bangun dan gagalnya produk mereka di pasaran. Meski tak mudah, namun Samsung teguh pada pendiriannya dengan terus membuat telepon seluler setiap tahunnya.
Jerih payah Samsung baru terbayar di akhir tahun 1990-an, saat telepon seluler CDMA mulai mewabah ke seluruh penjuru dunia. Pada tahun 1999, Samsung menguasai lebih dari 50 persen penjualan di pasar CDMA di seluruh dunia. Meski begitu, pangsa pasar CDMA di seluruh dunia jauh lebih kecil dibandingkan dengan pangsa pasar GSM, yang menyumbang 70% dari total pasar komunikasi seluler di seluruh dunia. Untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan di dunia telepon seluler Samsung masuk menembus pasar GSM.
Samsung bekerja sama dengan perushaan ponsel asal Denmark, perusahaan Dancall untuk membuat model GSM pertama yang membawa logo Samsung yakni, SGH-100. Samsung lalu membuat telepon seluler mereka sendiri yakni, SGH-200, yang dibuat untuk pelanggan Eropa. Sayangnya, telepon seluler GSM buatan Samsung tersebut masih kalah laku dibandingkan telepon seluler buatan Nokia, Motorola dan Ericsson.
Baru saat telepon seluler model SGH-600 diluncurkan, fajar kejayaan Samsung di industri telepon genggam mulai terlihat. Samsung mengganti strategi pemasaran mereka dengan mengarah konsumen kelas atas dan mengganti posisi brand image mereka sebagai produsen telepon seluler kelas bawah. Strategi ini berhasil dan membuat Samsung dianugerahi penghargaan “Best Manufacturer” oleh Mobile News Awards sebanyak dua kali, penghargaan yang sebelumnya diberikan kepada Nokia dan Ericsson.
Baru pada tahun 2010, Samsung meluncurkan lini produk andalan mereka Samsung Galaxy, yang berhasil menjadi smartphone terlaris di dunia mengeser iPhone, smartphone buatan kompetitor mereka, Apple.
Sampai saat ini, kedua perusahaan terus saling tuduh terkait pelanggaran hak paten yang berkaitan dengan iPhone, smartphone buatan Samsung dan iPad serta jajaran tablet Galaxy Samsung.
Kolaborasi Samsung dan Android berhaisl membawa Samsung menguasai pangsa pasar Smartphone dalam satu dekade terakhir. Hampir setiap tahun Samsung merilis smartphone terbaru mereka dari mulai seri Galaxy S, A, E, Note, hingga seri J.
Keberhasilan Samsung menguasai pangsa pasar ponsel pintar di dunia bukan tanpa cela. Selain skandal korupsi yang terjadi pada tahun 2016 lalu yang melibatkan beberapa petinggi Samsung. Ponsel pintar Samsung Galaxy Note 7 yang diprediksi bakal melejit di pasaran harus ditarik dari pasaran setelah banyak laporan bahwa ponsel tersebut meledak saat diisi daya dan digunakan untuk aktivitas.
Perjalanan Samsung menjadi salah satu perusahaan multinasional raksasa di bidang teknologi tidak lah mudah. Dengan segala jatuh bangunnya serta kegigihan para pemimpinnya dalam melakukan eksekusi bisnis, perusahaan yang berawal dari menjual produk- produk sayuran berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Tags: Samsung, Samsung Electronics