
Mobitekno – ZTE Corporation, salah satu pemain global terkemuka dalam solusi teknologi informasi dan komunikasi, kembali menegaskan komitmennya di Indonesia. Kali ini, melalui penandatanganan kemitraan strategis dengan XLSMART, entitas baru hasil merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk. Kolaborasi ini bukan sekadar kemitraan bisnis, tetapi juga langkah besar menuju transformasi digital nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.
Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Richard Liang, President Director ZTE Indonesia, dan Shurish Subbramaniam, Director & Chief Technology Officer XLSMART. Acara ini juga disaksikan oleh jajaran eksekutif dari kedua belah pihak, termasuk petinggi dari ZTE Global dan tokoh kunci dari grup Sinar Mas, pemilik saham utama di XLSMART.
Kemitraan ini menjadi titik penting dalam proses integrasi jaringan pasca-merger XL Axiata dan Smartfren. Fokus utamanya adalah pembangunan jaringan 5G yang andal, adopsi solusi hemat energi, serta penguatan ekosistem digital Indonesia. Tak hanya soal infrastruktur, kerja sama ini juga mengusung misi sosial: menciptakan konektivitas yang inklusif dan memberdayakan masyarakat dari Sabang hingga Merauke.
Apa Saja yang Akan Dikembangkan ZTE Bersama XLSMART?
Dalam kemitraan strategis ini, ZTE berkomitmen menghadirkan solusi teknologi terbaru yang meliputi:
– Peningkatan Infrastruktur Nirkabel: Termasuk penguatan jaringan pasca-merger untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
– Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat Energi: Untuk mendukung target keberlanjutan dan efisiensi operasional.
– Ekosistem Digital Berkelanjutan: Dengan teknologi smart city, AI-native RAN, dan konektivitas masa depan.
“Kolaborasi ini bukan hanya bisnis, tapi tentang menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan tangguh untuk masyarakat Indonesia,” ungkap Richard Liang.
ZTE bukan pemain baru di dunia telekomunikasi Indonesia. Jejak panjang kolaborasi mereka dengan Smartfren dimulai sejak 2006, saat teknologi CDMA masih berjaya. Kemitraan ini kemudian berkembang hingga ke LTE, dan bahkan ke uji coba 5G Smartfren pada 2022. Hingga 2024, ZTE telah membantu modernisasi lebih dari 8.000 base station milik Smartfren.
Tak hanya dengan Smartfren, kerja sama ZTE dengan XL Axiata juga tak kalah strategis. Di antaranya adalah proyek IPRAN (IP Radio Access Network) pada 2021 dan Proyek PUMA pada 2022. Semua ini menjadi fondasi kokoh yang mendukung terbentuknya XLSMART hari ini.
XLSMART lahir dari penyatuan dua raksasa telekomunikasi Tanah Air. Dengan jumlah pelanggan besar dan jaringan luas, entitas ini siap menghadirkan layanan yang lebih kuat dan terintegrasi. Menurut Shurish Subbramaniam, CTO XLSMART, kemitraan dengan ZTE akan mempercepat terwujudnya visi Indonesia sebagai negara digital inklusif.
“Kami yakin bahwa dengan teknologi andal dari ZTE dan visi kami yang kuat, masyarakat Indonesia akan semakin mudah mengakses layanan digital berkualitas tinggi,” tegas Shurish.
ZTE tak sekadar menyediakan teknologi. Mereka juga mendukung integrasi jaringan pasca-merger dengan supply chain yang andal dan cepat, engineering & implementasi menyeluruh, serta optimasi jaringan untuk hasil maksimal. Dengan pendekatan ini, ZTE memastikan proses integrasi berjalan mulus dan memberikan pengalaman pengguna yang konsisten.
Dukungan teknologi seperti 5G, hemat energi, dan AI-native solutions jadi kunci menuju masa depan infrastruktur digital yang tangguh. Tak hanya memperkuat daya saing industri telekomunikasi nasional, kolaborasi ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara menyeluruh.
Melalui kemitraan strategis ini, ZTE dan XLSMART membuka lembaran baru dalam sejarah digital Indonesia. Lebih dari sekadar merger dan ekspansi teknologi, ini adalah langkah kolektif menuju Indonesia yang lebih terhubung, inklusif, dan berdaya saing global. ZTE dan XLSMART membuktikan bahwa masa depan digital tak hanya bisa diakses oleh segelintir, tapi harus dimiliki oleh semua.
Tags: Infrastruktur digital, kemitraan ZTE dan XLSMART, pembangunan jaringan 5G, Smartfren, XLSMART, ZTE Corporation