Mobitekno – Selama empat tahun berturut-turut, vivo tetap menjadi mitra strategis dalam ajang Forum Tahunan Boao untuk Asia 2025 yang resmi dibuka pada 25 Maret di Boao, Hainan, Tiongkok. Tahun ini, perusahaan mengambil langkah lebih jauh dengan bergabung sebagai anggota Dewan Direksi Forum Boao untuk Asia. Kehadiran vivo semakin menonjol dengan pameran berbagai inovasi teknologi mutakhir, termasuk Blue Technology Matrix yang mencakup beragam teknologi seperti BlueImage, BlueLM, BlueOS, BlueChip, dan BlueVolt. Tak hanya itu, vivo juga memperkenalkan headset Mixed Reality (MR) bernama vivo Vision serta menampilkan kemajuan dalam teknologi 6G. Selain itu, smartphone flagship terbaru vivo, X200 Ultra, ditetapkan sebagai perangkat resmi dalam acara ini.
Sebagai bagian dari rangkaian forum, vivo menggelar sesi eksklusif bertajuk “vivo Release Moment” di hari yang sama. Dalam sesi ini, Hu Baishan, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Chief Operating Officer vivo, serta Presiden vivo Central Research Institute, membawakan presentasi utama dengan tema “Kemanusiaan dalam Masa Depan Teknologi menurut vivo”. Dalam pemaparannya, ia menyoroti bagaimana industri ponsel pintar berperan dalam memacu inovasi teknologi di Tiongkok, serta bagaimana pertumbuhan vivo yang pesat mencerminkan dinamika industri ini secara keseluruhan.
Selama lebih dari tiga dekade, vivo berpegang pada tiga prinsip utama yang menjadi fondasi kesuksesannya: visi jangka panjang, pendekatan humanis, serta komitmen terhadap kolaborasi dan pertumbuhan bersama. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ini, vivo mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar domestik di Tiongkok selama empat tahun berturut-turut. Saat ini, perusahaan telah melayani lebih dari 500 juta pengguna yang tersebar di lebih dari 60 negara dan wilayah di seluruh dunia.
vivo Robotics Lab dan vivo Vision
Dalam forum ini, Hu juga mengumumkan inisiatif terbaru vivo dengan mendirikan vivo Robotics Lab. Laboratorium ini didirikan untuk menjembatani dunia digital dan fisik dengan memanfaatkan keahlian vivo dalam teknologi “BlueTech”. BlueTech mencakup kecerdasan buatan berskala besar, teknologi imaging tingkat lanjut, serta kemampuan komputasi spasial real-time yang diterapkan dalam vivo Vision. Fokus utama dari pengembangan ini adalah menciptakan dua elemen kunci dalam robotika, yakni sistem pemrosesan cerdas sebagai “otak” dan teknologi penglihatan sebagai “mata”.
Berbeda dengan kebanyakan pengembangan robotika yang berfokus pada industri berat atau aplikasi komersial, vivo memilih untuk menghadirkan solusi yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Perusahaan menargetkan inovasi yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan rumah tangga dan kebutuhan individu. Langkah ini bertujuan untuk membawa manfaat teknologi dari laboratorium ke dunia nyata, memberikan solusi yang praktis dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi masyarakat sehari-hari.
Peluncuran headset vivo Vision Mixed Reality dalam forum ini menjadi tonggak sejarah baru bagi vivo dalam eksplorasi realitas campuran. Selain itu, smartphone unggulan terbaru vivo, X200 Ultra, yang segera tersedia di pasar Tiongkok, mempertegas pencapaian perusahaan dalam bidang teknologi imaging.
Menurut Hu, masa depan robotika akan semakin berorientasi pada kebutuhan konsumen, yang sejalan dengan perkembangan ekosistem teknologi global. Tren yang menunjukkan peningkatan pesat dalam penggunaan kecerdasan buatan, perangkat wearable, serta konsep rumah pintar membuka peluang besar bagi vivo untuk menghadirkan solusi yang lebih aman, praktis, dan mudah diakses. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, vivo berkomitmen untuk terus mendorong transformasi digital ke tahap berikutnya. Perusahaan ini ingin menciptakan era baru di mana robotika tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi kehidupan manusia tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
Tags: Vivo, vivo Vision
