
Mobitekno – Di era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan (AI) tidak hanya menjadi alat inovasi, tetapi juga senjata bagi para penjahat siber. Laporan terbaru dari Forbes terungkap bahwa ancaman serius telah mengincar 2,5 miliar pengguna Gmail, di mana penipuan berbasis AI yang begitu meyakinkan hingga mampu mengelabui bahkan pengguna yang paling waspada.
Ya, penjahat siber kini memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan panggilan telepon dengan suara yang hampir tidak bisa dibedakan dari manusia asli. Mereka menyamar sebagai technical support (dukungan teknis) Gmail, bahkan menggunakan ID penelepon yang tampak sah. Dalam modusnya, mereka mengklaim bahwa akun pengguna telah disusupi atau sedang dalam proses pemulihan oleh pihak yang tidak dikenal.
Taktik ini semakin canggih dengan dukungan Gmail (email) palsu yang dikirim dari alamat yang tampak resmi. Pengguna yang tidak waspada bisa dengan mudah terperangkap, memberikan kredensial login mereka, dan tanpa sadar menyerahkan akses penuh ke akun mereka kepada para penipu.
Banyak tokoh yang berkecimpung di dunia teknologi telah mengungkap pengalaman mereka menghadapi skema penipuan ini. Berikut ini di antaranya:
1. Zach Latta, Teknisi yang Hampir Tertipu
Pendiri Hack Club, Zach Latta, menceritakan bagaimana dirinya hampir tertipu oleh panggilan telepon yang terdengar begitu nyata.
“Ia terdengar seperti teknisi sungguhan, koneksinya sangat jelas, dan ia memiliki aksen Amerika,” ujar Latta seperti dilansir Forbes.
Namun, ia segera menyadari ada kejanggalan saat email tindak lanjut dari “dukungan Google” tampak mencurigakan.
2. Garry Tan, Penipuan dengan Modus Surat Keterangan Kematian
Garry Tan, pendiri Y Combinator, membagikan pengalamannya di media sosial setelah menerima panggilan phishing yang sangat meyakinkan.
“Mereka mengaku sedang memeriksa apakah saya masih hidup dan bahwa mereka harus mengabaikan surat keterangan kematian yang diajukan yang mengklaim bahwa seorang anggota keluarga sedang memulihkan akun saya,” tulisnya di platform X.
Modus ini dirancang untuk mengguncang emosi korban dan membuat mereka tergesa-gesa mengambil keputusan yang salah.
3. Sam Mitrovic, Pengalaman dengan Suara AI yang Sempurna
Sam Mitrovic, seorang konsultan solusi di Microsoft, juga mengalami skema serupa beberapa bulan lalu. Dari pengakuannya, ia menerima notifikasi pemulihan akun Gmail yang tidak ia minta, diikuti oleh panggilan telepon dari nomor yang tampaknya berasal dari Australia. Suara penelepon terdengar sangat profesional dan meyakinkan.
“Ia memperkenalkan dirinya dan mengatakan ada aktivitas mencurigakan di akun saya. Ia bertanya apakah saya sedang bepergian, lalu bertanya apakah saya masuk dari Jerman,” kenangnya.
Namun, Mitrovic mulai curiga ketika menyadari email tindak lanjut berasal dari alamat palsu. Setelah mengabaikan penelepon selama beberapa detik, ia menyadari ada pola yang terlalu sempurna dalam pengucapan dan jeda percakapan—ciri khas suara yang dihasilkan AI.
Saran Gmail Lindungi Akun Anda
Penipuan berbasis AI semakin canggih, dan banyak korban potensial mungkin tidak memiliki kepekaan untuk mengenali perbedaannya. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri:
1. Jangan Pernah Memberikan Kredensial Login
Google tidak akan pernah meminta informasi login Anda melalui telepon atau email. Jika ada yang meminta, segera abaikan.
2. Verifikasi Sumber Penelepon
Jika Anda menerima panggilan mencurigakan, jangan langsung percaya. Hubungi langsung dukungan Gmail melalui situs resmi mereka untuk memastikan kebenarannya.
3. Perhatikan Detail Email
Cek alamat pengirim email dengan teliti. Email resmi Google hanya berasal dari domain @google.com.
4. Gunakan Perlindungan Lanjutan
Forbes merekomendasikan untuk mengaktifkan fitur Perlindungan Lanjutan yang disediakan Gmail. Dengan fitur ini, identitas Anda akan diverifikasi lebih ketat menggunakan kunci sandi dan kunci pintar, sehingga lebih sulit bagi peretas untuk mengambil alih akun Anda.
Kemajuan teknologi AI membawa dampak besar bagi dunia digital, baik dari sisi inovasi maupun ancaman keamanan. Para penjahat siber kini memiliki alat yang lebih canggih untuk melakukan aksi mereka, dan pengguna harus lebih waspada dari sebelumnya. Tetap kritis terhadap setiap panggilan atau email yang meminta informasi pribadi Anda. Perlindungan terbaik adalah kehati-hatian dan kewaspadaan.
Tags: akun Gmail, Ancaman AI, Artificial Intelligence, Cyber Crime, Gmail, Malicious Scripts, malware, phishing